Investor Pasar Modal Mayoritas di Jawa, Aset Tembus Rp3.348 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat hampir 70% sebaran investor pasar modal Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa. Diketahui per Juni 2023, jumlah investor pasar modal mencapai 11,22 juta single investor identification (SID). Sebagian besar masih didominasi oleh instrumen reksa dana sedangkan saham dan surat berharga lainnya mencapai 4,81 juta SID.
Menurut data investor domestik KSEI per Juni 2023, dikutip Minggu (23/7/2023), total investor di Pulau Jawa mencapai 68,99% dari jumlah keseluruhan. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan akhir Desember 2022 yang mencapai 69,05%.
Adapun nilai aset investasi untuk saham dan surat berharga (C-BEST) pun mendominasi sebesar Rp3.348,97 triliun, atau mewakili 98,84 persen dari total nilai aset investor domestik. Kondisi ini didukung oleh sebaran galeri investasi (GI) yang mencapai 364 GI per Juni 2023, dengan 7 kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pulau Sumatra menduduki urutan kedua dengan sebaran investor mencapai 16,64%. Nilai aset saham dan surat berharga di Pulau Andalas ini mencapai Rp71,78 triliun. Adapun Sumatra memiliki 175 GI dan 10 KP.
Posisi ketiga ditempati oleh Pulau Kalimantan dengan sebaran investor mencapai 5,28%. Namun, nilai aset saham dan surat berharganya pun justru lebih tinggi dari Sumatra yakni mencapai R84,39 triliun, dengan total 91 GI dan 4 KP.
Selanjutnya adalah Pulau Sulawesi yang mempunyai jumlah investor sebesar 4,64%, dengan nilai aset saham dan surat berharga sebanyak Rp10,39 triliun. Pulau Celebes memiliki 70 GI dan 4 KP.
Wilayah Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) berada di urutan berikutnya sebanyak 3,40% investor. Nilai aset saham dan surat berharga mencapai Rp11,77 triliun, dengan total 64 GI dan 3 KP.
Terakhir adalah Maluku dan Papua dengan jumlah investor sebanyak 1,05 persen. Nilai aset saham dan surat berharga investor di wilayah timur ini mencapai Rp3,87 triliun, alias hanya sebesar 0,11% dari total aset pasar modal.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
Menurut data investor domestik KSEI per Juni 2023, dikutip Minggu (23/7/2023), total investor di Pulau Jawa mencapai 68,99% dari jumlah keseluruhan. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan akhir Desember 2022 yang mencapai 69,05%.
Adapun nilai aset investasi untuk saham dan surat berharga (C-BEST) pun mendominasi sebesar Rp3.348,97 triliun, atau mewakili 98,84 persen dari total nilai aset investor domestik. Kondisi ini didukung oleh sebaran galeri investasi (GI) yang mencapai 364 GI per Juni 2023, dengan 7 kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pulau Sumatra menduduki urutan kedua dengan sebaran investor mencapai 16,64%. Nilai aset saham dan surat berharga di Pulau Andalas ini mencapai Rp71,78 triliun. Adapun Sumatra memiliki 175 GI dan 10 KP.
Posisi ketiga ditempati oleh Pulau Kalimantan dengan sebaran investor mencapai 5,28%. Namun, nilai aset saham dan surat berharganya pun justru lebih tinggi dari Sumatra yakni mencapai R84,39 triliun, dengan total 91 GI dan 4 KP.
Selanjutnya adalah Pulau Sulawesi yang mempunyai jumlah investor sebesar 4,64%, dengan nilai aset saham dan surat berharga sebanyak Rp10,39 triliun. Pulau Celebes memiliki 70 GI dan 4 KP.
Wilayah Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) berada di urutan berikutnya sebanyak 3,40% investor. Nilai aset saham dan surat berharga mencapai Rp11,77 triliun, dengan total 64 GI dan 3 KP.
Terakhir adalah Maluku dan Papua dengan jumlah investor sebanyak 1,05 persen. Nilai aset saham dan surat berharga investor di wilayah timur ini mencapai Rp3,87 triliun, alias hanya sebesar 0,11% dari total aset pasar modal.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
(nng)