10 Kereta Tercepat di Dunia, Salah Satunya Ada di Kota Suci
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kereta api berkecepatan tinggi menjadi alternatif transportasi paling efektif dan sudah menginspirasi banyak pelancong untuk mengurangi ketergantungan mereka pada maskapai penerbangan. Mengantar penumpang antar pusat kota dengan kecepatan di atas 180 mph, kereta cepat menawarkan kombinasi kecepatan dan kenyamanan yang menarik.
Ratusan miliar dolar telah diinvestasikan dalam proyek kereta api berkecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi di seluruh Eropa dan Asia sejak tahun 1980-an. Era kereta cepat dipelopori oleh Shinkansen Jepang dan Train a Grand Vitesse (TGV) di Prancis.
Dalam satu dekade terakhir, China telah menjadi pemimpin dunia yang tak terbantahkan soal kereta cepat. China membangun jaringan kereta api baru sepanjang 38.000 kilometer yang menjangkau hampir setiap sudut negara.
Sementara itu Spanyol, Jerman, Italia, Belgia dan Inggris juga memperluas jaringan Eropa, dimana dengan negara-negara lain diperkirakan bakal menyusul pada tahun 2030-an. Berikut daftar 10 kereta tercepat yang ada di dunia saat ini.
Shanghai Maglev mampu melibas jarak 30 kilometer (19 mil) hanya dalam tujuh setengah menit. Berdasarkan teknologi Jerman, magnet yang kuat membuat perjalanan dengan kereta Maglev bagai terbang dengan halus dan bebas gesekan.
Dengan pengalaman mengoperasikan selama lebih dari satu dekade, China kini telah mengembangkan kereta Maglev 600 kph (373 mph). Ditambah ada rencana ambisius untuk memperluas jaringan Maglev, termasuk jalur antara Shanghai dan Hangzhou.
Kereta Fuxing terus dikembangkan dari generasi kereta berkecepatan tinggi sebelumnya, yang didasarkan pada teknologi impor dari Eropa dan Jepang. Membawa hingga 16 gerbong dengan kapasitas maksimum 1.200 penumpang, kereta Fuxing dikemas dengan fitur-fitur terkini.
Bahkan ada yang dirancang untuk kondisi cuaca ekstrem dan operasi otonom untuk menjadi satu-satunya kereta otomatis berkecepatan tinggi di dunia. Varian CR400 tercepat saat ini digunakan pada rute utama Beijing-Shanghai-Hong Kong dan Beijing-Harbin.
Kereta dengan mesin ramping ini dibangun untuk jalur berkecepatan tinggi Cologne-Frankfurt sepanjang 180 kilometer (110 mil). Kereta ICE3 mampu memangkasa waktu perjalanan antara kedua kota dari 2 jam 30 menit menjadi hanya 62 menit sejak tahun 2002.
Kecepatan normal kereta ini adalah 300 kpj (186 mph), tetapi ICE3 diizinkan untuk mendorong hingga 330 kpj saat kondisi tertentu. Kemampuan maksimum kereta ini bisa mencapai kecepatan 368 kph (229 mph) yang dicapai saat uji coba.
Kunci kinerja ICE3 adalah 16 motor listrik yang didistribusikan di seluruh kereta delapan gerbong, yang menghasilkan 11.000 tenaga kuda. Armada ICE3 beroperasi tepat di seluruh Jerman dan mencakup kereta api untuk rute internasional, menghubungkan kota-kota besar Jerman dengan Paris, Amsterdam dan Brussels.
Desain kereta ICE3 juga menjadi pondasi kereta berkecepatan tinggi Siemens "Velaro", yang telah dijual ke Spanyol, Rusia, Turki, China dan Eurostar sebagai kereta internasional generasi kedua.
Jaringan berkecepatan tinggi ini menjadi yang pertama di Eropa dan masih yang paling terkenal serta paling sukses, menjangkau melampaui perbatasan Prancis. Industri kereta api Prancis menembus batas-batas kereta konvensional sejak Perang Dunia II, yakni memecahkan rekor yang ada pada tahun 1955 (331 kph), 1981 (380 kph) dan 1990 (515,3 kph).
