Investasi LRT Jabodebek Capai Rp32 Triliun, Ini Hitungan Balik Modalnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Divisi LRT Jabodebek Purnomosidi mengungkapkan bahwa nilai investasi proyek LRT Jabodebek mencapai Rp32,2 triliun. Menurut Purnomo, proyek tersebut akan balik modal dalam 13 tahun jika diasumsikam biaya tarif LRT Jabodebek berkisar Rp25.000 untuk jarak terjauh.
Baca juga: Uji Coba LRT Jabodebek Diundur Jadi 29 Juli 2023, Bagaimana yang Sudah Daftar?
"Kita punya hitungan tariflah yang yang enggak beda-beda jauh dari Rp25.000 . Nah dengan tarif itu kita bisa mengembalikan investasi 13 tahun," katanya, Selasa (18/7/2023).
Tidak hanya dari tarif, Purnomosidi juga mengatakan pengembalian investasi juga didapatkan dari pendapatan non fire box. Pendapatan non fire box tersebut berupa iklan dan lainnya.
"Pendapatan non firefox-nya itu ada asumsi dari jumlah pendapatan tarif. Estimasinya adalah 1% sampai 5% dari pendapatan dari tiket," katanya.
Selain itu, pengembalian investasi tersebut juga akan dipengaruhi oleh besaran subsidi yang diberikan pemerintah terhadap moda transportasi LRT Jabodebek. Purnomo mengatakan, dengan besaran subidi yang diberikan jumlahnya besar, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi akan lebih cepat.
Pasalnya dengan subsidi yang diberikan, kemungkinan besar tarif yang akan dikeluarkan oleh masyarakat akan lebih murah dari sekarang yang berkisar di angka Rp25.000.
"Tapi kalau misalkan ternyata dengan harga segitu willingness to pay masyarakatnya cukup oke, berarti subsidi dari pemerintah apabila ada tambahan subsidi dari pemerintah maka bisa dipergunakan untuk mengembalikan investment yang lebih cepat," katanya.
Baca juga: Uji Coba LRT Jabodebek Diundur Jadi 29 Juli 2023, Bagaimana yang Sudah Daftar?
"Kita punya hitungan tariflah yang yang enggak beda-beda jauh dari Rp25.000 . Nah dengan tarif itu kita bisa mengembalikan investasi 13 tahun," katanya, Selasa (18/7/2023).
Tidak hanya dari tarif, Purnomosidi juga mengatakan pengembalian investasi juga didapatkan dari pendapatan non fire box. Pendapatan non fire box tersebut berupa iklan dan lainnya.
"Pendapatan non firefox-nya itu ada asumsi dari jumlah pendapatan tarif. Estimasinya adalah 1% sampai 5% dari pendapatan dari tiket," katanya.
Selain itu, pengembalian investasi tersebut juga akan dipengaruhi oleh besaran subsidi yang diberikan pemerintah terhadap moda transportasi LRT Jabodebek. Purnomo mengatakan, dengan besaran subidi yang diberikan jumlahnya besar, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi akan lebih cepat.
Pasalnya dengan subsidi yang diberikan, kemungkinan besar tarif yang akan dikeluarkan oleh masyarakat akan lebih murah dari sekarang yang berkisar di angka Rp25.000.
"Tapi kalau misalkan ternyata dengan harga segitu willingness to pay masyarakatnya cukup oke, berarti subsidi dari pemerintah apabila ada tambahan subsidi dari pemerintah maka bisa dipergunakan untuk mengembalikan investment yang lebih cepat," katanya.
(uka)