Menarik, Sistem Keamanan Menara Danareksa Gabungkan Konsep Hospitality dengan Prosedur Keamanan Tingkat Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berkunjung ke Menara Danareksa yang baru rampung dibangun beberapa bulan lalu ini ternyata memiliki nuansa berbeda dibandingkan memasuki gedung lain, terutama dari segi tim pengamanan atau security.
Saat memasuki area gedung, kita disambut dengan tim security yang ramah. Mereka menanyakan identitas serta keperluan memasuki gedung dengan penuh kebersahajaan. Sehingga, sebagai pengunjung, kita akan merasa aman dan tetap nyaman. Keramahan juga tergambar ketika melalui sistem pengecekan yang menggunakan sistem x-ray serta detector. Tak heran meski dilakukan pengecekan pada barang yang kita bawa, termasuk barang pribadi, pengunjung tetap merasakan kenyamanan.
Hal menarik lain dari prosedur sistem keamanan adalah tim security yang tampak terampil ini mengedepankan sapaan serta prosedur yang standar pengecekannya tanpa sentuh. Mereka telah dibekali sejumlah sarana untuk mengecek tanpa kontak langsung. Ini merepresentasikan bahwa dalam pelayanannya Menara Danareksa mengusung konsep hospitality secara menyeluruh termasuk dalam prosedur keamanan.
Rika Rachmawati Rasyid selaku General Marketing Menara Danareksa menyampaikan bahwa konsep hospitality Menara Danareksa akan terasa mulai dari tamu memasuki area lobby. Para pengunjung disambut oleh Lobby Ambassador maupun tim security yang berjaga. Mereka membawa konsep Lobby Ambassador yang ramah, dimana ini merupakan ciri khas dari hotel bintang 5 untuk menyambut tamu dan tenant di Menara Danareksa.
Menariknya, konsep yang ramah menyambut tamu ini juga diiringi standar keamanan yang cukup tinggi. Di lobby Menara Danareksa ini disiapkan personel keamanan yang standby 24/7 (24 jam – 7 hari seminggu). Mereka dibagi menjadi 2 shift yakni pagi dan malam. Penjagaan oleh personel ini diutamakan di titik poin pertama pengunjung datang yakni di lobby pintu masuk serta pintu belakang.
Standar pengecekan masuk yang diterapkan tim pertama yakni pengecekan kendaraan. Tim akan mengecek tujuan pengunjung serta pengecekan barang bawaan memakai detector. Sedangkan untuk pengecekan di pintu masuk harus melewati mesin X-ray guna memastikan barang bawaan tamu aman. Menurut Rika sejumlah barang tidak boleh dibawa yakni senjata tajam dan senjata api serta barang yang memiliki bau menyengat seperti durian dan bahan bakar mesin.
Dwi susanto sebagai Chief Security Menara Danareksa (Foto: dok Arif)
Sementara itu, Dwi Susanto selaku Chief Security Menara Danareksa menyebutkan bahwa Prosedur keamanan yang diterapkan ini bersifat merata baik itu terhadap tamu maupun karyawan yang akan memasuki area Menara Danareksa. Prosedur pengecekan tersebut bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi semua pihak.
Terkait keamanan, sistem keamanan serta keterampilan penjagaan pun dimaksimalkan dengan adanya prosedur keadaan darurat bencana seperti gempa bumi. Untuk antisipasi terjadinya bencana alam Menara Danareksa ini juga menerapkan beberapa poin atau prosedur antisipasi. Setiap staf yang ada di Menara Danareksa, termasuk para pegawai tenant telah mendapatkan training dan pembekalan cara berlindung apabila terjadi bencana. Training tersebut dibagi dalam tiga tahap yakni sebelum kejadian, saat kejadian, dan setelah kejadian bencana.
