Pasar Tanah Abang Sepi Parah, Pedagang Desak Pemerintah Bubarkan TikTok Shop Cs

Jum'at, 22 September 2023 - 20:04 WIB
loading...
Pasar Tanah Abang Sepi...
Para pedagang di Pasar Tanah Abang mendesak pemerintah segera menerbitkan regulasi mengatur secara tegas jualan online. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Para pedagang di Pasar Tanah Abang mendesak pemerintah segera menerbitkan regulasi mengatur secara tegas penjualan secara online. Platform belanja online seperti TikTok Shop dianggap menjadi biang kerok dibalik sepinya Pasar Tanah Abang.

Salah satu Pedagang di Pasar Tanah Abang, Erna mengatakan menjamurnya platform online ini memberikan dampak negatif pada arus kas. Erna merupakan produsen dan menjualnya langsung di pasar Tanah Abang. Tapi barang-barang yang dijual melalui platform online itu justru kadang memiliki harga yang lebih murah bahkan dari modal.

"Kondisi Pasar Tanah Abang jadi sepi sekali, sering orang tidak laris. Kondisi ini sudah 3 bulan lalu, sehari itu paling biasa sepotong dua potong," ujar Erna, Jumat (22/9/2023).



"Online itu lebih murah lah. Kalau kita ini kan bikin sendiri juga. Kadang di online malah harganya dibawah modal kita coba. Jadi orang yang tidak online paling beli 1-2 biji," sambungnya.

Erna berharap Pemerintah bisa segera mengambil tindakan untuk bisa lebih mengatur arus perdagangan produk-produk di platform jualan online. Sehingga produk-produk yang dijual oleh pedagang konvensional bisa lebih bersaing dengan produk di toko online.

"Kita berharap seperti TikTok itu dihapuskan, biar kita berjalan lagi, seperti online masa kita jual sekian, mereka jual dibawah modal kita," lanjut Erna.

Pedagang lain, Uti (25) juga mengakui hal yang serupa, bahwa Kondisi Pasar Tanah Abang memang sedang sepi pengunjung. Hal itu berdampak langsung pada pendapatannya yang terkoreksi karena pembeli juga menurun.

Uti punya harapan yang sama dengan Erna, Pemerintah diminta mampu untuk mengatasi kondisi ini dengan mengontrol dan memperketat perdagangan di platform jualan online. Sehingga masyarakat bisa kembali berbelanja di Pasar Tanah Abang. "Harapannya pulih lagi, bisa normal lagi, dengan seperti ini kita bingung, orang lewat tidak ada yang beli," lanjut Uti.



Sepinya pembelian baju di Pasar Tanah Abang ini akhirnya berdampak bagi mereka yang berjualan bahan baku tekstil. Penurunan penjualan yang dialami oleh Erna atau Uti membuat permintaan bahan baku juga menurun. Sebab, platform online juga sudah banyak yang menjual pakaian jadi yang didatanhkan dari impor.

"Biasanya kan orang mencari di pasar pakaian jadi, produsen itu biasanya pesan ke kita ini. Karena permintaan pakaian jadi menurun jadi kita juga berdampak," kata Dede.

Akhirnya, baik Erna, Uti, maupun Dede yang berjualan baku mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan regulasi dan mampu mengatur penjulan barang di platform online.

"Online itu seharusnya bisa lebih diatur lah, harganya jangan terlalu murah dengan harga pasar, minimal dihargai sama dengan harga pasar," tukasnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)