Peran Penting Digital Marketing, Memanfaatkan Influencer untuk Penetrasi Bisnis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Influencer jadi faktor penting dalam digital marketing hari ini. Mereka bisa mencapai banyak audiens secara lebih personal, dengan kebutuhan profiling mereka juga tentunya. Namun memanfaatkan influencer untuk penetrasi bisnismu bukan juga hal mudah.
Startup Influence ID hadir untuk menjawab kendala-kendala ini. Influence ID, bersama Indigo Connect dan SobatLit (Living in Telkom) menggelar workshop online bertajuk “Digital Career Path: Professional in Corporate or Build a Startup”.
Menghadirkan para praktisi dari dua dunia startup dan korporat –CEO & Co Founder Influence ID Matt Junior dan Head of Representative Office Telkom Indonesia Apri Rokhyadi, workshop ini diikuti lebih dari seratus mahasiswa tingkat akhir dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia.
Dalam acara itu Matt menjelaskan ide awal membangun Influence ID yang lahir dari keresahan selama mengerjakan berbagai campaign: kesulitan mencari influencer yang sesuai dengan objective sebuah campaign.
“Setelah sering ketemu problem ini, saya coba validasi ke banyak rekan-rekan brand. Ternyata banyak juga yang punya problem serupa,” kata Matt.
“Dari situ, saya bersama Co-Founder saya mencoba develop platform Influence ID untuk membantu pengiklan agar dapat terhubung dengan lebih mudah dengan influencer dan sebaliknya,” tambah Matt.
Matt menjelaskan, ada dua tips utama untuk membangun startup. “Solve the right problem dan pastikan kamu adalah orang yang tepat untuk solve that problem," tutur Matt.
Seperti bagaimana Influence ID berdiri, yang didasari upaya penyelesaian masalah dari kerja-kerja digital marketing. Berdiri sejak 2020, Influence ID hadir sebagai platform dan aplikasi influencer marketing.
Influence ID meluncurkan one-stop marketing platform yang dapat diakses gratis, baik untuk pengiklan ataupun influencer. Para pengiklan bisa mencari influencer yang tepat untuk membantu marketing plan brand mereka secara lebih efektif dan efisien.
Melalui platform ini para pengiklan bisa membuka proyek dengan budget, kebutuhan influencer, brief, serta platform yang diinginkan. Saat ini, sudah ada lebih dari 150.000 influencer dan 10.000 bisnis bergabung di Influence ID.
Dari sisi korporasi, Apri Rokhyadi menjelaskan empat batu loncatan yang harus diambil para fresh graduate untuk memulai karier di dunia korporasi. Pertama, mencari tahu dan menentukan passion. Kedua, mendalami passion itu. Ketiga, mengambil action berdasar pemahaman terhadap minat dan rencana.
Terakhir, faktor eksternal dari support system dari orang-orang yang bisa membantu kita mencapai tujuan. "Teman-teman fresh graduate harus punya keinginan dan kemampuan untuk selalu explore dan belajar hal baru. Kalau enggak, bisa-bisa karier kalian stuck mau kerja di startup atau di korporasi seperti aku,” kata Apri.
“Lalu kalau sudah diterima kerja, silakan cari tahu proses jenjang karier dan promosi di perusahaan untuk menyiapkan diri agar menjadi stand out di jenjang karier masing-masing. Biasanya kesempatan bertanya ini ada di interview awal," tambah Apri.
Lebih lanjut, dalam sesi tanya jawab, Matt dan Apri menjawab pertanyaan seorang partisipan tentang pentingnya mengikuti bootcamp. Dari sisi startup founder, Matt berpendapat hal itu sangat berpengaruh, terutama jika melihat studi kasus para pelamar kerja di Influence ID.
"Bootcamp itu penting banget, terutama untuk posisi pelamar tech atau product develop karena banyak kelas bootcamp yang mengajarkan skill yang tidak didapatkan di kampus," kata Matt.
Menambahkan, Apri mengatakan proses rekrutmen di BUMN sedikit lebih linear dengan jurusan kuliah. "Bootcamp itu bisa jadi booster dari lamaran kerja kamu dan bisa bikin kamu standout. Tapi biasanya lamaran yang dibuka di BUMN tetap memiliki syarat lulusan dengan jurusan yang linear dengan posisi yang dilamar," kata Apri.
Dalam kesimpulan, Matt ataupun Apri sepakat para fresh graduate harus mencoba sebanyak mungkin pengalaman kerja. Hal ini penting untuk mengidentifikasi minat dan kemampuan dasar. Sebagai salah satu penyelenggara, Influence ID berharap workshop ini dapat membuka mata banyak job seeker tentang kondisi riil di dunia kerja.
