Ikut Pelatihan Leveling Pemasaran dari Ganjar, Pelaku UMKM: Saya Sukses Naik Kelas
loading...
A
A
A
Ia mencontohkan, misalnya materi digital marketing, peserta tidak hanya diajarkan cara promosi di media sosial, tetapi juga diajarkan bagaimana mendapatkan pelanggan atau market dari kompetitor.
Pengalaman yang sama juga dirasakan oleh Apsasi Annisa pemilik usaha konveksi Ipang Production yang berlokasi di Nepen, Gunungpring, Muntilan, Kabupaten Magelang. Wanita yang akrab disapa Annisa ini mengaku sangat terbantu dan banyak mendapatkan manfaat setelah mengikuti pelatihan leveling yang diselenggarakan Dinkop UKM Jateng.
Annisa bersama suaminya Ahmad Arifin, awalnya merintis usaha sablon pada 2014 bermodalkan uang Rp 200 ribu. Uang modal tersebut digunakan untuk membeli peralatan sablon.
Sedikit demi sedikit, usahanya pun semakin berkembang. Annisa dan suaminya mulai mencoba merambah usaha bidang konveksi dan bordir. Sekitar tujuh tahun menekuni usaha bersama suaminya, Annisa merasa usahanya kurang berkembang.
Hingga 2021, ia mengikuti pelatihan leveling yang diselenggarkan oleh Dinkop UKM Jateng. Setelah mengikuti pelatihan, banyak perubahan yang dia rasakan.
“Dari yang semula omzet hanya Rp 15O juta, setelah mengikuti leveling pernah omzetnya mencapai 600 juta. Sekarang saya juga sudah punya 30 karyawan,” kata Annisa.
Setelah mengikuti pelatihan leveling kelas manajemen usaha dan keuangan pada 2021, ia bisa menerapkan pembukuan yang baik, mengetahui cara menghitung secara detail harga pokok penjualan (HPP) dan menentukan harga jual.
Dari mengikuti pelatihan, ia juga bisa mengetahui cara menentukan target pasar, cara mempromosikan produk secara digital, dan memiliki mindset sebagai seorang pengusaha yang tahan banting.
“Yang paling penting, kami diajarkan mindset sebagai seorang pengusaha. Ketika ada masalah, bagaimana cara untuk menyelesaikannya, kami benar-benar digembleng,” katanya.
Pengalaman yang sama juga dirasakan oleh Apsasi Annisa pemilik usaha konveksi Ipang Production yang berlokasi di Nepen, Gunungpring, Muntilan, Kabupaten Magelang. Wanita yang akrab disapa Annisa ini mengaku sangat terbantu dan banyak mendapatkan manfaat setelah mengikuti pelatihan leveling yang diselenggarakan Dinkop UKM Jateng.
Annisa bersama suaminya Ahmad Arifin, awalnya merintis usaha sablon pada 2014 bermodalkan uang Rp 200 ribu. Uang modal tersebut digunakan untuk membeli peralatan sablon.
Sedikit demi sedikit, usahanya pun semakin berkembang. Annisa dan suaminya mulai mencoba merambah usaha bidang konveksi dan bordir. Sekitar tujuh tahun menekuni usaha bersama suaminya, Annisa merasa usahanya kurang berkembang.
Hingga 2021, ia mengikuti pelatihan leveling yang diselenggarkan oleh Dinkop UKM Jateng. Setelah mengikuti pelatihan, banyak perubahan yang dia rasakan.
“Dari yang semula omzet hanya Rp 15O juta, setelah mengikuti leveling pernah omzetnya mencapai 600 juta. Sekarang saya juga sudah punya 30 karyawan,” kata Annisa.
Setelah mengikuti pelatihan leveling kelas manajemen usaha dan keuangan pada 2021, ia bisa menerapkan pembukuan yang baik, mengetahui cara menghitung secara detail harga pokok penjualan (HPP) dan menentukan harga jual.
Dari mengikuti pelatihan, ia juga bisa mengetahui cara menentukan target pasar, cara mempromosikan produk secara digital, dan memiliki mindset sebagai seorang pengusaha yang tahan banting.
“Yang paling penting, kami diajarkan mindset sebagai seorang pengusaha. Ketika ada masalah, bagaimana cara untuk menyelesaikannya, kami benar-benar digembleng,” katanya.