Korea Gencar Menarik Minat Wisatawan Muslim Indonesia

TIGA institusi Korea untuk Asia Tenggara bekerja sama untuk menarik wisatawan Indonesia. Pada 10 April, Provinsi Gyeongsangnam, Ulsan, dan Busan akan bersama-sama mempromosikan pariwisata mereka untuk semakin menarik wisatawan muslim Indonesia ke Korea.

Kegiatan promosi ini merupakan langkah strategis untuk merespons kebijakan diversifikasi pasar wisatawan yang disebabkan adanya penghentian penjualan produk wisata Korea dari administrasi pariwisata China pada 15 Maret lalu. Kegiatan ini juga untuk secara aktif menarik wisatawan muslim, yang memiliki potensi pasar yang besar. Tahun lalu saja sebanyak 980.000 wisatawan muslim berkunjung ke Korea.

Untuk membidik pasar Indonesia, yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia, akan digelar presentasi tentang pariwisata kepada travel agent Indonesia, serta sesi B2B (business to business), sales calls travel agent, dan berbagai kegiatan marketing lainnya.

Selama ini orang Indonesia tertarik dengan pemandangan alam unik Korea, yang memiliki bermacam-macam musim, seperti bunga-bunga musim semi, daun-daun musim gugur, dan salju di musim dingin. Selain itu, orang Indonesia juga dikenal sangat tertarik pada budaya pop Korea seperti K-pop dan K-drama.

Dengan demikian, kegiatan nanti juga akan difokuskan pada promosi atraksi wisata seperti tempat syuting drama, museum ikan paus Ulsan, shopping street di Busan, dan banyak atraksi lainnya.

Tahun lalu, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Korea mencapai 295.000 orang, naik 50% dibandingkan 2015. Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan pasar Hallyu (Korean Wave) yang tinggi dan daya beli terhadap pariwisata Korea pun terbilang tinggi.

Korea Tourism Organization juga akan terus berupaya mempromosikan restoran muslim friendly. Termasuk ke depannya menyediakan ruang ibadah untuk menarik wisatawan muslim.