Zurich Pro-Fit 8 Asuransi Dwiguna Inovatif Pertama di Indonesia

Minggu, 12 Maret 2017 - 08:16 WIB
Zurich Pro-Fit 8 Asuransi Dwiguna Inovatif Pertama di Indonesia
Zurich Pro-Fit 8 Asuransi Dwiguna Inovatif Pertama di Indonesia
A A A
JAKARTA - Zurich Topas Life telah meluncurkan produk asuransi jiwa dwiguna (endowment) terbaru bernama Zurich Pro-Fit 8 (Zurich Protection & Benefit 8). Produk ini mendapatkan penghargaan sebagai produk dwiguna Pertama di Indonesia.

Diketahui, Zurich Pro-Fit 8 menawarkan manfaat ganda berupa jaminan cashback tahunan beserta hasil investasi potensial dari penempatan jenis dana investasi unit link. Dalam layanan ini, nasabah hanya perlu membayar premi asuransi selama 8 tahun untuk menikmati manfaat proteksi selama 20 tahun.

“Penganugerahan ‘Pertama di Indonesia’ diharapkan menjadi bukti bagi pengelola brand untuk menegaskan posisinya di tengah peta persaingan bisnis sebagai Pertama di Indonesia. Kami juga berharap penganugerahan ‘Pertama di Indonesia’ akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk melakukan terobosan dan inovasinya dalam membangun dunia bisnis di Indonesia,” ujar Chairman Tras N Co Research, Tri Raharjo terkait penghargaan terhadap Zurich Pro-Fit 8 dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/3/2017).

Zurich Pro-Fit 8
Zurich Pro-Fit 8 didesain untuk memenuhi kebutuhan perencanaan keuangan nasabah, baik untuk tabungan pendidikan anak, persiapan pensiun, atau rencana liburan. Produk ini ditargetkan untuk segmen pasar kelas menengah ke atas.

Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan kelas menengah yang pesat. Saat ini ada 74 juta masyarakat kelas menengah, dan riset dari BCG memprediksikan bahwa jumlah ini akan berlipat ganda pada 2020. Seiring dengan peningkatan taraf hidupmasyarakat, pemahaman akan pentingnya perencanaan keuangan juga meningkat, termasuk kebutuhan proteksi dan investasi.

Karakteristik ini, kaum kelas menengah Indonesia akan menjadi target potensial bagi para pelaku industri untuk meningkatkan penetrasi asuransi. Di sisi lain, ini juga merupakan tantangan mengingat masih adanya kesenjangan proteksi yang cukup besar sekaligus konsepsi yang salah dipandangan masyarakat.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1819 seconds (0.1#10.140)