Saat ini, jalur kereta cepat terbentang dari Paris ke Lyon, Marseille, Bordeaux, Nantes, Strasbourg, Lille, Brussels dan London dengan kereta berjalan hingga 320 kilometer per jam di beberapa rute. Selama 40 tahun terakhir, kereta berevolusi melalui beberapa generasi seiring jaringannya yang juga telah berkembang.
TGV oranye ikonik tahun 1980-an telah memberi jalan bagi kereta "Duplex" berkapasitas tinggi yang lebih canggih yang mampu bekerja ke negara-negara tetangga termasuk Jerman, Swiss, dan Spanyol. Kereta double-deck TGV-M generasi terbaru sedang diuji saat dan akan mulai diluncurkan pada tahun 2024.
Kereta api berkecepatan tinggi juga berkontribusi terhadap ekspor Prancis, dengan teknologi TGV dijual ke Spanyol, Korea Selatan, Taiwan, Maroko, Italia dan Amerika Serikat selama 30 tahun terakhir.
Saat ini sebagian besar Shinkansen beroperasi pada kecepatan maksimum 300 kph (186 mph), namun E5 "Bullet Trains" dari Japan Railways East (JR East) bisa melaju hingga 320 kph (200 mph) di Tohoku Shinkansen, yang membentang ke utara dari Tokyo ke Shin-Aomori.
Setiap kereta memiliki 731 kursi dan 32 motor induksi listrik yang menghasilkan 12.900 tenaga kuda. Dibangun dari paduan aluminium ringan, E5s memiliki "suspensi aktif," yang memungkinkan mereka untuk berbelok pada kecepatan yang lebih tinggi.
Moncong kereta atau bagian depan yang panjang dirancang untuk meredam ledakan sonik yang tercipta ketika kereta memasuki terowongan dengan kecepatan tinggi.
Diperkenalkan pada tahun 2011, 59 kereta dibangun dan sejak 2016 juga telah digunakan di utara Aomori, Hokkaido Shinkansen, yang terhubung ke pulau utama Jepang Honshu oleh Terowongan Seikan bawah laut sepanjang 54 kilometer (33,5 mil) di bawah Selat Tsugaru.
Layanan ini adalah fase pertama dari jaringan berkecepatan tinggi 1.500 kilometer (930 mil) yang direncanakan di negara itu. Salah satu dari jenis kereta listrik double-deck TGV Euroduplex buatan Prancis ini beroperasi hingga kecepatan 320 kph (200 mph) pada jalur baru khusus sepanjang 186 kilometer (116 mil) antara Tangier dan Kenitra.
Proyek senilai USD2 miliar ini juga mencakup peningkatan 137 kilometer (85 mil) yang ada antara Rabat dan Casablanca untuk kecepatan yang lebih tinggi. Kereta cepat Al Boraq memangkas waktu perjalanan dari 4 jam 45 menit menjadi hanya 2 jam 10 menit.
Setelah jalur baru yang diusulkan ke Casablanca dibangun, waktu tempuh akan menjadi lebih singkat yakni hanya 90 menit.
Al-Boraq memegang rekor kereta api berkecapatan tinggi ketika – selama tes pra-layanan pada tahun 2017 salah satu dari 12 kereta buatan Alstom menyentuh 357 kph (222 mph) di jalur baru –. Angka itu lebih dari dua kali kecepatan kereta tercepat yang saat ini berjalan di benua Afrika.
AVE adalah kependekan dari Alta Velocidad Espana (High Speed Spain) yang juga memiliki arti burung dalam bahasa Spanyol. Biasanya, kereta cepat AVE beroperasi secara komersil dengan kecepatan mencapai 310 kph (193 mph).
Kereta S-102 Talgo dan S-103 "Velaro" menjadi kebanggaan dalam armada AVE, dimana yang terakhir merupakan kerabat yang lebih kuat dari ICE3 Jerman. Beroperasi maksimum 350 kph (217 mph) dan dengan kapasitas tempat duduk 404, S-103 berbagi layanan antara dua kota terbesar Spanyol dengan kereta berkecepatan tinggi Talgo S-102 yang merupakan buatan sendiri.
