Harga 17 Saham IPO pada 2017 Meningkat

Minggu, 09 Juli 2017 - 16:39 WIB
Harga 17 Saham IPO pada 2017 Meningkat
Harga 17 Saham IPO pada 2017 Meningkat
A A A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan, sebanyak 17 dari 19 perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) tahun ini harga sahamnya mengalami kenaikan antara 0,67% hingga 1.538,10% pada penutupan perdagangan akhir pekan ini dibanding saat melakukan IPO.

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, kenaikan harga saham tersebut mengindikasikan bahwa investasi di pasar modal Indonesia masih menjanjikan imbal hasil signifikan dibanding produk investasi lain.

Saham IPO yang mengalami kenaikan tertinggi di sepanjang tahun ini adalah saham dari PT Sanurhasta Mitra Tbk dengan kenaikan 1.538,10%, disusul saham PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk dengan peningkatan 1.527,27% dan saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk denganpenguatan 458,04%.

Saham PT Megapower Makmur Tbk menjadi saham perusahaan yang dicatatkan paling terbaru, yakni pada Rabu (5/7) dan harga sahamnya telah meningkat sebesar 165% dibanding harga IPO-nya.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menembus level tertingginya sepanjang masa di level 5.910,23 poin pada penutupan perdagangan Senin (3/7) menjadi salah satu faktor pendukungnya.

"Sayangnya, laju IHSG sendiri pada pekan ini mengalami perubahan 0,25% menjadi 5.814,79 poin dibanding posisi pada penutupan akhir pekan lalu yang berada di posisi 5.829,70 poin," kata dia dalam rilisnya, Minggu (9/7/2017).

Alhasil, lanjut dia, nilai kapitalisasi pasar BEI juga mengalami perubahan atau turun 0,28% menjadi Rp6.354,86 triliun dari Rp6.372,81 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian sepekan terakhir mampu mencatatkan kenaikan 12,23% menjadi 270,56 ribu kali transaksi dari 241,06 ribu kali transaksi.

Rata-rata nilai transaksi harian pada pekan ini turun 24,88% menjadi Rp6,70 triliun dari Rp8,92 triliun, dan rata-rata volume transaksi harian selama sepekan juga turun 54,51% menjadi 6,04 miliar unit saham dari 13,28 miliar unit saham sepekan sebelumnya.

Pada Selasa (4/7), Presiden Joko Widodo mengunjungi BEI yang bertujuan untuk meninjau langsung kondisi bursa efek pasca libur panjang Idul Fitri 1438 H, sekaligus berdialog dengan para pelaku pasar modal Indonesia. Secara khusus Jokowi mengapresiasi kinerja IHSG yang sempat menembus rekor pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Menurutnya, penguatan tersebut mengindikasikan semakin kuatnya kepercayaan pasar terhadap perekonomian nasional dan momentum tersebut sepatutnya dimanfaatkan.

Pada pekan ini, obligasi di BEI yang dapat dipilih investor semakin bertambah. Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap III Tahun 2017 yang diterbitkan oleh PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai Rp745,50 miliar pada Senin (3/7).

Dengan demikian, total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2017 sebanyak 36 emisi dari 31 emiten senilai Rp60,51 triliun. Sementara, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 323 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp334,17 triliun dan USD67,5 juta, diterbitkan oleh 108 emiten.

Sementara, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 95 seri dengan nilai nominal Rp1.952,23 triliun dan USD200 juta, dan 8 emisi Efek Beragun Aset senilai Rp3,45 triliun.

Usaha untuk meningkatkan Pasar Modal Syariah terus dilakukan BEI melalui Kegiatan Workshop Wartawan Pasar Modal Syariah yang diadakan Kantor Perwakilan Riau pada Rabu (5/7). Kegiatan ini untuk memberikan informasi dan pengetahuan lebih lengkap mengenai investasi saham syariah di Pasar Modal Indonesia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2355 seconds (0.1#10.140)