OJK Beberkan Dampak Pemilu terhadap Pasar Modal dan Dana Asing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) meyakini bahwa pemilihan umum ( pemilu ) 2024 mendatang dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja pasar modal dalam negeri. Secara historis, indeks harga saham gabungan (IHSG) akan mengalami penguatan usai pelaksanaan pemilu, begitu pula dengan kekhawatiran outflow asing yang tidak terjadi.
“Kekhawatiran outflow asing juga tidak terbukti, di 2004-2019 justru malah inflow setelah pemilu,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers secara daring, Selasa (4/7/2023).
Dengan demikian, gelaran pemilu diyakini tidak akan berdampak negatif terhadap kinerja pasar modal Indonesia. Inarno berharap pemilu dapat berjalan kondusif sehingga turut memberikan dampak baik terhadap pasar modal.
“Jadi saya pikir insya Allah kita cukup dewasa menghadapi pemilu, semoga pemilu berjalan secara kondusif dan akan berdampak positif terhadap pasar modal,” imbuh Inarno.
Sementara itu, pada Juni 2023, IHSG tercatat naik 0,43% ke level 6.661 dibanding Juni 2022. Indeks naik secara month to date jika dibandingkan dengan Mei lalu yang melemah 4,08% ke level 6.633.
Transaksi non-resident mencatatkan outflow Rp4,38 triliun secara month to date. Sementara secara year to date, IHSG melemah 2,76% dengan non-resident membukukan net buy Rp16,21 triliun.
Penghimpunan dana di pasar modal pada Juni masih terbilang tinggi yaitu Rp154,13 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 43 emiten. Di pipeline, masih terdapat 90 rencana penawaran umum (IPO) dengan nilai Rp69,91 triliun, serta rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan.
“Kekhawatiran outflow asing juga tidak terbukti, di 2004-2019 justru malah inflow setelah pemilu,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers secara daring, Selasa (4/7/2023).
Dengan demikian, gelaran pemilu diyakini tidak akan berdampak negatif terhadap kinerja pasar modal Indonesia. Inarno berharap pemilu dapat berjalan kondusif sehingga turut memberikan dampak baik terhadap pasar modal.
“Jadi saya pikir insya Allah kita cukup dewasa menghadapi pemilu, semoga pemilu berjalan secara kondusif dan akan berdampak positif terhadap pasar modal,” imbuh Inarno.
Sementara itu, pada Juni 2023, IHSG tercatat naik 0,43% ke level 6.661 dibanding Juni 2022. Indeks naik secara month to date jika dibandingkan dengan Mei lalu yang melemah 4,08% ke level 6.633.
Transaksi non-resident mencatatkan outflow Rp4,38 triliun secara month to date. Sementara secara year to date, IHSG melemah 2,76% dengan non-resident membukukan net buy Rp16,21 triliun.
Penghimpunan dana di pasar modal pada Juni masih terbilang tinggi yaitu Rp154,13 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 43 emiten. Di pipeline, masih terdapat 90 rencana penawaran umum (IPO) dengan nilai Rp69,91 triliun, serta rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan.
(uka)