Mendag Bakal Wajibkan Importir Serap Produk Pertanian Lokal

Kamis, 12 Januari 2017 - 00:25 WIB
Mendag Bakal Wajibkan Importir Serap Produk Pertanian Lokal
Mendag Bakal Wajibkan Importir Serap Produk Pertanian Lokal
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku dalam beberapa waktu mendatang akan mewajibkan importir hortikultura untuk menyerap hasil produk pertanian lokal. Pasalnya, saat
ini masih banyak hasil produksi pertanian yang tidak terserap.

Dia mengungkapkan, untuk saat ini, pihaknya baru melakukan sosialisasi dan mengimbau importir hortikultura untuk menyerap produk lokal. Namun kedepannya, pemerintah akan menetapkan persentase wajib serap untuk importir tersebut.

"Saya didampingi Badan Karantina Kementan untuk mengajak kawan pengusaha melihat hasil produksi pertanian. Kami imbau mereka tolong serap. Sesudah mereka mau menyerap, baru kemudian kami bahas lagi bersama Kementan, persentase tertentu untuk mereka wajib serap," katanya di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Namun, kata dia, pihaknya tidak akan langsung memaksa importir untuk menyerap produk hortikultura lokal. Untuk saat ini, pihaknya masih akan melakukan imbauan dan meminta importir membuat peta jalan (road map) mengenai produk hortikultura lokal.

"Ini kan baru sosialisasi. Nanti lihat di dalam beberapa saat apa yang terjadi dengan mereka, baru kemudian kami ambil beberapa langkah. Jangan drastis. Mereka kami minta untuk membuat roadmapnya dan jenis hortikultura apa," imbuh dia.

Tak hanya itu, politikus Partai NasDem ini juga merangsang para importir tersebut untuk melakukan ekspor. Pasalnya, Enggar menilai bahwa importir tersebut telah memiliki jaringan di luar negeri sehingga akan lebih mudah untuk melakukan penetrasi dengan pasar-pasar pertanian di luar negeri.

Adapun negara yang potensial menyerap produk pertanian dari Indonesi adalah Afrika, India, Pakistan, Eurasia, serta China. "Nah mereka kami dorong untuk itu, karena mereka juga punya jaringan. Pada dasarnya waktu mereka impor, pengusaha di sana itu juga adalah eksportir dan mempunyai usaha sejenis. Jadi kami dorong mereka karena mereka sudah punya jaringan," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5899 seconds (0.1#10.140)