Buka ITIF 2023 di Bali, Sandiaga Uno Tawarkan Investasi Hijau ke 355 Investor Potensial
loading...
A
A
A
BALI - Kejar target pencapaian 4,4 juta lapangan kerja baru pada tahun 2024, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno menawarkan investasi hijau kepada 355 investor.Tawaran yang disampaikan dalam International Tourism Investment Forum (ITIF) 2023 yang digelar di Bali itu disampaikannya sejalan dengan konsep ekonomi hijau dalam pariwisata era baru.
"Kita mengharapkan bahwa pariwisata era baru ini, selain lebih berkualitas dan berkelanjutan juga membuka lapangan kerja yang luas dengan target 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno usai membuka ITIF 2023 di Bali pada Rabu (26/7/2023).
"Saya ucapkan terima kasih kolaborasinya dari seluruh pihak yang sudah menghadirkan destinasi-destinasi baru selain tentunya Bali sebagai tawaran investasi-investasi dengan target antara USD 6-8 miliar," ujarnya bersemangat.
Tawaran investasi hijau tersebut katanya meliputi sejumlah proyek strategis di sejumlah destinasi wisata Nusantara. Di antaranya Bali sebagai destinasi tulang punggung nasional.
Selanjutnya, lima Destinasi Super Prioritas (DSP) yang meliputi, Danau Toba, Borobudur, Likupang, Mandalika dan Labuan Bajo. Selain itu, investasi hijau juga akan dihadirkan di sepuluh destinasi wisata unggulan yang tersebar di Indonesia.
"Target kita sampai 2025 itu USD6-8 miliar, ini ditopang oleh Bali, lima destinasi super prioritas dan sepuluh kawasan ekonomi khusus," ungkap Sandiaga Uno.
"Minat investor untuk Bali selalu tinggi, karena Bali ini memang destinasi unggulan-top of mind, tapi kita ingin mendorong juga konsep Bali and Beyond ini ke lima destinasi super prioritas dan beberapa destinasi-destinasi unggulan lainnya," bebernya.
"Kita melihat sampai dengan pertengahan tahun realisasinya sudah on track, tapi kita harus bekerja lebih keras lagi, karena tipe-tipe investasi yang diinginkan ini adalah tipe investasi baru yang masa balik modalnya itu lebih cepat dengan pendekatan lebih inklusif, dan lebih hijau, itu yang menjadi target dari kita untuk membangun investasi di pariwisata," jelasnya.
Lewat investasi hijau yang berkelanjutan, dirinya optimis ekonomi hijau yang menjadi masa depan Indonesia akan tercapai. Sejalan dengan ekonomi hijau, dirinya pun berharap kondisi politik bangsa sepanjang kontestasi demokrasi 2024 dapat berlangsung sejuk dan kondusif.
Sehingga iklim investasi nasional terjaga, pembangunan dipercepat dan bonus demografi tahun 2030 dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045.
"Pariwisata hijau dan ekonomi hijau adalah masa depan ekonomi kita, jadi itu yang dilambangkan dalam Investment Forum ini, saya ingin kita fokusnya itu agar kontestasi demokrasi itu sejuk, dan kontestasi demokrasi ini dibawa dengan riang gembira, jadi saya menyampaikan bahwa ke depan kita harus lebih berkolaborasi, warna-warna yang terepresentasi ini tetap terbangun," ungkap Sandiaga Uno.
"Tapi kalau kita lihat berdasarkan Forum Investasi ini kan masa depan dari ekonomi kita kan ekonomi hijau, jadi kita menuju ke ekonomi hijau," tuturnya.
Lihat Juga: Jaga Toleransi Pemuda Lintas Agama, Kang Emil Bangun Kemah Kebangsaan dan Perluas Lapangan Kerja
"Kita mengharapkan bahwa pariwisata era baru ini, selain lebih berkualitas dan berkelanjutan juga membuka lapangan kerja yang luas dengan target 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno usai membuka ITIF 2023 di Bali pada Rabu (26/7/2023).
"Saya ucapkan terima kasih kolaborasinya dari seluruh pihak yang sudah menghadirkan destinasi-destinasi baru selain tentunya Bali sebagai tawaran investasi-investasi dengan target antara USD 6-8 miliar," ujarnya bersemangat.
Tawaran investasi hijau tersebut katanya meliputi sejumlah proyek strategis di sejumlah destinasi wisata Nusantara. Di antaranya Bali sebagai destinasi tulang punggung nasional.
Selanjutnya, lima Destinasi Super Prioritas (DSP) yang meliputi, Danau Toba, Borobudur, Likupang, Mandalika dan Labuan Bajo. Selain itu, investasi hijau juga akan dihadirkan di sepuluh destinasi wisata unggulan yang tersebar di Indonesia.
"Target kita sampai 2025 itu USD6-8 miliar, ini ditopang oleh Bali, lima destinasi super prioritas dan sepuluh kawasan ekonomi khusus," ungkap Sandiaga Uno.
"Minat investor untuk Bali selalu tinggi, karena Bali ini memang destinasi unggulan-top of mind, tapi kita ingin mendorong juga konsep Bali and Beyond ini ke lima destinasi super prioritas dan beberapa destinasi-destinasi unggulan lainnya," bebernya.
"Kita melihat sampai dengan pertengahan tahun realisasinya sudah on track, tapi kita harus bekerja lebih keras lagi, karena tipe-tipe investasi yang diinginkan ini adalah tipe investasi baru yang masa balik modalnya itu lebih cepat dengan pendekatan lebih inklusif, dan lebih hijau, itu yang menjadi target dari kita untuk membangun investasi di pariwisata," jelasnya.
Lewat investasi hijau yang berkelanjutan, dirinya optimis ekonomi hijau yang menjadi masa depan Indonesia akan tercapai. Sejalan dengan ekonomi hijau, dirinya pun berharap kondisi politik bangsa sepanjang kontestasi demokrasi 2024 dapat berlangsung sejuk dan kondusif.
Sehingga iklim investasi nasional terjaga, pembangunan dipercepat dan bonus demografi tahun 2030 dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045.
"Pariwisata hijau dan ekonomi hijau adalah masa depan ekonomi kita, jadi itu yang dilambangkan dalam Investment Forum ini, saya ingin kita fokusnya itu agar kontestasi demokrasi itu sejuk, dan kontestasi demokrasi ini dibawa dengan riang gembira, jadi saya menyampaikan bahwa ke depan kita harus lebih berkolaborasi, warna-warna yang terepresentasi ini tetap terbangun," ungkap Sandiaga Uno.
"Tapi kalau kita lihat berdasarkan Forum Investasi ini kan masa depan dari ekonomi kita kan ekonomi hijau, jadi kita menuju ke ekonomi hijau," tuturnya.
Lihat Juga: Jaga Toleransi Pemuda Lintas Agama, Kang Emil Bangun Kemah Kebangsaan dan Perluas Lapangan Kerja
(akr)