Wall Street Dibuka Perkasa Terdongkrak Saham Berkapitalisasi Jumbo, 3 Indeks Utama Kokoh

Senin, 11 September 2023 - 22:34 WIB
loading...
Wall Street Dibuka Perkasa...
Wall Street menguat pada pembukaan perdagangan, Senin (11/9) waktu setempat, dimana terdongkrak sejumlah saham berkapitalisasi jumbo, dipimpin oleh Tesla. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Wall Street menguat pada pembukaan perdagangan, Senin (11/9) waktu setempat, dimana terdongkrak sejumlah saham berkapitalisasi jumbo, dipimpin oleh Tesla (NASDAQ:TSLA). Sementara itu pelaku pasar masih menantikan rilis tingkat inflasi Amerika Serikat sebagai petunjuk mengenai kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve ( The Fed ).



Tiga indeks utama terpantau menguat di awal sesi, dimana Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,47% menjadi 34.740,18. Sedangkan indeks S&P 500 (SPX) meningkat 0,54% ke level 4.481,66 dan Nasdaq Composite (IXIC) tumbuh 0,93% menjadi 13.889,44.

Saham Tesla melonjak 6% pada pra-perdagangan, setelah lembaga Morgan Stanley menaikkan rating perusahaan mobil listrik tersebut menjadi "overweight" dari semula "equal-weight". Ini didasari potensi pertumbuhan nilai pasarnya, terlebih karena teknologi superkomputer yang dimiliki perseroan, Tesla Dojo.



Saham perusahaan-perusahaan besar lainnya termasuk Alphabet (NASDAQ:GOOGL), Microsoft (NASDAQ:MSFT) dan Amazon (NASDAQ:AMZN) masing-masing naik antara 0,4% dan 0,8%. Analis menilai investor masih menunggu data indeks harga konsumen (CPI) dan produsen (PPI), serta angka penjualan ritel yang akan dirilis akhir pekan ini.

"Angka inflasi diperkirakan datar atau lebih tinggi dan kemungkinan besar sedikit lebih tinggi," kata Managing Director HighTower Advisors, Hugh Anderson, dilansir Reuters, Senin (11/9/2023).

Data harga konsumen pada hari Rabu akan menunjukkan apakah perekonomian AS mampu bertahan pada jalur 'soft landing' yang berarti memungkinkan The Fed menurunkan inflasi tanpa berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi.

Indikator FedWatch membaca peluang sebesar 93% bahwa The Fed akan mempertahankan bunga acuan pada pertemuan mereka akhir bulan ini. "Diperkirakan ada satu kali kenaikan (bunga) lagi. Saya melihat tidak ada pemangkasan bunga acuan dalam jangka waktu yang cukup lama," tandas Hugh.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1397 seconds (0.1#10.140)