Ganjar Ingin Ekonomi RI Tumbuh 7 Persen, Bahlil: Kuncinya Hilirisasi

Rabu, 23 Agustus 2023 - 00:40 WIB
loading...
Ganjar Ingin Ekonomi RI Tumbuh 7 Persen, Bahlil: Kuncinya Hilirisasi
Menanggapi tantangan dari Ganjar, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebutkan, kunci untuk membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan bisa mencapai 7% adalah dengan hilirisasi. Foto/Dok
A A A
YOGYAKARTA - Gubernur Jawa Tengah sekaligus Bakal Calon Presiden, Ganjar Pranowo menyampaikan, bahwa pihaknya menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan bisa mencapai 6 hingga 7%.Hal tersebut menurutnya untuk dapat mengeluarkan Indonesia dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap menjadi negara berpendapatan tinggi.

"Jika sekarang kita sudah bersepakat menuju Indonesia sebagai negara maju, dengan pertumbuhan ekonomi, mau berapa persen? Lima koma sekian persen rasanya kurang," ucap Ganjar di depan 3.150 calon wisudawan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kampus UGM Yogyakarta, Rabu (22/08/2023).



"Kalau kita mau menghentak, Pak Bahlil, agar tidak masuk dalam middle income trap. Mungkin 7 persen harus menjadi cita-cita pertumbuhan ekonomi kita. Kalau kita punya Menteri Investasi seperti itu, insyaAllah tidak sulit," sambungnya.

Menanggapi tantangan dari Ganjar, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa kuncinya ada di hilirisasi . "Tadi Pak Ganjar mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kita harus 7 persen, kuncinya cuma satu, hilirisasi," ujar Bahlil.

Bahlil menuturkan, ekonomi tak boleh hanya bertumpu pada konsumsi, melainkan harus didorong oleh investasi, utamanya program hilirisasi.

"Kemudian bagaimana ke depan arah kebijakan? Kita akan mendorong kepada hilirisasi. Dunia sekarang sudah mendorong kepada green energy dan green industry untuk menurunkan emisi. Indonesia sekarang kita dorong ke hilirisasi," ujar Bahlil.

Ditekankan juga olehnya, bahwa tanpa hilirisasi mustahil ekonomi Indonesia bernilai tambah. Namun dengan hilirisasi nilai tambah industri akan berkali-kali lipat.

"Karena kalau tidak ada hilirisasi, kita hanya mengekspor barang-barang mentah. Nah ini peluang usahanya di sini. Ke depan kita mendorong yang namanya hilirisasi. Total ekspor nikel pada pada tahun 2017 itu hanya USD3,3 miliar, begitu kita larang ekspor pada tahun 2020, dan kita bangun hilirisasi, sekarang nilai ekspor kita mencapai USD30 miliar. Naiknya sepuluh kali lipat ketimbang kita belum melakukan hilirisasi," papar Bahlil.

Tak hanya keluar dari middle income trap, Indonesia juga optimis menjadi negara maju dengan hilirisasi. "Dan untuk Indonesia menjadi negara maju tidak ada cara lain. Hilirisasi harus kita bangun," paparnya.

Bahlil juga mengungkapkan, bahwa Indonesia sudah menyusun Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis sampai 2040 yang membutuhkan investasi sebesar USD545,3 miliar. "Kalau ini tidak kita lakukan, negara kita akan tetap berjalan di tempat," beber Bahlil.

Bahlil menyebut negara-negara maju tak lagi bertumpu pada konsumsi sebagai instrumen pertumbuhan ekonomi. "Negara-negara maju sudah menjadikan investasi (hilirisasi) sebagai instrumen pertumbuhan," pungkas Bahlil.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1925 seconds (0.1#10.140)