Hilirisasi MIND ID Dongrak Daya Saing RI
loading...
A
A
A
“Tujuan dari pembenahan yang dilakukan untuk mengembangkan aset hilir dalam skala global,” tuturnya.
Di sektor hilirisasi industri pertambangan, MIND ID sedang menggarap beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) salah satunya, pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek denganinvestasi senilai USD831 itu ditargetkan beroperasi pada 2025 mendatang.
Proyek ini dimiliki oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dan dikerjakan oleh Konsorsium China Alumunium International Engineering Co. Ltd., (CHALIECO) bersama dengan PT PP (Persero) Tbk.
SGAR diproyeksikan menjadi penghubung rantai pasok antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium milik PT INALUM. SGAR akan memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun dengan perkiraan bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun.
Rencananya,kedepan Indonesia bisa melakukan sendiri proses pengolahan bauksit menjadi aluminium sehingga tak lagi bergantung kepada negara lain.
Dalam publikasinya, MIND ID juga memiliki proyek Smelter Tembaga Single Line yang digarap oleh PT Freeport Indonesia. Proyek di Gresik, Jawa Timur itu digadang-gadang menjadi pabrik peleburan tembaga single line terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 2 mtpa concentrate.
Hilirisasi industri pertambangan dengan nilai USD2,87 miliar yang ditargetkan beroperasi pada 2024 itu menyerap 15 ribu tenaga kerja dengan rincian 98 % tenaga kerja Indonesia khususnya untuk masyarakat di Jawa Timur dengan alokasi mencapai 50%.
MIND ID juga mengembangkan Smelter Feronikel Halmahera Timur (P3FH) yang kini sudah mulai beroperasi. Proyek pembangunan pabrik peleburan feronikel tersebut merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang berlokasi di Tanjung Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara. Proyek dengan nilai investasi USD264,07 juta itu akan memiliki kapasitas produksi 13.500 ton feronikel.
"Target MIND ID tentunya sangat jelas yakni menjalankan mandat pemerintah untuk menjadi perusahaan kelas dunia melalui penguasaan dan pemanfaatan cadangan minerba yang dimiliki Indonesia," ucap Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf dalam keterangan tertulis.
Selain melakukan pembangunan pabrik peleburan, MIND ID pun ikut mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik. Indonesia memiliki potensi besar untuk urusan perkembangan kendaraan listrik. Untuk ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) MIND ID melalui anggotanya PT ANTAM Tbk. berencana membangun pabrik baterai kendaraan listrik berkapasitas 15 Giga Watt (GW) pada 2027 mendatang.
Heri Yusuf menambahkan, sebagai perusahaan induk pertambangan di Tanah Air, MIND ID terus berkomitmen dalam menjalankan program hilirisasi melalui peningkatan jumlah smelter pengolahan komoditas bahan mentah menjadi bahan setengah jadi ataupun produk jadi.
Di sektor hilirisasi industri pertambangan, MIND ID sedang menggarap beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) salah satunya, pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek denganinvestasi senilai USD831 itu ditargetkan beroperasi pada 2025 mendatang.
Proyek ini dimiliki oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dan dikerjakan oleh Konsorsium China Alumunium International Engineering Co. Ltd., (CHALIECO) bersama dengan PT PP (Persero) Tbk.
SGAR diproyeksikan menjadi penghubung rantai pasok antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium milik PT INALUM. SGAR akan memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun dengan perkiraan bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun.
Rencananya,kedepan Indonesia bisa melakukan sendiri proses pengolahan bauksit menjadi aluminium sehingga tak lagi bergantung kepada negara lain.
Dalam publikasinya, MIND ID juga memiliki proyek Smelter Tembaga Single Line yang digarap oleh PT Freeport Indonesia. Proyek di Gresik, Jawa Timur itu digadang-gadang menjadi pabrik peleburan tembaga single line terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 2 mtpa concentrate.
Hilirisasi industri pertambangan dengan nilai USD2,87 miliar yang ditargetkan beroperasi pada 2024 itu menyerap 15 ribu tenaga kerja dengan rincian 98 % tenaga kerja Indonesia khususnya untuk masyarakat di Jawa Timur dengan alokasi mencapai 50%.
MIND ID juga mengembangkan Smelter Feronikel Halmahera Timur (P3FH) yang kini sudah mulai beroperasi. Proyek pembangunan pabrik peleburan feronikel tersebut merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang berlokasi di Tanjung Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara. Proyek dengan nilai investasi USD264,07 juta itu akan memiliki kapasitas produksi 13.500 ton feronikel.
"Target MIND ID tentunya sangat jelas yakni menjalankan mandat pemerintah untuk menjadi perusahaan kelas dunia melalui penguasaan dan pemanfaatan cadangan minerba yang dimiliki Indonesia," ucap Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf dalam keterangan tertulis.
Selain melakukan pembangunan pabrik peleburan, MIND ID pun ikut mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik. Indonesia memiliki potensi besar untuk urusan perkembangan kendaraan listrik. Untuk ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) MIND ID melalui anggotanya PT ANTAM Tbk. berencana membangun pabrik baterai kendaraan listrik berkapasitas 15 Giga Watt (GW) pada 2027 mendatang.
Heri Yusuf menambahkan, sebagai perusahaan induk pertambangan di Tanah Air, MIND ID terus berkomitmen dalam menjalankan program hilirisasi melalui peningkatan jumlah smelter pengolahan komoditas bahan mentah menjadi bahan setengah jadi ataupun produk jadi.