Untuk mendukung prosedur antisipasi tersebut, tim security juga dilengkapi dengan keterampilan dasar P3K serta memiliki First Aid Kit sebagai pertolongan pertama. Jadi, security memiliki bekal pengalaman untuk menangani luka ringan pada korban. Pertolongan pertama tersebut bertujuan agar korban dapat bertahan sebelum dibawa ke klinik atau rumah sakit terdekat. Terkait hal ini, Menara Danareksa juga telah bekerja sama dengan RS. Abdi Waluyo, RS. Gatot Subroto dan RS. Budi Kemuliaan.
Dalam menunjang proses evakuasi, terdapat tim khusus yang disebut ERT (Emergency Response Team). Dalam tim ini dibentuk satu unsur penting yakni the last man. Unsur ini akan membantu proses evakuasi sesuai prosedur. Tujuan utamanya yakni memastikan agar tidak ada satu orang pun yang masih tertinggal di gedung jika terjadi sesuatu.
Dwi juga menambahkan bahwa semangat hospitality dari tim security yang ada di Menara Danareksa tetap terjaga melalui konsep Personalized Greeting yaitu Greeting by Name atau Sapa dengan Nama. Dalam konsep ini tim, akan memberikan sapaan yang ramah terhadap tamu terutama bagi karyawan yang berkantor di Menara Danareksa. “Ini untuk menanamkan rasa keakraban antara pengunjung dengan satuan pengamanan yang ada,“ katanya.
Ia mengaku dengan prosedur tersebut, testimoni positif dari pengunjung kerap dilontarkan. “Beberapa pengunjung juga sudah memberikan testimoni yang positif terhadap standar pengamanan dari tim security di Menara Danareksa ini, seperti misalnya saat beberapa kali kami menghadapi laporan kehilangan barang ataupun tertinggal, Alhamdulillah seluruhnya berhasil kita temukan dan amankan,” tuturnya.
Menara Danareksa yang belum lama ini diluncurkan memang mencuri perhatian. Pelayanan serta fasilitas yang diberikan memberi kesan tersendiri.
Gedung yang berada tepat di jantung kota Jakarta ini menawarkan kemewahan yang nyata. Gedung mewah ini memiliki private & dedicated access ke 22 lantai masing-masing dilengkapi dengan floor-to-ceiling window dan teknologi tercanggih yang menjadi pilihan menarik untuk berkantor, maupun untuk tujuan penyelenggaraan event meeting dan wedding.
Konsep penggabungan antara prinsip hospitality dengan keamanan yang mumpuni di Menara Danareksa ini tak lepas dari jerih payah pengalaman serta kepemimpinan dari Rika Rachmawati Rasyid yang sudah terjun di bidang pelayanan serta hospitality selama 17 tahun. Dalam masa jabatannya sebagai GM dalam kurun waktu kurang dari satu tahun berhasil menghidupkan Menara Danareksa memiliki ciri khas dan bernilai tinggi.
Dengan perjalanan karirnya yang penuh perjuangan di bidang pelayanan tersebutlah yang kini membawanya menduduki posisi sebagai General Manager Menara Danareksa. Ia bercerita bahwa posisinya saat ini sebagai GM memang target pencapaiannya sejak pertama kali berkarir di bidang ini. Ia pun menambahkan bahwa ada beberapa prinsip yang ia pegang teguh selama hidup agar tetap konsisten dan tak mudah menyerah.
“Saya dalam hidup itu selama ini berpegangan pada tiga poin, yakni yang pertama itu fokus, kedua disiplin, dan yang terakhir tapi ini paling penting yaitu doa. Jadi memang pada saat saya pertama kali berkarir di Hotel Shangri La, saya menargetkan visi jangka panjang saya adalah menjadi GM dan target yang saya tetapkan pada saat itu adalah di umur 40,” tuturnya.
Ibu dari 3 anak ini pun tak lupa berterima kasih kepada berbagai pihak yang mendukungnya sejauh ini. Ke depannya Menara Danareksa akan terus berkembang menjadi sebuah konsep gedung perkantoran yang tidak hanya menawarkan beragam fasilitas. Namun juga pelayanan serta sarana penunjang lain yang lebih mumpuni lagi sebagai financial business district.
