Arus Masuk Mata Uang Asing ke Rusia Merosot, Surplus Transaksi Berjalan Jatuh Jadi Rp80,4 T

Jum'at, 14 Juli 2023 - 15:40 WIB
loading...
Arus Masuk Mata Uang...
Surplus transaksi berjalan Rusia merosot pada kuartal kedua tahun 2023 usai mencetak rekor pada 2022, seperti diungkapkan data bank sentral yang dirilis tengah pekan kemarin. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Surplus transaksi berjalan Rusia merosot pada kuartal kedua tahun 2023 usai mencetak rekor pada 2022, seperti diungkapkan data bank sentral yang dirilis tengah pekan kemarin. Surplus neraca transaksi berjalan Rusia turun menjadi USD5,4 miliar atau setara Rp80,4 triliun (Kurs Rp14.903 per USD) sepanjang periode April hingga Juni 2023, dibandingkan dengan USD76,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.



Keuntungan dari valuta asing turun 93% dan hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini, menempatkan rubel di bawah tekanan. Raihan tersebut menjadi surplus terkecil sejak kuartal ketiga 2020, saat harga minyak mentah turun ke level terendah sejak 1990-an di tengah pandemi dan perusahaan minyak Rusia terpaksa memangkas produksi.

Penurunan surplus perdagangan luar negeri antara Januari dan Juni "disebabkan oleh penurunan volume pengiriman ekspor dan memburuknya harga komoditas utama ekspor Rusia, dimana produk energi telah berkontribusi paling besar terhadap penurunan nilai ekspor," kata regulator dalam sebuah pernyataan seperti dilansir RT, Jumat (14/7/2023).



Pendapatan dari ekspor energi mengalami pukulan keras menyusul sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Diketahui sanksi Barat telah melarang ekspor lintas laut ke UE (Uni Eropa) dan memberlakukan batasan harga pada minyak mentah dan produk minyak Rusia.

Harga minyak mentah yang lebih rendah, berkurangnya aliran gas ke UE, dan pemulihan permintaan impor memotong pendapatan Rusia. Menurut perkiraan Goldman Sachs, penurunan harga minyak berkontribusi sebesar USD25 miliar terhadap penurunan surplus di kuartal kedua secara year-on-year (YoY).

Pelemahan neraca perdagangan, diproyeksikan bakal membuat mata uang rubel Rusia juga masih tertekan, serta mengangkat inflasi mendekati 5% tahun ini. "Kami memperkirakan surplus transaksi berjalan pada 2023 menyusut menjadi kurang dari seperlima dari USD233 miliar tahun lalu," kata ekonom Bloomberg Rusia, Aleksandr Isakov.

Dia memperingatkan, bahwa keseimbangan eksternal yang lebih kecil akan merugikan kemampuan Rusia untuk menggunakan modal dalam memperoleh aset dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menghindari sanksi.

Bank sentral masih mengharapkan surplus transaksi berjalan sebesar USD47 miliar tahun ini, dan USD38 miliar pada tahun 2024.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gratis! Produk UMKM...
Gratis! Produk UMKM Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM Tanpa Bayar
Cegah Banjir Produk...
Cegah Banjir Produk Impor, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi
Industri Tembakau Terancam:...
Industri Tembakau Terancam: Parlemen Kritisi Kebijakan Kemasan Rokok Seragam
Kemnaker Ungkap Nasib...
Kemnaker Ungkap Nasib 1.126 Karyawan Korban PHK Yihong Novatex
Konsisten Beri Layanan...
Konsisten Beri Layanan Prima Berbuah Gallup Customer Engagement Empat Tahun Beruntun
Transaksi Keuangan Digital...
Transaksi Keuangan Digital Saat Ramadan-Idulfitri Naik, Keamanan Jadi Prioritas
Miliarder Amerika Ramai-ramai...
Miliarder Amerika Ramai-ramai Kecam Tarif Trump, Siapa Saja?
Laporan Penerimaan Pajak...
Laporan Penerimaan Pajak Molor, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Terbaru APBN per Maret 2025
Pasar Batu Bara Masih...
Pasar Batu Bara Masih Oke, Anak Usaha SGER Teken Kontrak Penjualan Rp596,2 Miliar
Rekomendasi
Justin Bieber Emosi...
Justin Bieber Emosi Dibuntuti Paparazi: Kalian hanya Peduli Uang, Tidak Kemanusiaan
5 Potret Ranea Ezreen...
5 Potret Ranea Ezreen Pemeran Dewi di Bidaah, Penuh Pesona dan Stylish Abis
Sekolah Terpadu Sedaya...
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Kembangkan Pendidikan Trilingual
Berita Terkini
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran:...
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran: Penurunan Jadi Peluang untuk Rebound
7 jam yang lalu
Musk Paling Boncos dari...
Musk Paling Boncos dari 10 Orang Terkaya Dunia, Tahun Ini Rugi Rp2.025 Triliun
9 jam yang lalu
Gratis! Produk UMKM...
Gratis! Produk UMKM Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM Tanpa Bayar
10 jam yang lalu
Cegah Banjir Produk...
Cegah Banjir Produk Impor, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi
10 jam yang lalu
China Balas Dendam ke...
China Balas Dendam ke AS, Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
12 jam yang lalu
Kisah Warung Legendaris...
Kisah Warung Legendaris Bu Sum di Yogyakarta, Berkembang Bersama Pendanaan dari BRI
13 jam yang lalu
Infografis
Serangan Balik Ukraina...
Serangan Balik Ukraina Gagal, Banyak Senjata NATO Jatuh ke Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved