Dedengkot Finansial AS Tak Khawatir dengan Penurunan Peringkat Utang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Begawan investasi Warren Buffett mengaku tidak khawatir tentang penurunan peringkat utang Amerika serikat (AS) oleh Fitch Ratings. Buffett menegaskan, hal itu tidak mengubah apa yang dilakukan perusahaan investasinya, Berkshire Hathaway, saat ini.
"Berkshire membeli USD10 miliar di US Treasurys Senin lalu. Dan satu-satunya pertanyaan untuk Senin depan adalah apakah kita akan membeli USD10 miliar dalam 3 bulan atau 6 bulan?" kata Buffett seperti dilansir CNBC, Kamis (3/8/2023).
Dia menambahkan, ada beberapa hal yang orang tidak perlu khawatirkan, dan salah satunya adalah penurunan peringkat utang oleh Fitch. Terlepas dari itu, penurunan peringkat okeh Fitch pada hari Selasa (1/8) tersebut memicu aksi jual di saham AS. Tercatat, S&P 500 turun 1,4% pada hari Rabu (2/8).
Buffett menilai kekhawatiran pasar tersebut sebagai hal yang valid. Sang Peramal dari Omaha - julukan Buffet, mengatakan bahwa dia tidak selalu setuju dengan semua yang dilakukan Pemerintah Federal. Namun, imbuh dia, hal itu tidak cukup untuk mengubah pandangannya tentang US Treasurys dan dolar. "Dolar adalah mata uang cadangan dunia, dan semua orang mengetahui itu," tegas Buffett.
Sikap serupa ditunjukkan oleh CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon. Dia mengatakan kepada CNBC bahwa penurunan peringkat utang itu tidak terlalu penting. "Karena pasarlah, bukan lembaga pemeringkat, yang menentukan biaya pinjaman," kata Dimon.
Bahkan, dia menilai keputusan memangkas peringkat AS itu sebagai hal konyol. Dimon menilai aneh jika negara lain memiliki peringkat kredit yang lebih tinggi daripada AS, ketika mereka bergantung pada stabilitas yang diciptakan oleh Negara Adi Daya itu dan militernya.
"Membuat (peringkat) mereka menjadi triple-A dan bukan Amerika adalah hal yang konyol," cetusnya. "Amerika masih negara paling makmur di planet ini, juga negara yang paling aman di planet ini."
"Berkshire membeli USD10 miliar di US Treasurys Senin lalu. Dan satu-satunya pertanyaan untuk Senin depan adalah apakah kita akan membeli USD10 miliar dalam 3 bulan atau 6 bulan?" kata Buffett seperti dilansir CNBC, Kamis (3/8/2023).
Dia menambahkan, ada beberapa hal yang orang tidak perlu khawatirkan, dan salah satunya adalah penurunan peringkat utang oleh Fitch. Terlepas dari itu, penurunan peringkat okeh Fitch pada hari Selasa (1/8) tersebut memicu aksi jual di saham AS. Tercatat, S&P 500 turun 1,4% pada hari Rabu (2/8).
Buffett menilai kekhawatiran pasar tersebut sebagai hal yang valid. Sang Peramal dari Omaha - julukan Buffet, mengatakan bahwa dia tidak selalu setuju dengan semua yang dilakukan Pemerintah Federal. Namun, imbuh dia, hal itu tidak cukup untuk mengubah pandangannya tentang US Treasurys dan dolar. "Dolar adalah mata uang cadangan dunia, dan semua orang mengetahui itu," tegas Buffett.
Sikap serupa ditunjukkan oleh CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon. Dia mengatakan kepada CNBC bahwa penurunan peringkat utang itu tidak terlalu penting. "Karena pasarlah, bukan lembaga pemeringkat, yang menentukan biaya pinjaman," kata Dimon.
Bahkan, dia menilai keputusan memangkas peringkat AS itu sebagai hal konyol. Dimon menilai aneh jika negara lain memiliki peringkat kredit yang lebih tinggi daripada AS, ketika mereka bergantung pada stabilitas yang diciptakan oleh Negara Adi Daya itu dan militernya.
"Membuat (peringkat) mereka menjadi triple-A dan bukan Amerika adalah hal yang konyol," cetusnya. "Amerika masih negara paling makmur di planet ini, juga negara yang paling aman di planet ini."
(fjo)