Bertemu Macron, Jokowi Minta Dukungan untuk Jadi Anggota OECD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pertemuan bilateral yang digelar di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, Sabtu (9/9). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta dukungan Prancis atas proses keanggotaan Indonesia di Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
"Kami telah melakukan berbagai reformasi ekonomi sejalan dengan persyaratan keanggotaan OECD," ungkap Presiden dalam pertemuan tersebut.
Presiden Jokowi mengungkapkan, hal tersebut merupakan bagian dari langkah Indonesia untuk menjadi negara maju. Sejalan dengan hal tersebut, Presiden pun meminta Presiden Macron untuk berbagi pengalaman mengenai cara kerja hingga optimalisasi manfaat sebagai anggota OECD.
"Untuk itu, mohon dukungan Prancis terhadap keanggotaan Indonesia termasuk berbagi pengalaman terkait cara kerja dan optimalisasi manfaat keanggotaan di OECD," tutur Presiden.
Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada Prancis yang telah memperlihatkan fleksibilitas posisi atas tindak pelecehan simbol agama dan kitab suci dalam konsep deklarasi G20. "Ini isu yang sangat penting bagi Indonesia, tindak pelecehan tersebut sangat melukai hati umat muslim dan tidak dapat dibenarkan," tegasnya.
Tak hanya itu, Jokowi mengapresiasi investasi Prancis di sektor strategis di Indonesia. Khususnya kepada duta besar Prancis yang telah bawa calon investor Prancis ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dan menghasilkan 4 Letter of Intent (LoI) untuk mendukung pembangunan ibu kota baru tersebut.
Presiden berharap, kesepakatan antarkedua negara tersebut dapat segera terwujud dalam waktu dekat. Dalam hal transisi energi, Kepala Negara juga berharap agar Prancis dapat merealisasikan komitmen untuk proyek transisi energi, termasuk di dalamnya melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
"Kami telah melakukan berbagai reformasi ekonomi sejalan dengan persyaratan keanggotaan OECD," ungkap Presiden dalam pertemuan tersebut.
Presiden Jokowi mengungkapkan, hal tersebut merupakan bagian dari langkah Indonesia untuk menjadi negara maju. Sejalan dengan hal tersebut, Presiden pun meminta Presiden Macron untuk berbagi pengalaman mengenai cara kerja hingga optimalisasi manfaat sebagai anggota OECD.
"Untuk itu, mohon dukungan Prancis terhadap keanggotaan Indonesia termasuk berbagi pengalaman terkait cara kerja dan optimalisasi manfaat keanggotaan di OECD," tutur Presiden.
Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada Prancis yang telah memperlihatkan fleksibilitas posisi atas tindak pelecehan simbol agama dan kitab suci dalam konsep deklarasi G20. "Ini isu yang sangat penting bagi Indonesia, tindak pelecehan tersebut sangat melukai hati umat muslim dan tidak dapat dibenarkan," tegasnya.
Tak hanya itu, Jokowi mengapresiasi investasi Prancis di sektor strategis di Indonesia. Khususnya kepada duta besar Prancis yang telah bawa calon investor Prancis ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dan menghasilkan 4 Letter of Intent (LoI) untuk mendukung pembangunan ibu kota baru tersebut.
Presiden berharap, kesepakatan antarkedua negara tersebut dapat segera terwujud dalam waktu dekat. Dalam hal transisi energi, Kepala Negara juga berharap agar Prancis dapat merealisasikan komitmen untuk proyek transisi energi, termasuk di dalamnya melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
(fjo)