Peringkat Utang Turun, Hegemoni Global Dolar AS Kian Tergerus

Kamis, 03 Agustus 2023 - 16:51 WIB
loading...
Peringkat Utang Turun,...
Penurunan peringkat utang AS dinilai menunjukkan mulai tergerusnya hegemoni AS dalam ekonomi global. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Lembaga pemeringkat global, Fitch Ratings pada Selasa (1/8) menurunkan peringkat utang Amerika Serikat (AS) dari AAA menjadi AA+. Fitch menyebutkan, penurunan peringkat ini mencerminkan penurunan fiskal dalam 3 tahun ke depan, beban utang pemerintah yang tinggi dan terus meningkat, dan erosi tata kelola relatif terhadap negara berperingkat AA dan AAA lainnya selama dua dekade terakhir.

Analis China menilai, langkah Fitch tersebut kemungkinan memiliki dampak langsung terbatas dan sementara pada ekonomi AS dan pasar global. Namun, masalah mendasar yang diungkapkan oleh penurunan peringkat kredit tersebut dinilai menggarisbawahi keseriusan masalah fiskal dan tata kelola di AS dan pembuatan kebijakannya yang tidak bertanggung jawab, yang, dalam jangka panjang, dapat berarti implikasi mendalam bagi geoekonomi AS secara global.



Kepala Ekonom dan Kepala Institut Penelitian Investasi Zhixin Lian Ping mengatakan, hal ini juga menunjukkan sistem hegemoni dolar AS sedang dalam proses runtuh. "Penurunan peringkat kredit oleh Fitch juga dapat menjadi bagian dari penurunan bertahap sistem dolar AS," kata Lian seperti dilansir Global Times, Rabu (2/8/2023).

Dia mengatakan, terguncang oleh dampak negatif dari kebijakan dalam negeri AS yang tidak bertanggung jawab, penggunaan tanpa henti dolar sebagai senjata, banyak negara di dunia, terutama terhadap negara berkembang, telah memulai tren de-dolarisasi.



Di sisi lain, berkat perkembangan ekonomi China yang stabil dan kerja sama yang berkembang dengan seluruh dunia, banyak negara beralih ke yuan China untuk segala hal, mulai dari penyelesaian transaksi perdagangan hingga pembayaran utang global.

Pada bulan Juni, bagian yuan dari pembayaran global mencapai level tertinggi kedua sejak pencatatan dimulai pada Oktober 2010, menurut Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication.

"Di tengah situasi geopolitik yang semakin kompleks saat ini, semakin banyak negara telah memulai proses dedolarisasi dan penurunan peringkat AS oleh Fitch dapat mempercepat proses itu," kata Kepala Ekonom di CITIC Securities, Ming Ming. Dia menambahkan bahwa banyak negara, termasuk China, juga terus mengurangi kepemilikan utang AS.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
Analis Sebut Kebijakan...
Analis Sebut Kebijakan Isolasionis AS Bisa Percepat Dedolarisasi
Kurs Rupiah Ambruk ke...
Kurs Rupiah Ambruk ke Rp16.622/USD, Respons Airlangga Biasa Aja
Rupiah Hari Ini Ditutup...
Rupiah Hari Ini Ditutup Makin Parah Jadi Rp16.611/USD
Rupiah Jatuh ke Titik...
Rupiah Jatuh ke Titik Terlemah, Tersandera Sentimen Global dan Domestik
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Rupiah Sepekan Melemah...
Rupiah Sepekan Melemah Hampir 1 Persen, Berikut Penyebabnya
Rekomendasi
5 Fakta Menarik di Balik...
5 Fakta Menarik di Balik Keputusan Ruben Onsu Menjadi Mualaf
PSSI Tepis Rumor Naturalisasi...
PSSI Tepis Rumor Naturalisasi Tristan Gooijer: Belum Ada Proses Sampai Hari Ini
Gempa Besar M6,3 Guncang...
Gempa Besar M6,3 Guncang Maluku Barat Daya, Begini Analisa BMKG
Berita Terkini
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
47 menit yang lalu
Menhub Pastikan Kelancaran...
Menhub Pastikan Kelancaran Pelabuhan Bakauheni Lampung Jelang Arus Balik
2 jam yang lalu
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
4 jam yang lalu
Harga Cabai Rawit Merah...
Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp100.000 per Kg, Wamendag Salahkan Cuaca
4 jam yang lalu
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame di Jakarta Diperbarui, Ini Penjelasannya
6 jam yang lalu
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
8 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Menolak Bayar...
Ukraina Menolak Bayar Utang Rp5.705 Triliun kepada AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved