Renovasi JIS untuk Piala Dunia U-17, PUPR Akan Gunakan Rumput Andalan Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) menargetkan renovasi Jakarta International Stadium ( JIS ) bakal rampung tiga bulan ke depan. Renovasi untuk dinilai kembali oleh FIFA pada September sebelum dinyatakan layak untuk penyelenggaraan perhelatan Piala Dunia U-17.
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menjelaskan, renovasi JIS dilakukan pada tiga bagian. Pertama dari sisi aksebilitas, standar stadion, dan utilitas seperti jalan dan jembatan.
"Dimulai renovasi kalau perencanaan kita udah mulai hari ini, tapi 3 bulan itu kan tidak lama. Jadi kita mulai perencanaan dari sekarang. Kita mulai rencana kerjanya kemudian kita harapkan dalam 3 bulan itu sudah selesai, saat JIS dinilai FIFA layak atau tidak," ujar Endra di kantornya, Selasa (4/6/2023).
Lebih lanjut Endra memaparkan, progres renovasi bukan hanya dilakukan oleh Kementerian PUPR saja. Namun ada pembagian tugas, dari sisi aksesibilitas, pembangunan stasiun akan digarap oleh PT KAI (Persero), sedang terminal akan digarap oleh Dinas Perhubungan.
Kemudian untuk ramp tol atau penghubung jalan konvensional dengan tol akan digarap oleh PT Jasa Marga (Persero). Selain itu juga akan dibangun jembatan penyeberangan orang untuk meningkatkan akses pejalan kaki dari kantong parkir yang berada di Ancol.
Sedangkan Kementerian PUPR akan menangani penggantian rumput di dalam stadion. Karena rumput yang ada saat ini dinilai masih belum memenuhi standar FIFA untuk digunakan sebagai perhelatan berskala internasional. Nantinya rumput yang dipakai menggunakan rumput yang biasa digunakan pada lapangan golf.
"Pada saat ini perlu dilakukan perbaikan di beberapa aspek, itu terutama rumput, akses, parkir, di luar area stadion, seperti stasiun kereta api dan terminal karena memang aksesnya agak sulit, ruang parkir terbatas. Kalau berhubungan dengan stadion adalah rumput, ini memang harus diganti apabila mau menggantikan JIS sebagai salah satu venue untuk U-17," kata Endra.
Pemilihan rumput golf dinilai lebih cepat diaplikasikan di tengah tenggat waktu perbaikan yang hanya memiliki waktu sekitar 3 bulan ke depan. Namun menurut Endra, pemilihan rumput itu sudah mampu untuk memenuhi penilaian FIFA.
Endra juga menegaskan renovasi pada JIS ini bukan kemauan pemerintah pusat, akan tetapi dilaksanakan untuk memberikan opsi kepada FIFA untuk dapat digunakan penyelenggaraan event internasional. Salah satu stadion yang menjadi tolok ukur berstandar FIFA adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
"Ya kita bandingkan dengan GBK. Itu memang harus dilakukan penyesuaian terhadap kualitas rumput. Itu akan kita ganti dengan yang mirip di GBK, tapi karena waktunya terbatas ini juga kita harus tidak bisa dengan pola konvensional seperti itu. Kita harus cari yang cepat karena waktunya tinggal 3 bulan. Jadi kita akan coba gunakan dengan rumput yang biasa di lapangan golf," pungkasnya.
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menjelaskan, renovasi JIS dilakukan pada tiga bagian. Pertama dari sisi aksebilitas, standar stadion, dan utilitas seperti jalan dan jembatan.
"Dimulai renovasi kalau perencanaan kita udah mulai hari ini, tapi 3 bulan itu kan tidak lama. Jadi kita mulai perencanaan dari sekarang. Kita mulai rencana kerjanya kemudian kita harapkan dalam 3 bulan itu sudah selesai, saat JIS dinilai FIFA layak atau tidak," ujar Endra di kantornya, Selasa (4/6/2023).
Lebih lanjut Endra memaparkan, progres renovasi bukan hanya dilakukan oleh Kementerian PUPR saja. Namun ada pembagian tugas, dari sisi aksesibilitas, pembangunan stasiun akan digarap oleh PT KAI (Persero), sedang terminal akan digarap oleh Dinas Perhubungan.
Kemudian untuk ramp tol atau penghubung jalan konvensional dengan tol akan digarap oleh PT Jasa Marga (Persero). Selain itu juga akan dibangun jembatan penyeberangan orang untuk meningkatkan akses pejalan kaki dari kantong parkir yang berada di Ancol.
Sedangkan Kementerian PUPR akan menangani penggantian rumput di dalam stadion. Karena rumput yang ada saat ini dinilai masih belum memenuhi standar FIFA untuk digunakan sebagai perhelatan berskala internasional. Nantinya rumput yang dipakai menggunakan rumput yang biasa digunakan pada lapangan golf.
"Pada saat ini perlu dilakukan perbaikan di beberapa aspek, itu terutama rumput, akses, parkir, di luar area stadion, seperti stasiun kereta api dan terminal karena memang aksesnya agak sulit, ruang parkir terbatas. Kalau berhubungan dengan stadion adalah rumput, ini memang harus diganti apabila mau menggantikan JIS sebagai salah satu venue untuk U-17," kata Endra.
Pemilihan rumput golf dinilai lebih cepat diaplikasikan di tengah tenggat waktu perbaikan yang hanya memiliki waktu sekitar 3 bulan ke depan. Namun menurut Endra, pemilihan rumput itu sudah mampu untuk memenuhi penilaian FIFA.
Endra juga menegaskan renovasi pada JIS ini bukan kemauan pemerintah pusat, akan tetapi dilaksanakan untuk memberikan opsi kepada FIFA untuk dapat digunakan penyelenggaraan event internasional. Salah satu stadion yang menjadi tolok ukur berstandar FIFA adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
"Ya kita bandingkan dengan GBK. Itu memang harus dilakukan penyesuaian terhadap kualitas rumput. Itu akan kita ganti dengan yang mirip di GBK, tapi karena waktunya terbatas ini juga kita harus tidak bisa dengan pola konvensional seperti itu. Kita harus cari yang cepat karena waktunya tinggal 3 bulan. Jadi kita akan coba gunakan dengan rumput yang biasa di lapangan golf," pungkasnya.
(uka)