Ditekuk Dolar, Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp15.370

Senin, 18 September 2023 - 16:24 WIB
loading...
Ditekuk Dolar, Rupiah...
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali ditutup melemah pada perdagangan Senin (18/9/2023). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali ditutup melemah pada perdagangan Senin (18/9/2023), turun 14 poin ke level Rp15.370 dari penutupan sebelumnya di Rp15.355.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS terkena sentimen pasar khawatir di tengah kekhawatiran atas penutupan pemerintahan AS, karena para anggota parlemen Partai Republik berdebat mengenai belanja pertahanan dan pemotongan belanja fiskal yang lebih luas. Anggota parlemen memiliki waktu sekitar dua minggu untuk meloloskan rancangan undang-undang belanja baru dan menghindari penutupan.

"Selain itu, Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya ketika mengumumkan keputusan terbarunya pada hari Rabu, namun juga kemungkinan akan mempertahankan sikap hawkishnya, menandakan kemungkinan setidaknya satu kali kenaikan lagi pada tahun ini," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (18/9/2023).



Bank of England juga mengadakan pertemuan minggu ini, dan kemungkinan akan menaikkan suku bunga untuk ke-15 kalinya pada hari Kamis karena inflasi tetap tinggi bahkan ketika perekonomian Inggris sedang naik.

Meskipun demikian, prospek perekonomian secara keseluruhan terlihat cukup suram, dengan badan perdagangan manufaktur utama Inggris pada hari Senin memangkas perkiraan pertumbuhan sektor ini untuk tahun ini dan tahun depan, dengan alasan penurunan tajam dalam output pabrik dan ketidakpastian ekonomi.

Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa BoE mungkin memberi sinyal berakhirnya siklus kenaikan suku bunga setelah perkiraan kenaikan suku bunga pada hari Kamis. Meskipun kenaikan suku bunga apapun kemungkinan akan memberikan dukungan terhadap yen, mata uang ini masih mengalami kesulitan di tengah menurunnya minat carry trade dan semakin lebarnya kesenjangan antara suku bunga lokal dan AS.

Pembuat kebijakan ECB Luis de Guindos, Frank Elderson dan Fabio Panetta dari ECB dijadwalkan akan berbicara pada Senin malam. Komentar mereka akan dipelajari untuk mengetahui sejauh mana perbedaan pendapat dari anggota kelompok yang lebih hawkish mengenai indikasi berakhirnya siklus kenaikan suku bunga selama setahun setelah bank sentral menaikkan suku bunga utama sebesar 25 basis poin ke rekor tertinggi. puncaknya pada minggu lalu.

Dari sentimen internal, Bank Indonesia (BI) kembali menekankan tiga tantangan utama yang perlu dicermati oleh pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dalam beberapa tahun ke depan.

"Ketiga tantangan tersebut antara lain meningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara Tiongkok dan Amerika Serikat serta bergesernya sumber pertumbuhan ekonomi dunia," ungkap Ibrahim.

Lalu, menyoal pesatnya perkembangan digitalisasi yang menyasar berbagai sektor ekonomi dan keuangan salah satunya sistem pembayaran, perlu didukung dengan inovasi yang memudahkan arus transaksi dalam perekonomian.



Kemudian, perubahan iklim dan demografi penduduk secara global. Sebagaimana tertuang dalam Paris Agreement, Indonesia berkomitmen untuk mereduksi emisi karbon sehingga dibutuhkan program transisi yang mampu turut menggerakkan faktor demografi demi mewujudkan ekonomi dan keuangan yang berkelanjutan.

Sedangkan, untuk menanggapi berbagai tantangan tersebut, maka BI memperkuat bauran kebijakan yang terintegrasi mencakup kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran, keuangan inklusif, dan hijau.

Selanjutnya, pengembangan hilirisasi bernilai tambah tinggi untuk menopang ketahanan pangan, energi maupun sumber daya alam lainnya guna mendukung ketahanan ekonomi nasional. Serta membuka kerjasama perdagangan dan investasi dengan skema yang menguntungkan, dapat mengoptimalkan hilirisasi, dan mampu memberdayakan sumber pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan besok masih diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian cenderung ditutup makin melemah di rentang Rp15.350-Rp15.430.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1677 seconds (0.1#10.140)