Tanpa Teknologi dan Investasi, Mencari Migas Semakin Sulit

Rabu, 17 Mei 2017 - 22:45 WIB
Tanpa Teknologi dan Investasi, Mencari Migas Semakin Sulit
Tanpa Teknologi dan Investasi, Mencari Migas Semakin Sulit
A A A
DI tengah kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, menemukan minyak dan gas bumi (migas) menjadi semakin sulit. Tanpa dukungan teknologi dan investasi, penemuan cadangan besar akan semakin langka dan kesenjangan antara produksi dengan konsumsi akan terus melebar.

Data menunjukkan, cadangan migas signifikan yang terakhir ditemukan Indonesia adalah Banyu Urip di Blok Cepu. Lapangan yang akan menjadi tulang punggung produksi migas nasional ini ditemukan tahun 2000.

Jarak waktu penemuan Banyu Urip dengan penemuan cadangan signifikan lainnya, yaitu Lapangan Handil di Blok Mahakam, mencapai sekitar 30 tahun. Artinya, dalam kurun waktu tersebut eksplorasi hanya berhasil menemukan deposit cadangan migas yang kecil-kecil. Akibatnya cadangan migas nasional terus merosot.

Penurunan cadangan sebenarnya hal yang lumrah terjadi pada industri ekstraktif. Jika eksplorasi tidak berhasil menemukan cadangan baru, sementara di sisi lain konsumsi tetap malah bertambah, maka cadangan yang ada sudah pasti menurun. Fenomena ini sebenarnya tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga negara-negara penghasil migas lainnya.
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5013 seconds (0.1#10.140)