Pada bulan Juli 2006, S-103 menetapkan rekor kecepatan rel Spanyol 404 kph (251 mph) - pada saat itu memegang rekor dunia untuk kereta penumpang komersial yang tidak dimodifikasi.
Selama beberapa dekade, kereta api Spanyol terkenal dengan kecepatan rendah dan sering adanya penundaan keberangkatan, tetapi selama 30 tahun terakhir AVE telah mengubahnya. Mereka terus berkembang dengan menjangkau seluruh pelosok negara, serta tampaknya revolusi akan terus berlanjut.
Tetapi AVE sekarang menghadapi tantangan kuat dari dua pesaing baru yang didukung oleh kereta api nasional Prancis dan Italia. Ouigo Espana menawarkan opsi 'tanpa embel-embel' menggunakan TGV Prancis, sementara Iryo telah menggunakan kereta 'Frecciarossa' (Red Arrow) Italia yang ramping untuk memberikan opsi yang lebih mewah.
Kereta KTX-I generasi pertama yang memakai teknologi TGV Prancis, telah mengurangi separuh waktu perjalanan Seoul-Busan dari lebih dari empat jam menjadi hanya 2 jam dan 15 menit.
Korea Selatan menjadi salah satu dari hanya empat negara di dunia yang mengembangkan kereta yang mampu berjalan dengan kecepatan lebih dari 420 kilometer per jam (260,4 mph), bersama dengan Prancis, Jepang dan China.
Prototipe HEMU-430X generasi baru bisa mencapai 421,4 kph pada tahun 2013, mengalahkan rekor kecepatan kereta Korea sebelumnya 352,4 kph yang ditetapkan oleh kereta KTX HSR-350x generasi kedua.
Pada kereta terbaru, Korea Selatan (Korsel) menggunakan teknologi buatan sendiri dan memiliki kabin bersegel tekanan dan kaca, untuk mengurangi kebisingan dan menghilangkan ketidaknyamanan di banyak terowongan.
Dengan dua keberangkatan setiap jam di rute utama dan kereta bisa membawa hingga 20 gerbong, KTX adalah sistem angkutan massal berkecepatan tinggi yang membawa ratusan juta penumpang per tahunnya.
Kereta KTX juga menghubungkan Seoul dengan Gwangju, Mokpo dan Yeosu di selatan negara itu dan Gangneung di timur laut – dimana yang terakhir dibangun untuk melayani kota sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang pada tahun 2018.
Meskipun diizinkan untuk mencapai kecepatan maksimum 360 kph dalam layanan penumpang, satu kereta mencapai 394 kph (245 mph) pada tes pada tahun 2016.Kereta sepanjang 200 meter itu memiliki 457 kursi di empat kelas, mulai dari kelas standar yang nyaman hingga bisnis, premium dan eksekutif, yang terakhir dengan hanya 10 kursi.
Layanan Frecciarossa beroperasi di seluruh jaringan berkecepatan tinggi berbentuk T Italia, menghubungkan Turin, Milan dan Venesia di utara dengan Bologna, Florence, Roma dan Naples.
Sejak 2022, 'Red Arrow' juga berhadapan langsung dengan TGV Prancis di rute Milan-Paris, memberikan lebih banyak pilihan dan lebih banyak kereta bagi pengunjung maupun penduduk lokal. Akibatnya, harga tiket turun dan jumlah penumpang melonjak lebih dari 50%.
Batch lebih lanjut dari "Red Arrows" sekarang bersaing dengan layanan Kereta Api Nasional Spanyol pada rute berkecepatan tinggi yang memancar dari Madrid.
Menggunakan 35 kereta Talgo buatan Spanyol yang dimodifikasi khusus untuk operasi gurun pada suhu hingga 50 Celcius (122 Farenheit), perjalanan sejauh 450 kilometer (279 mil) hanya memakan waktu dua jam.
Setiap kereta membawa 13 gerbong dengan 417 penumpang di kelas ekonomi atau bisnis dan HHR memiliki kapasitas 60 juta penumpang per tahun. Kemampuan crowd-busting ini diuji selama musim haji, di mana ada lebih dari dua juta Muslim mengunjungi tempat-tempat suci antara Mekkah dan Madinah.
