Deflasi Jadi Sinyal Daya Beli Masyarakat Kritis Akibat Pandemi

Selasa, 04 Agustus 2020 - 09:04 WIB
loading...
A A A
Wajar saja jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mutung kepada para menteri yang masih dinilai kurang peka terhadap krisis ekonomi yang terjadi. Dari jumlah anggaran PEN senilai Rp695 triliun, baru 20% yang terealisasi sebesar Rp141 triliun. “Sekali lagi baru 20%. Masih kecil sekali,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. (Baca juga: Analisis: AS Tampaknya Coba Hadang Israel Caplok Tepi Barat)

Dia mengatakan, realisasi paling besar ada di sektor perlindungan sosial yang mencapai 38%. Disusul sektor stimulus bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yakni 25%.

Jokowi menilai kondisi ini menggambarkan bahwa baik kementerian maupun lembaga belum memiliki aura krisis di tengah situasi pandemi Covid-19 . Dia menduga jajarannya masih bekerja berdasarkan rutinitas semata.

“Artinya apa? Di kementerian, di lembaga, aura krisisnya betul-betul belum, ya belum. Masih sekali lagi kejebak pada pekerjaan harian. Enggak tahu prioritas yang harus dikerjakan,” tegasnya.

Dia pun meminta Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir untuk menuntaskan masalah ini. Dia ingin agar setiap urusan dijabarkan secara detail. (Lihat videonya: Seorang Bocah Jadi Korban Begal di Depan rumahnya Sendiri)

Mampukah Erick memecut koleganya sesama menteri untuk menyatukan rasa dan bekerja keras agar kuartal III/2020 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak negatif. Jawabannya tentu tidak mudah, tetapi bukan hal yang mustahil juga. Pemerintah masih punya waktu kurang dari dua bulan untuk menyelamatkan Indonesia dari jurang resesi.

Jika tidak berhasil, maka seperti yang diungkapkan ekonom senior Raden Pardede, Indonesia tidak hanya akan memasuki resesi, tetapi bisa juga mengalami depresi atau kebangkrutan ekonomi. Hai para menteri jangan sampai ini terjadi. Sadarlah! (Kunthi Fahmar Sandy/Dita Angga/Rina Anggraeni/Rakhmat Baihaqi)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1431 seconds (0.1#10.140)