KTT ASEAN Kantongi Komitmen Investasi Rp580 Triliun, Erick Thohir: Kita Dorong Percepatannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan pemerintah segera merealisasikan pelaksanaan investasi atas 93 proyek dengan nilai USD38,2 miliar atau setara Rp580,6 triliun. Ke-93 proyek tersebut merupakan kesepakatan bersama antara anggota ASEAN dan mitra negara lainnya.
"Kita sudah paparkan, yang sudah jadi, tetapi yang tentu partnership yang ada 93 project itu kita akan dorong percepatannya," ungkap Erick saat konferensi pers ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2023).
Dalam iklim investasi di Tanah Air, lanjut Erick, pemerintah tetap memastikan adanya keseimbangan. Artinya, peluang investasi tidak hanya datang dari perusahaan pelat merah, namun juga berasal dari investor lokal dan mancanegara.
"Dan kita harus pastikan keseimbangan investasi yang ada di Indonesia tidak hanya investasi dari BUMN sendiri, privat sector, tetapi juga investasi dari tentu luar negeri yang kita ingin," paparnya.
Menurutnya, derasnya investasi mampu mengurangi angka pengangguran di dalam negeri sebab membuka peluang pembukaan lapangan kerja baru. "Karena memang salah satu tekanan kepada kita menciptakan lapangan pekerjaan yang maksimal, mayoritas penduduk kita adalah muda," tutur dia.
Di sektor pertambangan dan energi baru dan terbarukan, Erick menyebut pemerintah masih membuka peluang bagi investor asing untuk ikut membangun ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV Battery).
Dia menyebut selain China dan Korea Selatan (Korsel), ada sejumlah negara yang menaruh minat berinvestasi dalam pembangunan EV battery di Tanah Air. Negara yang dimaksud adalah Amerika Serikat dari Eropa.
"Nah kembali, tadi kita bicara ekosistem EV battery, jelas kita membuka investasi dari banyak negara, kita tidak membeda-bedakan," katanya.
Para investor tidak hanya tertarik pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik, namun juga di sektor lain seperti pertambangan. "Nah karena itu sekarang banyak investasi datang dari China dari Korea dari Amerika dari Eropa datang, dan itu tidak hanya IBC, ada juga Vale dan lain-lain," ucap Erick.
"Kita sudah paparkan, yang sudah jadi, tetapi yang tentu partnership yang ada 93 project itu kita akan dorong percepatannya," ungkap Erick saat konferensi pers ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2023).
Dalam iklim investasi di Tanah Air, lanjut Erick, pemerintah tetap memastikan adanya keseimbangan. Artinya, peluang investasi tidak hanya datang dari perusahaan pelat merah, namun juga berasal dari investor lokal dan mancanegara.
"Dan kita harus pastikan keseimbangan investasi yang ada di Indonesia tidak hanya investasi dari BUMN sendiri, privat sector, tetapi juga investasi dari tentu luar negeri yang kita ingin," paparnya.
Menurutnya, derasnya investasi mampu mengurangi angka pengangguran di dalam negeri sebab membuka peluang pembukaan lapangan kerja baru. "Karena memang salah satu tekanan kepada kita menciptakan lapangan pekerjaan yang maksimal, mayoritas penduduk kita adalah muda," tutur dia.
Di sektor pertambangan dan energi baru dan terbarukan, Erick menyebut pemerintah masih membuka peluang bagi investor asing untuk ikut membangun ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV Battery).
Dia menyebut selain China dan Korea Selatan (Korsel), ada sejumlah negara yang menaruh minat berinvestasi dalam pembangunan EV battery di Tanah Air. Negara yang dimaksud adalah Amerika Serikat dari Eropa.
"Nah kembali, tadi kita bicara ekosistem EV battery, jelas kita membuka investasi dari banyak negara, kita tidak membeda-bedakan," katanya.
Para investor tidak hanya tertarik pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik, namun juga di sektor lain seperti pertambangan. "Nah karena itu sekarang banyak investasi datang dari China dari Korea dari Amerika dari Eropa datang, dan itu tidak hanya IBC, ada juga Vale dan lain-lain," ucap Erick.
(uka)