Sejak HHR dibuka pada tahun 2018, HHR telah menjadi cara populer untuk bepergian antara Madinah dan Mekah – tidak mengherankan, karena bila menempuh perjalanan darat dapat memakan waktu hingga 10 jam.
Ratusan miliar dolar telah diinvestasikan dalam proyek kereta api berkecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi di seluruh Eropa dan Asia sejak tahun 1980-an. Era kereta cepat dipelopori oleh Shinkansen Jepang dan Train a Grand Vitesse (TGV) di Prancis.
Dalam satu dekade terakhir, China telah menjadi pemimpin dunia yang tak terbantahkan soal kereta cepat. China membangun jaringan kereta api baru sepanjang 38.000 kilometer yang menjangkau hampir setiap sudut negara.
Sementara itu Spanyol, Jerman, Italia, Belgia dan Inggris juga memperluas jaringan Eropa, dimana dengan negara-negara lain diperkirakan bakal menyusul pada tahun 2030-an. Berikut daftar 10 kereta tercepat yang ada di dunia saat ini.
1. Shanghai Maglev - 460 kph/286 mph (China)
Kereta cepat menggunakan levitasi magnetik (Maglev) daripada roda baja konvensional di rel baja. Menghubungkan bandara Pudong Shanghai dengan stasiun Longyang Road di pusat kota, kereta Shanghai Maglev memiliki kecepatan komersial maksimum mencapai 460 kilometer per jam.Shanghai Maglev mampu melibas jarak 30 kilometer (19 mil) hanya dalam tujuh setengah menit. Berdasarkan teknologi Jerman, magnet yang kuat membuat perjalanan dengan kereta Maglev bagai terbang dengan halus dan bebas gesekan.
Dengan pengalaman mengoperasikan selama lebih dari satu dekade, China kini telah mengembangkan kereta Maglev 600 kph (373 mph). Ditambah ada rencana ambisius untuk memperluas jaringan Maglev, termasuk jalur antara Shanghai dan Hangzhou.
2. CR400 ‘Fuxing’ – 350 kph/217 mph (China)
Selain punya jalur kereta cepat terpanjang di dunia, China juga mempunyai kereta paling cepat. Kereta CR400 "Fuxing" bisa melaju dengan kecepatan maksimum 350 kpj (217 mph), namun saat pengujian sempat menyentuh 420 kpj (260 mph).Kereta Fuxing terus dikembangkan dari generasi kereta berkecepatan tinggi sebelumnya, yang didasarkan pada teknologi impor dari Eropa dan Jepang. Membawa hingga 16 gerbong dengan kapasitas maksimum 1.200 penumpang, kereta Fuxing dikemas dengan fitur-fitur terkini.
Bahkan ada yang dirancang untuk kondisi cuaca ekstrem dan operasi otonom untuk menjadi satu-satunya kereta otomatis berkecepatan tinggi di dunia. Varian CR400 tercepat saat ini digunakan pada rute utama Beijing-Shanghai-Hong Kong dan Beijing-Harbin.
3. ICE3 – 330 kph/205 mph (Jerman)
Brand InterCity Express (ICE) Jerman sangat terkenal di dunia dan telah dipakai untuk berbagai rute. Namun yang tercepat yakni "White Worm" dengan kemampuan 330 kph (205 mph) ICE3 dan telah ada sejak tahun 1999.Kereta dengan mesin ramping ini dibangun untuk jalur berkecepatan tinggi Cologne-Frankfurt sepanjang 180 kilometer (110 mil). Kereta ICE3 mampu memangkasa waktu perjalanan antara kedua kota dari 2 jam 30 menit menjadi hanya 62 menit sejak tahun 2002.
Kecepatan normal kereta ini adalah 300 kpj (186 mph), tetapi ICE3 diizinkan untuk mendorong hingga 330 kpj saat kondisi tertentu. Kemampuan maksimum kereta ini bisa mencapai kecepatan 368 kph (229 mph) yang dicapai saat uji coba.
