Simak! Menteri ESDM Beri Kabar Terbaru soal Divestasi Vale ke MIND ID
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara soal kabar terbaru divestasi PT Vale Indonesia kepada MIND ID, holding bUMN pertambangan. Hingga saat ini sudah ada titik temu terkait besaran divestasi yang akan dialihkan Vale ke MIND ID.
Keputusan terakhir divestasi Vale ke MIND ID ditargetkan terwujud pada akhir Juli 2023 ini.
"Mudah-mudahan bulan ini. Nanti kan akan dilaporkan ke Presiden," jelasnya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Saat ini MIND ID baru memiliki 20% saham Vale. Perusahaan berkode emiten INCO itu pun menawarkan untuk melepas 14% saham tambahan. Angka itu lebih besar dari rencana sebelumnya yang sebesar 11%.
Arifin menuturkan, keduanya pun saat ini sudah ada titik temu atau lampu hijau terkait besaran divestasi yang akan dialihkan Vale ke MIND ID.
"Mereka berproses, dan sejauh ini kelihatannya sudah ada titik temu," sambungnya.
Lebih lanjut, Arifin juga menyanjung kemampuan Vale Canada Limited (VCL) dalam mengendalikan PT Vale Indonesia yang telah lebih dari 50 tahun menambang di Indonesia. Terkait siapa yang akan menjadi pengendali operasional dan konsolidasi keuangan, Arifin mengungkapkan akan diserahkan kepada kedua belah pihak.
"Kemampuan pengoperasian pertambangan ya mereka (VCL) kan unggul, mengenai keuangan nanti akan diselesaikan antara dua pihak ya," tukasnya.
Keputusan terakhir divestasi Vale ke MIND ID ditargetkan terwujud pada akhir Juli 2023 ini.
"Mudah-mudahan bulan ini. Nanti kan akan dilaporkan ke Presiden," jelasnya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Saat ini MIND ID baru memiliki 20% saham Vale. Perusahaan berkode emiten INCO itu pun menawarkan untuk melepas 14% saham tambahan. Angka itu lebih besar dari rencana sebelumnya yang sebesar 11%.
Arifin menuturkan, keduanya pun saat ini sudah ada titik temu atau lampu hijau terkait besaran divestasi yang akan dialihkan Vale ke MIND ID.
"Mereka berproses, dan sejauh ini kelihatannya sudah ada titik temu," sambungnya.
Lebih lanjut, Arifin juga menyanjung kemampuan Vale Canada Limited (VCL) dalam mengendalikan PT Vale Indonesia yang telah lebih dari 50 tahun menambang di Indonesia. Terkait siapa yang akan menjadi pengendali operasional dan konsolidasi keuangan, Arifin mengungkapkan akan diserahkan kepada kedua belah pihak.
"Kemampuan pengoperasian pertambangan ya mereka (VCL) kan unggul, mengenai keuangan nanti akan diselesaikan antara dua pihak ya," tukasnya.
(uka)