Lahan Food Estate di Papua Bakal Diperluas Jadi 2.500 Hektare Tahun Depan

Rabu, 12 Juli 2023 - 20:37 WIB
loading...
Lahan Food Estate di...
Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau food estate di Kabupaten Keerom, Papua. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah bakal memperluas lahan Food Estate di Kabupaten Keerom, Papua , menjadi 2.500 hektare (ha). Perluasan lahan siap tanam ini bakal mulai dilakukan pada 2024, mendatang.



Sejauh ini baru 500 hektare lahan yang sudah dibersihkan (land clearing) dari total 10.000 hektare lahan yang dikembangkan di Keerom tahun ini. Pada tahun depan, ditargetkan pembersihan lahan ditambah menjadi 2.500 ha.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan, perluasan lahan Food Estate di Papua dilakukan secara bertahap. Namun, pada tahun ini otoritas masih fokus melakukan land clearing 10.000 ha lahan.

"Belum (tahun ini), sementara lahan yang disiapkan untuk jagung 10.000 hektare, tapi kemarin land clearing siap untuk tanam itu 500 hektare dan akan berkembang secara bertahap menuju 2.500 hektare," ujar Moeldoko saat ditemui wartawan, Jakarta, Rabu (12/7/2023).



Kementerian PUPR melalui Ditjen SDA mendapatkan tugas untuk membuka lahan eks kebun sawit dan membangun saluran drainase. Saluran drainase ini berfungsi untuk untuk mengalirkan air dari tanah yang telah jenuh kandungan air karena sebelumnya ditanami sawit.

Di lain sisi, Moeldoko menyebut struktur tanah di Keerom sangat baik. Pasalnya, hasil penanaman awal komoditas jagung bisa menghasilkan di atas 5 ton. Dia optimistis, komoditas yang dihasilkan di Food Estate paling Timur Indonesia itu makin maksimal ke depannya.

"Untuk Keerom kemarin sangat bagus, baru nanam awal saja hasilnya sudah di atas 5 ton. Tapi dibanding Jawa, di kampung saya itu sudah 12 ton, tapi itu kan berproses panjang. Ini perlu waktu dan saya kira dalam panen kelima hasilnya sudah sangat bagus," katanya.

"Untuk smenetara memang saya lihat tanahnya untuk jagung, tapi nanti saat musim hujan punya pengairan yang bagus masih cocok untuk tanaman padi," lanjut dia.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1875 seconds (0.1#10.140)