Kunci kinerja ICE3 adalah 16 motor listrik yang didistribusikan di seluruh kereta delapan gerbong, yang menghasilkan 11.000 tenaga kuda. Armada ICE3 beroperasi tepat di seluruh Jerman dan mencakup kereta api untuk rute internasional, menghubungkan kota-kota besar Jerman dengan Paris, Amsterdam dan Brussels.
Desain kereta ICE3 juga menjadi pondasi kereta berkecepatan tinggi Siemens "Velaro", yang telah dijual ke Spanyol, Rusia, Turki, China dan Eurostar sebagai kereta internasional generasi kedua.
4. TGV - 320 kph/198.5 mph (Prancis)
Prancis telah cukup lama memegang rekor kereta konvensional dengan kecepatan tertinggi di dunia, yang bisa mencapai 574,8 kph (357 mph) pada 3 April 2007, silam. Dengan kecepatan 150 meter per detik, angka itu hampir dua kali lipat dari layanan Train a Grand Vitesse (TGV), yang diakui di seluruh dunia sebagai pelopor teknologi kereta api berkecepatan tinggi.Jaringan berkecepatan tinggi ini menjadi yang pertama di Eropa dan masih yang paling terkenal serta paling sukses, menjangkau melampaui perbatasan Prancis. Industri kereta api Prancis menembus batas-batas kereta konvensional sejak Perang Dunia II, yakni memecahkan rekor yang ada pada tahun 1955 (331 kph), 1981 (380 kph) dan 1990 (515,3 kph).
Saat ini, jalur kereta cepat terbentang dari Paris ke Lyon, Marseille, Bordeaux, Nantes, Strasbourg, Lille, Brussels dan London dengan kereta berjalan hingga 320 kilometer per jam di beberapa rute. Selama 40 tahun terakhir, kereta berevolusi melalui beberapa generasi seiring jaringannya yang juga telah berkembang.
TGV oranye ikonik tahun 1980-an telah memberi jalan bagi kereta "Duplex" berkapasitas tinggi yang lebih canggih yang mampu bekerja ke negara-negara tetangga termasuk Jerman, Swiss, dan Spanyol. Kereta double-deck TGV-M generasi terbaru sedang diuji saat dan akan mulai diluncurkan pada tahun 2024.
Kereta api berkecepatan tinggi juga berkontribusi terhadap ekspor Prancis, dengan teknologi TGV dijual ke Spanyol, Korea Selatan, Taiwan, Maroko, Italia dan Amerika Serikat selama 30 tahun terakhir.
5. JR East E5 - 320 kph/200 mph (Jepang)
Jepang memperkenalkan dunia pada konsep kereta api berkecepatan tinggi pada tahun 1964 dan terus menjadi pemimpin global, mendorong batas-batas kecepatan, kapasitas, dan keselamatan di jalur Shinkansen-nya.Saat ini sebagian besar Shinkansen beroperasi pada kecepatan maksimum 300 kph (186 mph), namun E5 "Bullet Trains" dari Japan Railways East (JR East) bisa melaju hingga 320 kph (200 mph) di Tohoku Shinkansen, yang membentang ke utara dari Tokyo ke Shin-Aomori.
Setiap kereta memiliki 731 kursi dan 32 motor induksi listrik yang menghasilkan 12.900 tenaga kuda. Dibangun dari paduan aluminium ringan, E5s memiliki "suspensi aktif," yang memungkinkan mereka untuk berbelok pada kecepatan yang lebih tinggi.
Moncong kereta atau bagian depan yang panjang dirancang untuk meredam ledakan sonik yang tercipta ketika kereta memasuki terowongan dengan kecepatan tinggi.
Diperkenalkan pada tahun 2011, 59 kereta dibangun dan sejak 2016 juga telah digunakan di utara Aomori, Hokkaido Shinkansen, yang terhubung ke pulau utama Jepang Honshu oleh Terowongan Seikan bawah laut sepanjang 54 kilometer (33,5 mil) di bawah Selat Tsugaru.