Saat memasuki area gedung, kita disambut dengan tim security yang ramah. Mereka menanyakan identitas serta keperluan memasuki gedung dengan penuh kebersahajaan. Sehingga, sebagai pengunjung, kita akan merasa aman dan tetap nyaman. Keramahan juga tergambar ketika melalui sistem pengecekan yang menggunakan sistem x-ray serta detector. Tak heran meski dilakukan pengecekan pada barang yang kita bawa, termasuk barang pribadi, pengunjung tetap merasakan kenyamanan.
Hal menarik lain dari prosedur sistem keamanan adalah tim security yang tampak terampil ini mengedepankan sapaan serta prosedur yang standar pengecekannya tanpa sentuh. Mereka telah dibekali sejumlah sarana untuk mengecek tanpa kontak langsung. Ini merepresentasikan bahwa dalam pelayanannya Menara Danareksa mengusung konsep hospitality secara menyeluruh termasuk dalam prosedur keamanan.
Rika Rachmawati Rasyid selaku General Marketing Menara Danareksa menyampaikan bahwa konsep hospitality Menara Danareksa akan terasa mulai dari tamu memasuki area lobby. Para pengunjung disambut oleh Lobby Ambassador maupun tim security yang berjaga. Mereka membawa konsep Lobby Ambassador yang ramah, dimana ini merupakan ciri khas dari hotel bintang 5 untuk menyambut tamu dan tenant di Menara Danareksa.
Menariknya, konsep yang ramah menyambut tamu ini juga diiringi standar keamanan yang cukup tinggi. Di lobby Menara Danareksa ini disiapkan personel keamanan yang standby 24/7 (24 jam – 7 hari seminggu). Mereka dibagi menjadi 2 shift yakni pagi dan malam. Penjagaan oleh personel ini diutamakan di titik poin pertama pengunjung datang yakni di lobby pintu masuk serta pintu belakang.
Standar pengecekan masuk yang diterapkan tim pertama yakni pengecekan kendaraan. Tim akan mengecek tujuan pengunjung serta pengecekan barang bawaan memakai detector. Sedangkan untuk pengecekan di pintu masuk harus melewati mesin X-ray guna memastikan barang bawaan tamu aman. Menurut Rika sejumlah barang tidak boleh dibawa yakni senjata tajam dan senjata api serta barang yang memiliki bau menyengat seperti durian dan bahan bakar mesin.
Dwi susanto sebagai Chief Security Menara Danareksa (Foto: dok Arif)
Sementara itu, Dwi Susanto selaku Chief Security Menara Danareksa menyebutkan bahwa Prosedur keamanan yang diterapkan ini bersifat merata baik itu terhadap tamu maupun karyawan yang akan memasuki area Menara Danareksa. Prosedur pengecekan tersebut bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi semua pihak.
Terkait keamanan, sistem keamanan serta keterampilan penjagaan pun dimaksimalkan dengan adanya prosedur keadaan darurat bencana seperti gempa bumi. Untuk antisipasi terjadinya bencana alam Menara Danareksa ini juga menerapkan beberapa poin atau prosedur antisipasi. Setiap staf yang ada di Menara Danareksa, termasuk para pegawai tenant telah mendapatkan training dan pembekalan cara berlindung apabila terjadi bencana. Training tersebut dibagi dalam tiga tahap yakni sebelum kejadian, saat kejadian, dan setelah kejadian bencana.
Untuk mendukung prosedur antisipasi tersebut, tim security juga dilengkapi dengan keterampilan dasar P3K serta memiliki First Aid Kit sebagai pertolongan pertama. Jadi, security memiliki bekal pengalaman untuk menangani luka ringan pada korban. Pertolongan pertama tersebut bertujuan agar korban dapat bertahan sebelum dibawa ke klinik atau rumah sakit terdekat. Terkait hal ini, Menara Danareksa juga telah bekerja sama dengan RS. Abdi Waluyo, RS. Gatot Subroto dan RS. Budi Kemuliaan.
