Penyuluh BPP Kostratani Jawa Barat Dapat Bekal dari ToT CSA Proyek SIMURP 2020

Selasa, 04 Agustus 2020 - 10:31 WIB
loading...
Penyuluh BPP Kostratani Jawa Barat Dapat Bekal dari ToT CSA Proyek SIMURP 2020
Pelaksanaan Training Of Trainers (TOT) Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Jawa Barat
A A A
CIANJUR - Pelaksanaan Training Of Trainers (TOT) Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Jawa Barat sudah selesai. Para penyuluh dari BPP Kostratani di area Jabar pun mendapat bekal pelaksanaan pertanian cerdas iklim.

Pelaksanaan TOT CSA SIMURP Jawa Barat diselenggarakan di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Cihea, Kabupaten Cianjur. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap materi yang didapat di ToT CSA proyek SIMURP bisa diterapkan dengan baik dalam pertanian.

“Keterlibatan penyuluh dari BPP Kostratani dalam ToT CSA Proyek SIMURP, kita harapkan bisa juga diimplementasikan di lapangan. Penyuluh harus bisa menjadi trainer, atau pelatih, bagi petani dalam menjalankan pertanian cerdas iklim,” tutur Mentan SYL, Senin (3/8/2020).

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan ToT CSA SIMURP bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta tentang pertanian cerdas iklim serta mempersiapkan peserta TOT sebagai fasilitator kegiatan Trainer Of Farmers (ToF).

“ToT CSA proyek SIMURP ini menjadi modal bagi penyuluh di BPP Kostratani untu meningkatkan produksi pertanian. Oleh karena itu, penyuluh kita minta bisa mengimplementasikan ilmu yang didapat di ToT kepada petani di lapangan,” tuturnya.
Penyuluh BPP Kostratani Jawa Barat Dapat Bekal dari ToT CSA Proyek SIMURP 2020

Ditambahkan Dedi Nursyamsi, agar proyek SIMURP yang difokuskan pada kegiatan Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim dapat berjalan baik di Jawa Barat, perlu dukungan banyak pihak.

“Dukungan bisa berasal dari sumber daya manusia pertanian yaitu penyuluh atau petugas dan petani yang handal dan tentunya telah mengikuti pelatihan melalui Training Of Trainers (TOT) berbasis CSA,” ujarnya.

Pelaksanaan TOT Proyek SIMURP di Jawa Barat dibagi menjadi Tiga Angkatan pada bulan Juli - Agustus 2020 dengan peserta sebanyak 154 orang. Pelatihan TOT proyek SIMURP Angkatan I dan II telah dilaksanakan bulan Juli 2020, di Balai Pelatihan Pertanian di Cihea, Cianjur, Jawa Barat.

Kegiatan ini diikuti 106 peserta yang berasal dari Kabupaten Indramayu, Cirebon, Subang, dan Karawang. Peserta terdiri dari penyuluh pendamping di lokasi proyek SIMURP, koordinator BPP, penyuluh pertanian kabupaten dan provinsi, petugas proyek SIMURP kabupaten dan provinsi.

Kegiatan ToT CSA proyek SIMURP Jawa Barat dibuka oleh Kepala Dinas TPH Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat, didampingi Kabidluh Ety Mulyati, serta penyampaian materi Kebijakan program SIMURP BPPSDMP oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Leli Nuryati.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Cihea, tim SIMURP Pusat dan tim Fasilitator.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP, Leli Nuryati, berharap pelatihan TOT bisa memberikan manfaat kepada penyuluh dalam meningkatkan pengetahuan dan turut berdampak pada peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dengan cerdas memanfaatkan iklim.

“Peserta harus serius dan memafaatkan momen pelatihan ToT CSA SIMURP dengan sungguh-sungguh dan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh penyuluh,” katanya.

Sedangkan Kadistan TPH Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat mengharapkan pelatihan ToT CSA SIMURP dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme penyuluh.

“Dan penyuluh bisa berperan maksimal dalam meningkatkan produksi produktivitas komoditas pertanian melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP) di lokasi proyek SIMURP, merubah pola pikir petani untuk mengembangakan usahanya melalui adopsi teknologi yang berbasis Climate Smart Agriculture (CSA) khususnya di lokasi irigasi Provinsi Jawa Barat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Dadan Hidayat secara simbolis memberikan ATK kepada peserta dari Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.

ToT CSA SIMURP Jawa Barat menghadirkan narasumber Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian; Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi Jawa Barat, Perbankan BRI, Kepala Bidang PSP Dinas TPH Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pengairan (SDA), dan Para Fasilitator TOT (Penyuluh Pertanian, Dosen, Guru dan Widyaiswara).

Materi yang disampaikan terdiri dari materi dasar, materi penunjang dan materi inti yang mengacu pada 11 modul yang telah disusun oleh para pakar yang telah disampaikan pada para pengajar dan fasilitator TOT, yaitu Konsep-konsep dasar CSA dan implementasinya, Optimalisasi dan tata kelola lahan dan air di daerah rawa, Penerapan CSA dalam agribisnis High Value Crop, Penentuan waktu tanam berdasar Kalender Tanam, dan Penggunaan bahan organic/membuat pupuk organik/MOL; f. Penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah/Rawa.

Materi lainnya mengenai penggunaan bibit unggul adaptif iklim, Pengunaan bibit usia muda dengan sistim jarwo pada kondisi macak-macak, Penerapan Pengendalian OPT ramah lingkungan, Kegiatan pengukuran emisi GRK di lapangan, dan Teknologi irigasi intermitent dan Alternate Wetting and Drying (AWD) di lahan padi sawah.

Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan tatap muka di kelas maupun di lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan. Pelaksanaannya tiap angkatan dilaksanakan selama 4 (empat) hari efektif dengan jumlah jam pelajaran 40 JP (@45 menit), terdiri dari Kelompok dasar 2-4 JP (5-10%), materi inti 32-36 JP (80-90%), dan materi penunjang 2 - 4 JP (5-10%). Metode yang digunakan berupa: paparan materi, diskusi/tanya jawab, dan praktek lapangan. (LW/EZ)
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1101 seconds (0.1#10.140)