6. 'Al Boraq' - 320 kph/198.5 mph (Maroko)
Kereta api berkecepatan tinggi pertama di Afrika dan sejauh ini masih menjadi satu-satunya dibuka pada November 2018. Kereta Al Boraq menghubungkan kota pelabuhan Tangier dengan Casablanca di Maroko.Layanan ini adalah fase pertama dari jaringan berkecepatan tinggi 1.500 kilometer (930 mil) yang direncanakan di negara itu. Salah satu dari jenis kereta listrik double-deck TGV Euroduplex buatan Prancis ini beroperasi hingga kecepatan 320 kph (200 mph) pada jalur baru khusus sepanjang 186 kilometer (116 mil) antara Tangier dan Kenitra.
Proyek senilai USD2 miliar ini juga mencakup peningkatan 137 kilometer (85 mil) yang ada antara Rabat dan Casablanca untuk kecepatan yang lebih tinggi. Kereta cepat Al Boraq memangkas waktu perjalanan dari 4 jam 45 menit menjadi hanya 2 jam 10 menit.
Setelah jalur baru yang diusulkan ke Casablanca dibangun, waktu tempuh akan menjadi lebih singkat yakni hanya 90 menit.
Al-Boraq memegang rekor kereta api berkecapatan tinggi ketika – selama tes pra-layanan pada tahun 2017 salah satu dari 12 kereta buatan Alstom menyentuh 357 kph (222 mph) di jalur baru –. Angka itu lebih dari dua kali kecepatan kereta tercepat yang saat ini berjalan di benua Afrika.
7. AVE S-103 - 310 kph/193 mph (Spanyol)
Spanyol bergabung dengan klub kereta berkecepatan tinggi pada tahun 1992 menggunakan teknologi TGV yang diimpor dari Prancis. Sejak saat itu, mereka mengembangkan kereta supercepat sendiri dan membangun jaringan terpanjang di Eropa yang memanjang keluar dari Madrid ke Sevilla, Malaga, Valencia, Galicia dan Barcelona.AVE adalah kependekan dari Alta Velocidad Espana (High Speed Spain) yang juga memiliki arti burung dalam bahasa Spanyol. Biasanya, kereta cepat AVE beroperasi secara komersil dengan kecepatan mencapai 310 kph (193 mph).
Kereta S-102 Talgo dan S-103 "Velaro" menjadi kebanggaan dalam armada AVE, dimana yang terakhir merupakan kerabat yang lebih kuat dari ICE3 Jerman. Beroperasi maksimum 350 kph (217 mph) dan dengan kapasitas tempat duduk 404, S-103 berbagi layanan antara dua kota terbesar Spanyol dengan kereta berkecepatan tinggi Talgo S-102 yang merupakan buatan sendiri.
Pada bulan Juli 2006, S-103 menetapkan rekor kecepatan rel Spanyol 404 kph (251 mph) - pada saat itu memegang rekor dunia untuk kereta penumpang komersial yang tidak dimodifikasi.
Selama beberapa dekade, kereta api Spanyol terkenal dengan kecepatan rendah dan sering adanya penundaan keberangkatan, tetapi selama 30 tahun terakhir AVE telah mengubahnya. Mereka terus berkembang dengan menjangkau seluruh pelosok negara, serta tampaknya revolusi akan terus berlanjut.
Tetapi AVE sekarang menghadapi tantangan kuat dari dua pesaing baru yang didukung oleh kereta api nasional Prancis dan Italia. Ouigo Espana menawarkan opsi 'tanpa embel-embel' menggunakan TGV Prancis, sementara Iryo telah menggunakan kereta 'Frecciarossa' (Red Arrow) Italia yang ramping untuk memberikan opsi yang lebih mewah.
8. KTX - 305 kph/190 mph (Korea Selatan)
Sejak 2004, Korea Selatan dengan cepat memperluas jaringan kereta api berkecepatan tinggi. Dimulai dengan rute Seoul-Busan pada tahun 2004, kereta KTX dapat beroperasi hingga 330 kph (205mph) dengan batas kecepatan dalam operasional komersil adalah 305 kph (190 mph).Kereta KTX-I generasi pertama yang memakai teknologi TGV Prancis, telah mengurangi separuh waktu perjalanan Seoul-Busan dari lebih dari empat jam menjadi hanya 2 jam dan 15 menit.
