PLN EPI Lakukan Pengapalan Perdana Biomassa ke PLTU Tanjung Awar-Awar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bekerja sama dengan perusahaan biomassa asal Sulawesi Selatan, PT Bakti Energi Sejahtera (BEST YPK), melakukan pengiriman biomassa perdana menggunakan jalur laut ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Awar-Awar Tuban, Jawa Timur.
Sebanyak 5.600 metrik ton biomassa dari sawdust tersebut sukses sandar di dermaga PLTU Awar Awar yang dioperasikan oleh PT PLN Nusantara Power hari ini. Pasokan biomassa ini merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan biomassa PLTU Awar-Awar sebanyak 49.700 ton. Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, pengapalan pertama ini menjadi wujud komitmen PLN EPI dalam menjamin pasokan biomassa ke PLTU PLN Grup.
"Pasokan biomassa dari Sulawesi Selatan ini menunjukkan bahwa rantai pasok biomassa berada di seluruh jaringan di Indonesia dan siap memenuhi kebutuhan biomassa di seluruh PLTU PLN Grup," papar Iwan melalui keterangan tertulis, Minggu (9/7/2023).
Iwan menegaskan, PLN EPI memastikan rantai pasok sumber biomassa terjaga di seluruh daerah. PLN EPI, kata dia, tak hanya mengembangkan potensi biomassa yang dekat dari PLTU saja, namun juga dari lumbung pengembangan biomassa lainnya. "Sebelum-sebelumnya, pengiriman biomassa ke unit-unit PLTU hanya menggunakan moda transportasi darat. Ini adalah pengapalan perdana, pengiriman melalui jalur laut adalah sebuah keniscayaan karena kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan," ujarnya.
Iwan menambahkan, pengangkutan biomassa dengan tongkang juga mengintegrasikan ekonomi kerakyatan antarpulau. Sumber biomassa berupa limbah perkebunan dan kehutanan tersedia berlimpah di pulau-pulau besar di Indonesia untuk disebar guna memenuhi kebutuhan co-firing bagi 52 PLTU PLN.
Pemanfaatan biomassa yang berasal dari limbah pengolahan kayu, imbuh dia, juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Barang yang sebelumnya merupakan limbah, kini bisa terserap dengan program Co-Firing PLN. "Dengan skema tersebut, PLTU PLN menciptakan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat di sekitar PLTU maupun masyarakat di titik sumber biomassa," jelas Iwan.
Untuk pengiriman jalur laut perdana ini, Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko memerinci, biomassa yang diangkut merupakan jenis sawdust. Sebanyak 5.600 ton biomassa ini diberangkatkan dari Pelabuhan Bulukumba Sulawesi Selatan, Senin (3/7) dengan tongkang dan berlayar selama 5 hari hingga tiba di PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban, hari ini.
"Pengangkutan sawdust menggunakan jalur laut merupakan terobosan penting bagi penyediaan biomassa untuk PLTU. Dikarenakan kebutuhan biomassa sebuah PLTU belum tentu bisa dipenuhi hanya dari wilayah sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan inovasi agar sumber green energy di tiap PLTU tepenuhi," tuturnya.
Anton menjelaskan, sepanjang semester I-2023, PT PLN EPI sudah memasok biomassa untuk PLTU PLN sebanyak 405.000 ton. Angka tersebut naik drastis dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sebanyak 255.270 ton. Tahun ini, sambung dia, total pasokan biomassa ditargetkan sebesar 1,08 juta ton. "Oleh karena itu, PLN EPI bertekad melakukan yang terbaik untuk mencapai target pasokan 2023," tandasnya.
Sebanyak 5.600 metrik ton biomassa dari sawdust tersebut sukses sandar di dermaga PLTU Awar Awar yang dioperasikan oleh PT PLN Nusantara Power hari ini. Pasokan biomassa ini merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan biomassa PLTU Awar-Awar sebanyak 49.700 ton. Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, pengapalan pertama ini menjadi wujud komitmen PLN EPI dalam menjamin pasokan biomassa ke PLTU PLN Grup.
"Pasokan biomassa dari Sulawesi Selatan ini menunjukkan bahwa rantai pasok biomassa berada di seluruh jaringan di Indonesia dan siap memenuhi kebutuhan biomassa di seluruh PLTU PLN Grup," papar Iwan melalui keterangan tertulis, Minggu (9/7/2023).
Iwan menegaskan, PLN EPI memastikan rantai pasok sumber biomassa terjaga di seluruh daerah. PLN EPI, kata dia, tak hanya mengembangkan potensi biomassa yang dekat dari PLTU saja, namun juga dari lumbung pengembangan biomassa lainnya. "Sebelum-sebelumnya, pengiriman biomassa ke unit-unit PLTU hanya menggunakan moda transportasi darat. Ini adalah pengapalan perdana, pengiriman melalui jalur laut adalah sebuah keniscayaan karena kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan," ujarnya.
Iwan menambahkan, pengangkutan biomassa dengan tongkang juga mengintegrasikan ekonomi kerakyatan antarpulau. Sumber biomassa berupa limbah perkebunan dan kehutanan tersedia berlimpah di pulau-pulau besar di Indonesia untuk disebar guna memenuhi kebutuhan co-firing bagi 52 PLTU PLN.
Pemanfaatan biomassa yang berasal dari limbah pengolahan kayu, imbuh dia, juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Barang yang sebelumnya merupakan limbah, kini bisa terserap dengan program Co-Firing PLN. "Dengan skema tersebut, PLTU PLN menciptakan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat di sekitar PLTU maupun masyarakat di titik sumber biomassa," jelas Iwan.
Untuk pengiriman jalur laut perdana ini, Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko memerinci, biomassa yang diangkut merupakan jenis sawdust. Sebanyak 5.600 ton biomassa ini diberangkatkan dari Pelabuhan Bulukumba Sulawesi Selatan, Senin (3/7) dengan tongkang dan berlayar selama 5 hari hingga tiba di PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban, hari ini.
"Pengangkutan sawdust menggunakan jalur laut merupakan terobosan penting bagi penyediaan biomassa untuk PLTU. Dikarenakan kebutuhan biomassa sebuah PLTU belum tentu bisa dipenuhi hanya dari wilayah sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan inovasi agar sumber green energy di tiap PLTU tepenuhi," tuturnya.
Anton menjelaskan, sepanjang semester I-2023, PT PLN EPI sudah memasok biomassa untuk PLTU PLN sebanyak 405.000 ton. Angka tersebut naik drastis dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sebanyak 255.270 ton. Tahun ini, sambung dia, total pasokan biomassa ditargetkan sebesar 1,08 juta ton. "Oleh karena itu, PLN EPI bertekad melakukan yang terbaik untuk mencapai target pasokan 2023," tandasnya.
(fjo)