Pemerintah Siap Bantu Uang Muka KPR Subsidi

Minggu, 12 Februari 2017 - 18:56 WIB
Pemerintah Siap Bantu Uang Muka KPR Subsidi
Pemerintah Siap Bantu Uang Muka KPR Subsidi
A A A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mengalokasikan dana untuk membantu uang muka KPR subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan pekerja informal. Rencananya pemerintah akan membantu uang muka sebesar 20%-30% dari total harga rumah subsidi.

"Komitmen pemerintah tentu sangat tegas dalam membantu MBR memiliki rumah. Selain itu kami bersama BTN juga sedang membuat skema untuk KPR mikro bagi pekerja informal. Terbaru adalah pemerintah akan membantu uang muka KPR subsidi dalam bentuk bantuan bukan pinjaman," ujar Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Minggu (12/2/2017).

Maurin mengatakan, untuk masyarakat yang mendapatkan bantuan uang muka KPR subsidi, maka bunga yang berlaku adalah bunga komersial. Namun, pemerintah berharap bunga yang ditetapkan bank bisa single digit, sehingga tidak terlalu memberatkan.

Menurut Maurin, pemerintah sudah banyak melakukan terobosan untuk mempermudah MBR memiliki rumah salah satunya dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi 13 yang memangkas perizinan perumahanan dari 33 menjadi 11 perizinan.

Namun sayangnya pemerintah daerah belum merespons secara cepat kemudahan tersebut. "Perizinan ini banyak di daerah. Jadi ini terkait dengan peraturan daerah yang harus menyesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama BTN Maryono mengaku akan mendukung penuh program penyediaan rumah murah bagi MBR guna menyukseskan pembangunan sejuta rumah. Salah satunya, BTN dalam waktu dekat akan melaunching skema KPR subsidi untuk pekerja berpenghasilan tidak tetap atau pekerja informal.

"Dalam bulan Februari ini kami akan launching skema KPR mikro untuk pekerja informal. Ini potensinya besar untuk program pembangunan sejuta rumah," jelasnya.

Lebih lanjut Maryono mengungkapkan, upaya BTN lainnya dalam menyukseskan program sejuta rumah yakni dengan menggelar IPEX 2017. Acara ini digelar dalam rangka perayaan ulang tahun ke-67 BTN, sekaligus sebagai salah satu langkah perseroan untuk mencapai target peningkatan pangsa pasar kredit pemilikan rumah (KPR) naik ke level 40% pada 2019 mendatang.

Menurut Maryono, dalam IPEX ke-11 ini, BTN membidik penambahan kredit baru senilai Rp2,5 triliun. Perseroan optimistis mampu mencapai target tersebut mengingat ajang pesta KPR ini akan menghadirkan 700 proyek properti dari 212 pengembang di seluruh Indonesia.

Optimisme tersebut juga didukung berbagai promosi yang ditawarkan dalam pameran yang digelar mulai 11-19 Februari 2017 ini. "Di antaranya, ditawarkan bunga murah sebesar 4,67% fixed 1 tahun untuk KPR Non-Subsidi, kemudian bunga 5% fixed untuk KPR Subsidi. Masyarakat pun dapat menikmati fasilitas uang muka mulai 5% untuk KPR Non-Subsidi dan 1% untuk KPR Subsidi," katanya.

Maryono mengatakan, tahun ini menjadi peluang besar bagi sektor properti. Potensi tersebut terlihat dari angka backlog dan kebutuhan rumah yang masih tinggi, serta minat investasi ke sektor properti yang juga masih sangat besar.

Pemerintah juga terus mendukung kepemilikan rumah masyarakat Indonesia dengan mengalokasikan anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), susbsidi selisih bunga (SSB), dan bantuan uang muka pada 2017 yang lebih besar dibandingkan di 2016. Selain itu, Bank Indonesia juga sudah melonggarkan aturan loan to value (LTV) pada 2016 untuk meningkatkan pertumbuhan KPR.

Adanya potensi tersebut, juga ditopang berbagai langkah transformasi yang digelar Bank BTN. Dirinya meyakini, dengan langkah yang dilakukan tersebut, akan mengantarkan perseroan mencatatkan pangsa pasar sebesar 40% pada 2019 dari posisi saat ini sekitar 33,57%.

“Potensi di sektor properti tersebut akan Bank BTN manfaatkan untuk meningkatkan kredit sekaligus menambah pangsa pasar. Berbagai langkah akan dilakukan salah satunya melalui berbagai ajang promosi seperti IPEX 2017 ini, juga melalui berbagai transformasi yang telah dan akan digelar perseroan,” ujar Maryono.

Dalam pameran IPEX 2017 ini, BTN juga menawarkan jangka waktu kredit selama 25 tahun untuk KPR Non-Subsidi dan 20 tahun untuk KPR Subsidi. Pameran ini juga menawarkan diskon 50% biaya administrasi dan provisi, diskon hingga 20% pada premi asuransi jiwa, sistem one hour approval, hingga fasilitas KPR bundling dengan kredit kendaraan bermotor serta furnitur untuk isi rumah.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9122 seconds (0.1#10.140)