Masalah Freeport Pengaruhi Pendapatan Daerah

Rabu, 15 Maret 2017 - 19:18 WIB
Masalah Freeport Pengaruhi Pendapatan Daerah
Masalah Freeport Pengaruhi Pendapatan Daerah
A A A
JAKARTA - Proses negosiasi Pemerintah Pusat dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) yang alot diyakini semakin berdampak besar terhadap pendapatan asli daerah dan keberlangsungan kehidupan masyarakat.

"Tidak dapat dipungkiri, lebih dari empat dekade Freeport telah menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi Mimika," ujar Septinus Soumilena, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kabupaten Mimika dalam kererangan tertulisnya, Rabu (15/3/2017).

Menurut data hasil kajian Lembaga Pengembangan Ekonomi Masyarakat (LPEM) UI tahun 2013, kehadiran Freeport telah berkontribusi 91% terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Mimika, 38% kepada PDRB Papua, 1,7% dari total APBN, 0,8% dari seluruh pendapatan rumah tangga nasional dan 44% dari pemasukan rumah tangga di Provinsi Papua.

Sejak kurun 1992–2016, Freeport telah menginvestasikan lebih dari USD1,46 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan masyarakat Mimika.

Selain menyerap lebih dari 33.000 tenaga kerja, PTFI juga menciptakan lebih dari 238.000 kesempatan kerja sebagai dampak berganda (multiplier effects) dari kehadirannya.

"Kita tidak dapat pungkiri Freeport telah berkontribusi besar dalam penciptaan lapangan kerja di Papua," ujar Septinus.

Septinus memberi contoh satu ayah yang bekerja di Freeport kemudian tinggal di Timika dengan membawa keluarganya. Kebutuhan dasar, baik primer, sekunder, tertier dari keluarga tersebut tentunya akan diperoleh dari para penyedia barang dan jasa di Timika.

Terganggunya operasi Freeport sangat dirasakan oleh rakyat Mimika. "Ketika perusahaan merumahkan dan mem-PHK-kan karyawannya, otomatis hal ini mempengaruhi dinamika sosial dan ekonomi masyarakat," jelasnya.

Virgo Henry Solossa, tokoh masyarakat setempat mengatakan, total pekerja Freeport adalah 33.452 (pekerja langsung dan kontraktor) dimana karyawan langsung adalah 12.184 orang.

Dari total pekerja langsung dan kontrak yang berjumlah 33.452, pekerja Indonesia asli Papua mencapai 8.413 orang atau 25,15%, dan pekerja Indonesia non Papua sejumlah 24.195 orang atau 72,33%. Sedangkan tenaga kerja asing berjumlah 844 orang atau 2,5%.

Adapun karyawan langsung PT Freeport Indonesia yang berjumlah 12.184, karyawan Indonesia asli Papua mencapai 4.357 atau 35,76% dan karyawan Indonesia non Papua sejumlah 7.652 atau 62,80%. Sedangkan karyawan asing hanya sejumlah 175 orang atau 1,44%.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5886 seconds (0.1#10.140)