Dalam menunjang proses evakuasi, terdapat tim khusus yang disebut ERT (Emergency Response Team). Dalam tim ini dibentuk satu unsur penting yakni the last man. Unsur ini akan membantu proses evakuasi sesuai prosedur. Tujuan utamanya yakni memastikan agar tidak ada satu orang pun yang masih tertinggal di gedung jika terjadi sesuatu.
Dwi juga menambahkan bahwa semangat hospitality dari tim security yang ada di Menara Danareksa tetap terjaga melalui konsep Personalized Greeting yaitu Greeting by Name atau Sapa dengan Nama. Dalam konsep ini tim, akan memberikan sapaan yang ramah terhadap tamu terutama bagi karyawan yang berkantor di Menara Danareksa. “Ini untuk menanamkan rasa keakraban antara pengunjung dengan satuan pengamanan yang ada,“ katanya.
Ia mengaku dengan prosedur tersebut, testimoni positif dari pengunjung kerap dilontarkan. “Beberapa pengunjung juga sudah memberikan testimoni yang positif terhadap standar pengamanan dari tim security di Menara Danareksa ini, seperti misalnya saat beberapa kali kami menghadapi laporan kehilangan barang ataupun tertinggal, Alhamdulillah seluruhnya berhasil kita temukan dan amankan,” tuturnya.
Menara Danareksa yang belum lama ini diluncurkan memang mencuri perhatian. Pelayanan serta fasilitas yang diberikan memberi kesan tersendiri.
Gedung yang berada tepat di jantung kota Jakarta ini menawarkan kemewahan yang nyata. Gedung mewah ini memiliki private & dedicated access ke 22 lantai masing-masing dilengkapi dengan floor-to-ceiling window dan teknologi tercanggih yang menjadi pilihan menarik untuk berkantor, maupun untuk tujuan penyelenggaraan event meeting dan wedding.
Konsep penggabungan antara prinsip hospitality dengan keamanan yang mumpuni di Menara Danareksa ini tak lepas dari jerih payah pengalaman serta kepemimpinan dari Rika Rachmawati Rasyid yang sudah terjun di bidang pelayanan serta hospitality selama 17 tahun. Dalam masa jabatannya sebagai GM dalam kurun waktu kurang dari satu tahun berhasil menghidupkan Menara Danareksa memiliki ciri khas dan bernilai tinggi.
Dengan perjalanan karirnya yang penuh perjuangan di bidang pelayanan tersebutlah yang kini membawanya menduduki posisi sebagai General Manager Menara Danareksa. Ia bercerita bahwa posisinya saat ini sebagai GM memang target pencapaiannya sejak pertama kali berkarir di bidang ini. Ia pun menambahkan bahwa ada beberapa prinsip yang ia pegang teguh selama hidup agar tetap konsisten dan tak mudah menyerah.
“Saya dalam hidup itu selama ini berpegangan pada tiga poin, yakni yang pertama itu fokus, kedua disiplin, dan yang terakhir tapi ini paling penting yaitu doa. Jadi memang pada saat saya pertama kali berkarir di Hotel Shangri La, saya menargetkan visi jangka panjang saya adalah menjadi GM dan target yang saya tetapkan pada saat itu adalah di umur 40,” tuturnya.
Ibu dari 3 anak ini pun tak lupa berterima kasih kepada berbagai pihak yang mendukungnya sejauh ini. Ke depannya Menara Danareksa akan terus berkembang menjadi sebuah konsep gedung perkantoran yang tidak hanya menawarkan beragam fasilitas. Namun juga pelayanan serta sarana penunjang lain yang lebih mumpuni lagi sebagai financial business district.
(ars)