Ini 5 Rencana Strategis BYB Tahun 2020

Jum'at, 31 Juli 2020 - 17:36 WIB
loading...
A A A
Kelima, perseroan akan mengoptimalkan produk pensiunan dengan pengembangan teknologi dan digitalisasi. Loan organization system dan online financing akan diimplementasikan dalam proses pemberian persetujuan dan penyaluran kredit.

Bukukan Laba Rp 16 Miliar Tahun 2019, Kinerja Bank Yudha Bhakti terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2019, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 16 miliar, setelah tahun sebelumnya harus menanggung kerugian sebesar Rp 136,99 miliar.

Perolehan laba tersebut ditopang oleh perbaikan kualitas aset sehingga BYB mengantongi pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 164,89 miliar. Alhasil, pendapatan operasional lainnya meningkat signifikan dan Rp13,4 miliar tahun 2018 menjadi Rp 182,6 miliar. Beban operasional perseroan juga menurun sebesar 13,6% menjadi Rp 378,9 miliar.

"Tahun ini, kinerja perseroan semakin kinclong. Per Juni 2020, BYB berhasil mengantongi laba bersih Rp 19,32 miliar. Itu meningkat tajam dari periode yang sama tahun 2019 yang hanya membukukan net profit Rp 9,65 miliar. Bahkan, capaian tersebut telah melampaui laba tahun 2019," seperti dikutip dalam keterbukaan informasi yang ditandatangani oleh Corporate Secretary Bank Yudha Bhakti Januar Ariffin.

Pada tahun 2019, aset BYB meningkat 13,3% year on year (YoY) menjadi Rp 5,1 triliun dimana penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 10,9% jadi Rp 4,06 triliun dari Rp 3,66 triliun dan penyaluran kredit turun tipis menjadi Rp 3,82 triliun.

Permodalan BYB juga terus mengalami peningkatan. Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan naik dari 19,47% tahun 2018 menjadi 29,35% tahun 2019. Per Juni 2020, bahkan sudah naik lagi menjadi 33,76%.

Tahun 2019, BYB berhasil melakukan bersih-bersih kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). NPL gross perseroan turun jadi 4,37% dari 15,75% pada tahun 2018 dan NPL nett jadi 1,63% dari 9,92%. Per Juni 2020, NPL BYB sedikit meningkat dibandingkan Desember 2019 tetapi masih dalam batas aman yakni dibawah 5%. NPL gross per Juni 2020 tercatat 4,9% dan NPL 2,75%.

Dengan naik kelas menjadi BUKU II, BYB akan punya ruang lebih besar untuk melakukan ekpansi bisnis ke depan. Sehingga diharapkan kinerja perseroan akan terus mengalami pertumbuhan. BYB memastikan akan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan ekspansinya sehingga kualitas aset tetap terjaga.

Saat ini, BYB tercatat memiliki memiliki 35 jaringan kantor. Itu terdiri dari 1 kantor pusat, 1 kantor cabang utama, 12 kantor cabang, 11 kantor cabang pembantu, dan 10 kantor kas.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2261 seconds (0.1#10.140)