Program Sejuta Rumah Tahun Ini Baru Terealisasi 480 Ribu Unit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) Iwan Suprijanto mengatakan, hingga bulan Juli atau semester I-2023 program sejuta rumah (PSR) baru terealisasi sebanyak 480.438 unit. Selama sembilan tahun terakhir, realisasi PSR secara total sebanyak 7,98 juta unit.
"Pada periode tahun 2015-2022, angka capaian PSR cukup memuaskan, yaitu mencapai 7,98 juta unit, sedangkan capaian tahun 2023 hingga bulan Juli sebanyak 480.438 unit," ujar Iwan dalam acara Akad KPR Masal Bank BTN, Selasa (8/8/2023).
Iwan mengklaim kinerja PSR menunjukkan tren yang semakin positif setiap tahunnya, kecuali dua tahun terakhir, yang mengalami perlambatan akibat pandemi sehingga berdampak signifikan terhadap berbagai sektor, salah satunya adalah industri properti.
"Industri perumahan ini tetap tumbuh positif dan berkontribusi langsung terhadap peningkatan PDB, serta memberikan multiplier effect kepada 174 sektor, antara lain tenaga kerja, material, pengembang, perbankan, dan furniture," urainya.
Ke depan, kata Iwan, Kementerian PUPR akan terus berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap rumah layak huni dan terjangkau di antaranya melalui pembangunan rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya, serta mendukung penyediaan hunian bagi ASN, TNI dan POLRI di Ibu Kota Nusantara.
Selain itu juga memberikan dukungan fasilitasi pembiayaan perumahan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan Uang Muka, dan lainnya.
"Pada periode tahun 2015-2022, angka capaian PSR cukup memuaskan, yaitu mencapai 7,98 juta unit, sedangkan capaian tahun 2023 hingga bulan Juli sebanyak 480.438 unit," ujar Iwan dalam acara Akad KPR Masal Bank BTN, Selasa (8/8/2023).
Iwan mengklaim kinerja PSR menunjukkan tren yang semakin positif setiap tahunnya, kecuali dua tahun terakhir, yang mengalami perlambatan akibat pandemi sehingga berdampak signifikan terhadap berbagai sektor, salah satunya adalah industri properti.
"Industri perumahan ini tetap tumbuh positif dan berkontribusi langsung terhadap peningkatan PDB, serta memberikan multiplier effect kepada 174 sektor, antara lain tenaga kerja, material, pengembang, perbankan, dan furniture," urainya.
Ke depan, kata Iwan, Kementerian PUPR akan terus berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap rumah layak huni dan terjangkau di antaranya melalui pembangunan rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya, serta mendukung penyediaan hunian bagi ASN, TNI dan POLRI di Ibu Kota Nusantara.
Selain itu juga memberikan dukungan fasilitasi pembiayaan perumahan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan Uang Muka, dan lainnya.
(uka)