Startup Influence ID hadir untuk menjawab kendala-kendala ini. Influence ID, bersama Indigo Connect dan SobatLit (Living in Telkom) menggelar workshop online bertajuk “Digital Career Path: Professional in Corporate or Build a Startup”.
Menghadirkan para praktisi dari dua dunia startup dan korporat –CEO & Co Founder Influence ID Matt Junior dan Head of Representative Office Telkom Indonesia Apri Rokhyadi, workshop ini diikuti lebih dari seratus mahasiswa tingkat akhir dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia.
Dalam acara itu Matt menjelaskan ide awal membangun Influence ID yang lahir dari keresahan selama mengerjakan berbagai campaign: kesulitan mencari influencer yang sesuai dengan objective sebuah campaign.
“Setelah sering ketemu problem ini, saya coba validasi ke banyak rekan-rekan brand. Ternyata banyak juga yang punya problem serupa,” kata Matt.
“Dari situ, saya bersama Co-Founder saya mencoba develop platform Influence ID untuk membantu pengiklan agar dapat terhubung dengan lebih mudah dengan influencer dan sebaliknya,” tambah Matt.
Matt menjelaskan, ada dua tips utama untuk membangun startup. “Solve the right problem dan pastikan kamu adalah orang yang tepat untuk solve that problem," tutur Matt.
Seperti bagaimana Influence ID berdiri, yang didasari upaya penyelesaian masalah dari kerja-kerja digital marketing. Berdiri sejak 2020, Influence ID hadir sebagai platform dan aplikasi influencer marketing.
Influence ID meluncurkan one-stop marketing platform yang dapat diakses gratis, baik untuk pengiklan ataupun influencer. Para pengiklan bisa mencari influencer yang tepat untuk membantu marketing plan brand mereka secara lebih efektif dan efisien.
Melalui platform ini para pengiklan bisa membuka proyek dengan budget, kebutuhan influencer, brief, serta platform yang diinginkan. Saat ini, sudah ada lebih dari 150.000 influencer dan 10.000 bisnis bergabung di Influence ID.
Dari sisi korporasi, Apri Rokhyadi menjelaskan empat batu loncatan yang harus diambil para fresh graduate untuk memulai karier di dunia korporasi. Pertama, mencari tahu dan menentukan passion. Kedua, mendalami passion itu. Ketiga, mengambil action berdasar pemahaman terhadap minat dan rencana.
Terakhir, faktor eksternal dari support system dari orang-orang yang bisa membantu kita mencapai tujuan. "Teman-teman fresh graduate harus punya keinginan dan kemampuan untuk selalu explore dan belajar hal baru. Kalau enggak, bisa-bisa karier kalian stuck mau kerja di startup atau di korporasi seperti aku,” kata Apri.
“Lalu kalau sudah diterima kerja, silakan cari tahu proses jenjang karier dan promosi di perusahaan untuk menyiapkan diri agar menjadi stand out di jenjang karier masing-masing. Biasanya kesempatan bertanya ini ada di interview awal," tambah Apri.
Lebih lanjut, dalam sesi tanya jawab, Matt dan Apri menjawab pertanyaan seorang partisipan tentang pentingnya mengikuti bootcamp. Dari sisi startup founder, Matt berpendapat hal itu sangat berpengaruh, terutama jika melihat studi kasus para pelamar kerja di Influence ID.
"Bootcamp itu penting banget, terutama untuk posisi pelamar tech atau product develop karena banyak kelas bootcamp yang mengajarkan skill yang tidak didapatkan di kampus," kata Matt.
Menambahkan, Apri mengatakan proses rekrutmen di BUMN sedikit lebih linear dengan jurusan kuliah. "Bootcamp itu bisa jadi booster dari lamaran kerja kamu dan bisa bikin kamu standout. Tapi biasanya lamaran yang dibuka di BUMN tetap memiliki syarat lulusan dengan jurusan yang linear dengan posisi yang dilamar," kata Apri.
Dalam kesimpulan, Matt ataupun Apri sepakat para fresh graduate harus mencoba sebanyak mungkin pengalaman kerja. Hal ini penting untuk mengidentifikasi minat dan kemampuan dasar. Sebagai salah satu penyelenggara, Influence ID berharap workshop ini dapat membuka mata banyak job seeker tentang kondisi riil di dunia kerja.
(akr)