Apa Itu Negara Gagal Sistemik, Indonesia Termasuk?

Jum'at, 21 Juli 2023 - 18:44 WIB
loading...
Apa Itu Negara Gagal Sistemik, Indonesia Termasuk?
Negara gagal sistemik tak memiliki anggaran kesehatan yang cukup. Foto/DailyTrust
A A A
JAKARTA - Pengertian negara gagal sistemik mulai memancing rasa penasaran banyak orang setelah cuplikan video Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres marak di media sosial. Publik mencari-cari tahu apa itu negara gagal sistemik?



Dalam video itu Antonio Guterres menyebut sekitar 3,3 miliar orang, hampir separuh umat manusia, tinggal di negara-negara yang membelanjakan (uang) lebih banyak untuk pembayaran bunga utang , daripada untuk pendidikan atau kesehatan.

"3,3 miliar orang ini lebih dari sebuah risiko sistemik. Ini adalah kegagalan sistemik," kata Antonio.

Oleh beberapa pihak, pernyataan Antonio itu kemudian dikaitkan dengan kondisi Indonesia yang dinilai masuk dalam kategori negara gagal sistemik. Pasalnya, anggaran kesehatan Indonesia lebih kecil dibanding pembayaran bunga utang.

Anggaran kesehatan Indonesia dalam APBN 2022 sebesar Rp176,7 triliun. Jumlah itu jauh lebih kecil ketimbang pembayaran bunga utang tahun 2022 yang mencapai Rp386,3 triliun.

Penilaian yang menyebut Indonesia masuk dalam kelompok negara gagal sistemik ini langsung menjadi buah bibir banyak orang. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, mewanti-wanti pemerintah soal ini.

"Jika mengacu pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres, Indonesia sudah masuk ke dalam negara gagal sistemik karena pembayaran bunga utang pada tahun 2022 lebih besar dari anggaran kesehatan 2022,” ungkap Netty dikutip dari laman PKS, Jumat (21/7/2023).

Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, menanggapi pandangan tersebut. Menurutnya, Indonesia tak masuk dalam kategori negara gagal sistemik.

"Indonesia bukan negara gagal. Justru kita masuk 'upper middle income country' dg pertumbuhan ekonomi stabil dan tinggi 5%. Total anggaran pendidikan & kesehatan Rp649 T atau 168% dari belanja bunga," kata Yustinus, di akun Twitternya.

Bahkan, menurut Yustinus, anggaran kesehatan pemerintah pusat dalam APBN jika ditambah alokasi anggaran kesehatan dalam APBD yang sebesar Rp249 triliun, totalnya menjadi Rp426 triliun. Jumlah itu lebih besar dibanding pembayaran bunga utang.

Pengertian Negara Gagal Sistemik

Lantas apa itu sebenarnya negara gagal sistemik? Jika mengacu pada pernyataan Antonio yang ditayangkan di channel Youtube PBB, Sang Sekjen tak menyebut pun satu negara yang masuk dalam kategori gagal sistemik. Dia hanya menyebut negara-negara Afrika yang membayar pinjaman empat kali lebih banyak daripada Amerika Serikat.

Namun, pernyataan terkait anggaran kesehatan atau pendidikan yang lebih kecil dibanding pembayaran bunga utang bisa menjadi patokan. Dari sini negara gagal sistemik bisa sedikit "didefinisikan".

Secara sederahana, negara gagal sistemik adalah negara yang belum mampu memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang baik kepada warganya. Sebab, menurut Antonio, beberapa negara termiskin di dunia--yang dihadapkan pada besarnya pembayaran bunga utang--dipaksa untuk memilih antara membayar utang, atau melayani rakyat mereka.



"Mereka (negara gagal sistemik) hampir tidak memiliki ruang fiskal untuk investasi penting untuk tujuan pembangunan berkelanjutan atau transisi ke energi terbarukan," jelas Antonio.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)