Luhut Ungkap Jokowi Sudah Jengah Hadiri Forum Internasional, Ini Alasannya!
loading...
Jokowi saat menghadiri acara G20. Foto/Birosetpres
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap, dirinya sudah mulai bosan menghadiri forum internasional , sebab banyak forum tak menghasilkan langkah konkret. Menurut Luhut, yang diperlukan dalam forum internasional adalah langkah konkret yang dapat menyentuh masalah.
Ia juga mengungkap bahwa Presiden Jokowi sudah jengah dengan adanya Forum Internasional yang diadakan di berbagai negara.
"Dalam forum internasional terlalu banyak bicara angka di awang awang, Pak Presiden Jokowi sendiri orangnya praktik aja. Dia bilang, Pak Luhut ini bicara udah cape, bicaranya itu-itu aja. Ini saya mau yang konkret Pak Luhut?" kata dia dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Road to AIS Forum 2023, di Jakarta, Senin (25/9/2023).
"Misalnya sampah laut, masalah coral reef, misalnya apalagi, replanting mangrove, restore coral reef, itu kan hal-hal yang bagus tadi. Terus kemudian perikanan kita juga coba sharing sama mereka," tambahanya.
Berbeda halnya dengan apa yang sudah pemerintah Indonesia lakukan, misalnya kerja sama untuk pemurnian minyak (oil refinery) dengan negara Afrika.
"Misalnya Presiden memutuskan kerja sama dengan Kenya untuk oil refinery, kita kerja sama dengan Mozambik, kemudian dengan South Africa itu semua proyek-proyek konkret," jelasnya.
Kemudian kerja sama di sektor pangan yang bisa menghasilkan nilai yang berarti bagi Indonesia, yakni impor sapi dari Afrika.
"Kita impor sapi daging, ya makanan kita impor langsung karena lebih murah 10-15% daripada ktia impor tempat lain. Ya kita impor dari mereka," pungkasnya.
Ia juga mengungkap bahwa Presiden Jokowi sudah jengah dengan adanya Forum Internasional yang diadakan di berbagai negara.
"Dalam forum internasional terlalu banyak bicara angka di awang awang, Pak Presiden Jokowi sendiri orangnya praktik aja. Dia bilang, Pak Luhut ini bicara udah cape, bicaranya itu-itu aja. Ini saya mau yang konkret Pak Luhut?" kata dia dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Road to AIS Forum 2023, di Jakarta, Senin (25/9/2023).
"Misalnya sampah laut, masalah coral reef, misalnya apalagi, replanting mangrove, restore coral reef, itu kan hal-hal yang bagus tadi. Terus kemudian perikanan kita juga coba sharing sama mereka," tambahanya.
Berbeda halnya dengan apa yang sudah pemerintah Indonesia lakukan, misalnya kerja sama untuk pemurnian minyak (oil refinery) dengan negara Afrika.
"Misalnya Presiden memutuskan kerja sama dengan Kenya untuk oil refinery, kita kerja sama dengan Mozambik, kemudian dengan South Africa itu semua proyek-proyek konkret," jelasnya.
Kemudian kerja sama di sektor pangan yang bisa menghasilkan nilai yang berarti bagi Indonesia, yakni impor sapi dari Afrika.
"Kita impor sapi daging, ya makanan kita impor langsung karena lebih murah 10-15% daripada ktia impor tempat lain. Ya kita impor dari mereka," pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
