Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 9,3%

Minggu, 04 Juni 2017 - 21:31 WIB
Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 9,3%
Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 9,3%
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat kredit yang disalurkan perbankan pada April 2017 sebesar Rp4.414,6 triliun atau tumbuh 9,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 9,1% (yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, akselerasi pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada kredit modal kerja (KMK) yang tercatat sebesar Rp2.031,5 trilun atau tumbuh 10,0% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 8,5% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, kredit Investasi (KI) mengalami perlambatan pertumbuhan dari 10,0% (yoy) pada Maret 2017 menjadi 8,0% (yoy).

Peningkatan pertumbuhan KMK terutama terjadi di sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang masing–masing tumbuh meningkat dari 1,9% (yoy) dan 7,4% (yoy) menjadi sebesar 3,1% (yoy) dan 9,8% (yoy).

"Sementara itu, perlambatan pertumbuhan KI terutama terjadi pada sektor listrik, gas, dan air bersih serta sektor perdagangan, hotel & restoran yang masing-masing tumbuh melambat dari 32,7% (yoy) dan 15,6% (yoy) menjadi 25,7% dan 9,3% (yoy) pada April 2017," ujar Tirta.

Kondisi yang sama juga terjadi pada kredit yang disalurkan pada sektor properti yang mengalami perlambatan pada April 2017.

Posisi kredit properti tercatat sebesar Rp722,0 triliun atau tumbuh 14,3% (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 15,2% (yoy). Menurut Tirta, perlambatan pertumbuhan tersebut bersumber dari kredit konstruksi maupun kredit yang disalurkan melalui KPR dan KPA serta real estate.

Adapun KPR dan KPA tumbuh 7,7% (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 8,4% (yoy). Perlambatan pertumbuhan juga terjadi pada kredit konstruksi dari 26,1% (yoy) menjadi 25,2% (yoy) pada April 2017.

Demikian juga pertumbuhan kredit real estate turun menjadi sebesar 17,7% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 20,0% (yoy).
Sebelumnya BI juga mencatat pertumbuhan kredit pada Maret 2017 sebesar 9,2% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya 8,6% (yoy).

Hal tersebut didorong oleh peningkatan kredit berdenominasi valas dan untuk segmen korporasi. "Pertumbuhan kredit yang mulai membaik diharapkan terus berlanjut seiring aktivitas ekonomi yang meningkat," ungkap Tirta.

Sejalan dengan perkiraan meningkatnya kegiatan ekonomi dan masih berlanjutnya dampak pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilakukan sebelumnya, pertumbuhan kredit pada 2017 diperkirakan lebih tinggi, berada dalam kisaran 10-12%
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5211 seconds (0.1#10.140)