PTPP Raih Kontrak Baru Rp21 Triliun

Senin, 03 Oktober 2016 - 11:07 WIB
PTPP Raih Kontrak Baru Rp21 Triliun
PTPP Raih Kontrak Baru Rp21 Triliun
A A A
JAKARTA - PT PP Tbk (PTPP) menyatakan, sudah meraih kontrak baru sebanyak Rp21 triliun per pekan ketiga atau jelang akhir September 2016. Sehingga, perolehan itu menambah total order book perusahaan menjadi Rp60 triliun.

Direktur Utama PTPP Tumiyana mengatakan, ‎total order book senilai Rp60 triliun itu terdiri dari raihan kontrak baru sebesar Rp21 triliun dan carry over tahun lalu sebanyak Rp39 triliun. Pihaknya optimistis dapat melampaui target Rp31 triliun tahun ini.

(Baca: Anak Usaha PP Garap Proyek Pembangkit Listrik di Aceh)

‎"Perusahaan tetap optimistis dapat kembali lampaui target kontrak baru yang sudah ditetapkan manajemen sebesar Rp31 triliun. Sampai pekan ketiga September 2016, kontrak baru telah mencapai 68% dari total target perolehan kontrak baru tahun ini," ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Senin (3/10/2016).

Dia menuturkan, realisasi pencapaian kontrak baru sebesar Rp21 triliun tersebut juga terdiri dari kontrak baru induk perusahaan sebesar Rp17,90 triliun dan anak usah sebanyak Rp3,13 triliun. Adapun kontrak baru yang disumbang anak usaha perusahaan hingga akhir Agustus 2016 yakni PT PP Properti Tbk (PPRO) Rp1,21 triliun, PT PP Pracetak Rp1,57 triliun, dan PT PP Peralatan Rp350 miliar.

Sementara, Tumiyana memperkirakan total perolehan kontrak baru hingga tutup September 2016 sebesar Rp23,51 triliun atau setara 75,81% dari target tahun ini. Beberapa proyek yang berhasil diraih perusahaan, di antaranya dua ruas jalan tol senilai masing-masing Rp3 triliun dan Rp2,7 triliun, PLMTG Lombok Peaker 130-150 MW Rp1,42 triliun serta MNP Paket B&C Reklamasi Rp891 miliar.

Selain itu, berasal dari proyek Mobile Power Plant 500 MW Rp739 miliar yang berada di delapan lokasi, pembangunan Gedung BNI Tower Rp714 miliar, Tunjungan Boulevard Rp655miliar, dan Bedungan Sukoharjo Lampung Rp555 miliar.

"Juga ada ASDP Bakauheni Rp201 miliar, Bank Indonesia di Jayapura Rp188 miliar, Gedung Terminal dan Parkir Radin Inten di Lampung Rp169 miliar, LNG Regas Gorontalo Rp160 miliar, dan sebagainya," pungkas Tumiyana.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6168 seconds (0.1#10.140)