Genjot Kinerja, Emiten Properti Agresif Gandeng Perbankan

Senin, 27 Juli 2020 - 20:01 WIB
loading...
Genjot Kinerja, Emiten Properti Agresif Gandeng Perbankan
PT Diamond Citra Propertindo Tbk menggandeng Bank BRI untuk menyediakan KPR bagi kalangan milenial yang menjadi pasarnya. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Laju perekonomian yang mulai berputar membuat emiten properti langsung tancap gas. Salah satunya dilakukan oleh PT Diamond Citra Propertindo Tbk yang sejak pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Februari 2020 silam, berkomitmen untuk terus membangun kawasan hunian.

“Kami melihat pangsa pasar milenial yang menyukai konsep hunian praktis dan efisien dengan mengutamakan kemudahan dan kenyamanan,” ujar Deputy Direktur Sales & Marketing Tony Hartono di Jakarta Senin (27/7/2020).

(Baca Juga: RUU Omnibus Law Bolehkan Warga Asing Miliki Properti)

Pada Februari 2020, Diamondland mencatatkan 2 miliar lembar saham atau setara dengan 29,91% dari modal ditempatkan disetor perusahaan. Diamondland mengantongi dana skeitar Rp218,9 miliar dari aksi korporasi itu. Sebanyak Rp199,4 miliar digunakan oleh anak perusahaanya yakni PT Arba Propertindo untuk mengakuisisi lahan di Bogor dan sisanya untuk modal kerja.

Menurut Tony, pihaknya menggandeng Bank BRI untuk kredit pemilikan rumah (KPR). "Untuk KPR, kami menggandeng Bank BRI cabang Pancoran untuk memberikan kemudahan kalangan milenial untuk memiliki hunian," tegasnya.

Sedangkan produk yang menyasar kalangan milenial yakni Cluster Neo Cyprus merupakan cluster terbaru dari D’Marco Residence. Kawasan ini didukung oleh infrastruktur dan lingkungan yang sudah jadi.

Sementara Relationship Manager Bank BRI Cabang Pancoran Dwi Cahyo N menjelaskan, Bank BRI Cabang Pancoran Jakarta Selatan memberikan dukungan pembiayaan bagi para konsumen kalangan milenial terutama untuk proyek D'marco Residence. Dengan skema suku bunga 7,15% fix selama satu tahun, kemudian 7,6% fix selama dua tahun, 8,25% fix selama tiga tahun, dan 8.75% fix selama lima tahun. "Dengan down payment minimal 10%," imbuhnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.4859 seconds (0.1#10.140)