6 Juta UMKM Disebut Terdampak Penutupan TikTok Shop, Keabsahan Datanya Dipertanyakan

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 10:56 WIB
loading...
6 Juta UMKM Disebut...
Keabsahan data TikTok yang mengklaim bahwa 6 juta UMKM dan 7 juta afiliator terdampak penutupan TikTok Shop dipertanyakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Keabsahan data TikTok yang mengklaim bahwa 6 juta UMKM dan 7 juta afiliator terdampak penutupan TikTok Shop dipertanyakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM ( Kemenkop UKM ).



Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari mengatakan, berdasarkan pertemuan dengan TikTok pada bulan Juli lalu, pihaknya mendapatkan laporan bahwa UMKM yang ada di TikTok Shop hanya 2 juta.

"3 bulan lalu kita undang pihak TikTok Indonesia laporan ke kami hanya 2 juta UMKM," ungkap Fiki dalam wawancara khusus di Kementerian Koperasi dan UKM, dikutip Jumat (6/10/2023).



Fiki mengaku heran beberapa bulan kemudian TikTok mengumumkan ada 6 juta UMKM dan 7 juta afiliator yang artinya ada 13 juta yang terdampak. Pihaknya sempat meminta data tersebut kepada TikTok karena menurutnya setiap platform pasti melakukan know your costumer (KYC) dengan meminta NPWP dan NIB kepada penggunanya dalam hal ini seller (penjual).

"Setelah minta data 3 bulan lalu, kami dikirim lagi data sekitar 2 minggu lalu itu datanya hanya 1.000 seller dengan menggunakan metodologi survei atau sampling," ujar Fiki.

"Tapi kan sampling harus ada metodologi, untuk bisa proporsional. Jadi bingung, yang dibilang 2 juta, 6 juta, terakhir 13 juta dan kita minta data terakhir malah 1.000," tuturnya.

Fiki menilai data yang disampaikan TikTok merupakan klaim sepihak dan tidak berdasar. Sebab pihaknya pernah meminta data tersebut untuk menyelesaikan berbagai permasalahan utamanya soal barang-barang impor murah hang dijual di TikTok Shop. Namun Fiki menyebut pihak TikTok hanya punya data dalam bentuk sampling.

"Saya sampaikan, wah bingung juga ya, kalau ibaratnya supermarket tidak tahu barang yang kita jual, lalu kalau ada apa-apa dengan barang yang kita jual terus kita mau lepas tangan? Kan seperti itu analoginya," pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelummya TikTok menyebut keputusan pemerintah melarang social commerce melakukan transaksi perdagangan akan berdampak pada 6 juta penjual dan 7 juta kreator affiliate yang menggunakan TikTok Shop.

Meski demikian, TikTok Indonesia mengaku akan tetap menghormati peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia."Kami akan tetap menghormati peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia dan akan menempuh jalur konstruktif ke depannya," tulis TikTok dalam keterangan resminya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
UMKM Perlu Asuransi...
UMKM Perlu Asuransi Jiwa, Ini Penjelasannya
iNews Media Group, MNC...
iNews Media Group, MNC Financial Services, dan MPStore Kolaborasi Dorong Digitalisasi UMKM
Raup Rp180 Juta per...
Raup Rp180 Juta per Bulan, Azlina Jadi Inspirasi Perempuan UMKM
Waroeng Tani, Bukti...
Waroeng Tani, Bukti Nyata Manfaat Pendanaan BRI untuk Bisnis hingga Lintas Generasi
PNM Dukung Perempuan...
PNM Dukung Perempuan Mandiri ala Kartini Masa Kini
Dukungan BRI Antar Usaha...
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Rambah Pasar Internasional
Rumah BUMN SIG Dampingi...
Rumah BUMN SIG Dampingi 495 UMKM Naik Kelas, Serap 1.869 Tenaga Kerja
Difasilitasi BRI, Pengusaha...
Difasilitasi BRI, Pengusaha UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor
Lahan Sikam Salurkan...
Lahan Sikam Salurkan Pendanaan Rp257,89 Miliar kepada 3.591 Borrower
Rekomendasi
Luna Maya Ungkap Persiapan...
Luna Maya Ungkap Persiapan Menikah dengan Maxime Bouttier, Pastikan Berjalan Lancar
Bantu Keluarga Kurang...
Bantu Keluarga Kurang Mampu, Pesantren Denanyar Buka Program Bea Siswa Santri 2025
Profil dan Biodata Jennifer...
Profil dan Biodata Jennifer Coppen yang Kencan dengan Justin Hubner di London
Berita Terkini
Kelabui AS, China Gunakan...
Kelabui AS, China Gunakan Label Palsu 'Made in Korea' Agar Lolos ke Amerika
30 menit yang lalu
Negosiasi Tarif, Airlangga...
Negosiasi Tarif, Airlangga Sebut AS Apresiasi Proposal dari Indonesia
1 jam yang lalu
Jakarta jadi Kota Ketiga...
Jakarta jadi Kota Ketiga Emirates Travel Store di Asia
1 jam yang lalu
PHR Kembangkan Desa...
PHR Kembangkan Desa Energi di Riau, Ubah Limbah Ternak Jadi Biogas
1 jam yang lalu
Dorong Ekonomi Kerakyatan,...
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp42,23 Triliun hingga Maret 2025
3 jam yang lalu
Perkuat Ketahanan Pangan...
Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Perum BULOG Siap Dukung Koperasi Merah Putih
3 jam yang lalu
Infografis
Harga Emas Menggila,...
Harga Emas Menggila, Kini Tembus Rp1,9 Juta Per Gram
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved