Usai Listing Multisarana Intan Eduka (MSIE) Siap Ekspansi Bali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Emiten pengembang properti untuk sektor pendidikan PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) membidik pertumbuhan pendapatan double digit sepanjang tahun 2023. Untuk mencapai target tersebut, perseroan tengah menjajaki peluang ekspansi ke Jawa Tengah hingga Bali.
Direktur Utama MSIE Imanuel Herman Prawiromaruto mengatakan, sektor pendidikan masih berpeluang besar untuk digarap dalam segi infrastruktur. Sektor pendidikan dipandang prospektif bagi kinerja perseroan di masa depan.
"Saya rasa pendidikan itu masih under utilize. Mereka itu akses kepada global financenya terbatas, jadi mereka itu tidak bisa maksimum memberikan fasilitas yang baik," kata Herman saat ditemui di Gedung BEI, Kamis (10/8/2023).
Setelah listing, MSIE terhitung mampu menghimpun dana segar senilai Rp36 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar 70% akan digunakan untuk ekspansi pengadaan lahan, baik akuisisi aset maupun sewa di wilayah Jawa Tengah dan Bali.
Lokasi tersebut dipandang dekat dengan area usaha perseroan saat ini, sekaligus diyakini memiliki potensi yang besar untuk disewakan. Sementara 30% sisanya bakal digunakan untuk modal kerja, terutama untuk karyawan, perawatan, hingga perbaikan gedung, dan operasional lain.
Direktur MSIE Ian Griffin Prawiromaruto menambahkan bahwa Bali memiliki potensi besar dalam pengembangan bisnis di luar Jawa.
"Bali ini adalah salah satunya, kami suka dengan yayasan dan fundamental yang ada di Bali. Makanya langkah pertama Bali dulu," paparnya.
Sebagaimana diketahui, MSIE resmi menjadi perusahaan tercatat BEI ke-63. Perseroan menunjuk PT MNC Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Direktur Utama MSIE Imanuel Herman Prawiromaruto mengatakan, sektor pendidikan masih berpeluang besar untuk digarap dalam segi infrastruktur. Sektor pendidikan dipandang prospektif bagi kinerja perseroan di masa depan.
"Saya rasa pendidikan itu masih under utilize. Mereka itu akses kepada global financenya terbatas, jadi mereka itu tidak bisa maksimum memberikan fasilitas yang baik," kata Herman saat ditemui di Gedung BEI, Kamis (10/8/2023).
Setelah listing, MSIE terhitung mampu menghimpun dana segar senilai Rp36 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar 70% akan digunakan untuk ekspansi pengadaan lahan, baik akuisisi aset maupun sewa di wilayah Jawa Tengah dan Bali.
Lokasi tersebut dipandang dekat dengan area usaha perseroan saat ini, sekaligus diyakini memiliki potensi yang besar untuk disewakan. Sementara 30% sisanya bakal digunakan untuk modal kerja, terutama untuk karyawan, perawatan, hingga perbaikan gedung, dan operasional lain.
Direktur MSIE Ian Griffin Prawiromaruto menambahkan bahwa Bali memiliki potensi besar dalam pengembangan bisnis di luar Jawa.
"Bali ini adalah salah satunya, kami suka dengan yayasan dan fundamental yang ada di Bali. Makanya langkah pertama Bali dulu," paparnya.
Sebagaimana diketahui, MSIE resmi menjadi perusahaan tercatat BEI ke-63. Perseroan menunjuk PT MNC Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
(uka)