Korea Selatan menjadi salah satu dari hanya empat negara di dunia yang mengembangkan kereta yang mampu berjalan dengan kecepatan lebih dari 420 kilometer per jam (260,4 mph), bersama dengan Prancis, Jepang dan China.
Prototipe HEMU-430X generasi baru bisa mencapai 421,4 kph pada tahun 2013, mengalahkan rekor kecepatan kereta Korea sebelumnya 352,4 kph yang ditetapkan oleh kereta KTX HSR-350x generasi kedua.
Pada kereta terbaru, Korea Selatan (Korsel) menggunakan teknologi buatan sendiri dan memiliki kabin bersegel tekanan dan kaca, untuk mengurangi kebisingan dan menghilangkan ketidaknyamanan di banyak terowongan.
Dengan dua keberangkatan setiap jam di rute utama dan kereta bisa membawa hingga 20 gerbong, KTX adalah sistem angkutan massal berkecepatan tinggi yang membawa ratusan juta penumpang per tahunnya.
Kereta KTX juga menghubungkan Seoul dengan Gwangju, Mokpo dan Yeosu di selatan negara itu dan Gangneung di timur laut – dimana yang terakhir dibangun untuk melayani kota sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang pada tahun 2018.
9. Trenitalia ETR1000 – 300 kph/186 mph (Italia)
Kereta berkecepatan tinggi Frecciarossa (Red Arrow) dari Italian State Railways diperkenalkan pada tahun 2017. Dirancang untuk kecepatan maksimum 400 kph (250 mph), kereta cepat yang satu ini punya desain ramping seperti panah, output 10.000 tenaga kuda dan kinerja yang menggetarkan.Meskipun diizinkan untuk mencapai kecepatan maksimum 360 kph dalam layanan penumpang, satu kereta mencapai 394 kph (245 mph) pada tes pada tahun 2016.Kereta sepanjang 200 meter itu memiliki 457 kursi di empat kelas, mulai dari kelas standar yang nyaman hingga bisnis, premium dan eksekutif, yang terakhir dengan hanya 10 kursi.
Layanan Frecciarossa beroperasi di seluruh jaringan berkecepatan tinggi berbentuk T Italia, menghubungkan Turin, Milan dan Venesia di utara dengan Bologna, Florence, Roma dan Naples.
Sejak 2022, 'Red Arrow' juga berhadapan langsung dengan TGV Prancis di rute Milan-Paris, memberikan lebih banyak pilihan dan lebih banyak kereta bagi pengunjung maupun penduduk lokal. Akibatnya, harga tiket turun dan jumlah penumpang melonjak lebih dari 50%.
Batch lebih lanjut dari "Red Arrows" sekarang bersaing dengan layanan Kereta Api Nasional Spanyol pada rute berkecepatan tinggi yang memancar dari Madrid.
10. Kereta Api Cepat Haramain - 300 kph 186 mph (Arab Saudi)
Kondisi Arab Saudi dianggap mempunyai lingkungan ideal untuk kereta listrik berkecepatan tinggi yang canggih. Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain Arab Saudi (HHR) menghubungkan kota-kota suci Mekkah dan Madinah dengan kecepatan hingga 300 kilometer per jam (186 mph).Menggunakan 35 kereta Talgo buatan Spanyol yang dimodifikasi khusus untuk operasi gurun pada suhu hingga 50 Celcius (122 Farenheit), perjalanan sejauh 450 kilometer (279 mil) hanya memakan waktu dua jam.
Setiap kereta membawa 13 gerbong dengan 417 penumpang di kelas ekonomi atau bisnis dan HHR memiliki kapasitas 60 juta penumpang per tahun. Kemampuan crowd-busting ini diuji selama musim haji, di mana ada lebih dari dua juta Muslim mengunjungi tempat-tempat suci antara Mekkah dan Madinah.
Sejak HHR dibuka pada tahun 2018, HHR telah menjadi cara populer untuk bepergian antara Madinah dan Mekah – tidak mengherankan, karena bila menempuh perjalanan darat dapat memakan waktu hingga 10 jam.
(akr)