BPDPKS Ajak Mahasiswa Dukung Industri Sawit Dalam Negeri
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDPKS ) terus mendorong kontribusi besar sawit terhadap perekonomian Indonesia. Sekitar 34% minyak kelapa sawit dikonsumsi oleh masyarakat dan sebagai vegetable oil terbesar di dunia.
"Kita hidup 24 jam selalu menggunakan kelapa sawit seperti minyak, sabun, bahan pakaian, susu, dan bahan bakar. Karena di dalam kelapa sawit memiliki kandungan minyak nabati yang mencukupi untuk kebutuhan manusia sehari hari," kata Bidang Komunikasi Kompartemen Media Relation Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fenny Sofyan dalam acara Talkshow GenSawit, di Bandung, Sabtu (7/10/2023).
Fenny mengatakan banyak produk yang dirasakan oleh masyarakat dan berbahan dasar dari kelapa sawit. Mulai olein, stearin, dan PFAD seperti minyak goreng, margarin, sabun, biodiesel, dan lain-lain. "Pohon kelapa sawit juga bermanfaat dan bisa menjadi furnitur," tutur Fenny.
Pada kesempatan yang sama, Senior Analis Divisi Perusahaan Anwar Sadat menjelaskan kontribusi sawit terhadap perekonomiam dan kesejahteraan rakyat.
"Sawit menjadi komoditas strategis perekonomian Indonesia karena berkontribusi terhadap ketenagakerjaan sekitar 4,2 juta dan menjadi andalan ekspor minyak sawit terbesar untuk global dan hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar 3,5% di Indonesia," kata Anwar.
Sebab itu, sebagai lembaga yang dipercayai pemerintah dalam menghimpun dana perkebunan kelapa sawit, BPDPKS memiliki sejumlah tanggungjawab dalam melaksanakan program untuk industri kelapa sawit.
"BPDPKS mempunyai 6 program yang sesuai dengan Perpres 61 tahun 2015 dan Perpres 66 tahun 2018 yaitu untuk Peremajaan Sawit Rakyat, Sarana dan Prasarana Perkebunan, Pengembangan Sumberdaya Manusia Perkebunan Sawit, Penelitian dan Pengembangan, Promosi Kelapa Sawit, dan Pengembangan Bahan Bakar Nabati," ungkap Anwar.
Namun di tengah majunya industri perkebunan kelapa sawit, Ketua Bidang SDM dan Internasional DPP APKASINDO Djono Albar Burhan membeberkan persoalan dan tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit.
"Banyak tantangan dan isu negatif tentang petani sawit, bahwa sangat sedikit petani yang diuntungkan dari minyak kelapa sawit," kata Djono.
Melalui kegiatan ini, Djono mendorong agar mahasiswa bisa menjadi kepanjangan tangan dari pelaku industri kelapa sawit yang kerap dirugikan akibat persaingan bisnis global saat ini.
Djono berharap mahasiswa bisa lebih terbuka dan menyaring informasi sejak dini untuk mengurangi hoaks yang terjadi pada industri kelapa sawit.
"Diharapkan untuk Gen Y dan Gen Z untuk bisa melawan hoaks sawit dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas petani sawit dengan digitalisasi dan juga memperbaiki administrasi perusahaan industri kelapa sawit," pungkas Djono.
Selain talkshow, berbagai kegiatan lainnya dilakukan untuk memeriahkan kegiatan tersebut, seperti penampilan LED Dance, Keroncong Tujuh Putri, dan penampilan pamungkas dari Aziz Hedra.
Adapun kegiatan perlombaan yang dilakukan seperti Lomba Narasi Sawit, yakni menyampaikan ide dan gagasan dari Mahasiswa terhadap sektor industri kelapa sawit. Pemenang dalam lomba tersebut mendapatkan hadiah senilai total 5 juta rupiah. Berikut pemenang dalam kegiatan Lomba Narasi Sawit:
1. Anindya Putri Maharani, Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad
2. Raisya Putri Aliefia, Ilmu Gizi FPOK UPI
3. Immanuel Lukas, Geofisika FMIPA Unpad
Para mahasiswa tersebut tergabung dalam Aliansi Himpunan Mahasiswa Bandung dan diikuti dari berbagai jurusan dan universitas. Sejumlah universitas ikut andil meramaikan kegiatan tersebut, seperti Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, dan Universitas Jenderal Ahmad Yani (UNJANI).
"Kita hidup 24 jam selalu menggunakan kelapa sawit seperti minyak, sabun, bahan pakaian, susu, dan bahan bakar. Karena di dalam kelapa sawit memiliki kandungan minyak nabati yang mencukupi untuk kebutuhan manusia sehari hari," kata Bidang Komunikasi Kompartemen Media Relation Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fenny Sofyan dalam acara Talkshow GenSawit, di Bandung, Sabtu (7/10/2023).
Fenny mengatakan banyak produk yang dirasakan oleh masyarakat dan berbahan dasar dari kelapa sawit. Mulai olein, stearin, dan PFAD seperti minyak goreng, margarin, sabun, biodiesel, dan lain-lain. "Pohon kelapa sawit juga bermanfaat dan bisa menjadi furnitur," tutur Fenny.
Pada kesempatan yang sama, Senior Analis Divisi Perusahaan Anwar Sadat menjelaskan kontribusi sawit terhadap perekonomiam dan kesejahteraan rakyat.
"Sawit menjadi komoditas strategis perekonomian Indonesia karena berkontribusi terhadap ketenagakerjaan sekitar 4,2 juta dan menjadi andalan ekspor minyak sawit terbesar untuk global dan hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar 3,5% di Indonesia," kata Anwar.
Sebab itu, sebagai lembaga yang dipercayai pemerintah dalam menghimpun dana perkebunan kelapa sawit, BPDPKS memiliki sejumlah tanggungjawab dalam melaksanakan program untuk industri kelapa sawit.
"BPDPKS mempunyai 6 program yang sesuai dengan Perpres 61 tahun 2015 dan Perpres 66 tahun 2018 yaitu untuk Peremajaan Sawit Rakyat, Sarana dan Prasarana Perkebunan, Pengembangan Sumberdaya Manusia Perkebunan Sawit, Penelitian dan Pengembangan, Promosi Kelapa Sawit, dan Pengembangan Bahan Bakar Nabati," ungkap Anwar.
Namun di tengah majunya industri perkebunan kelapa sawit, Ketua Bidang SDM dan Internasional DPP APKASINDO Djono Albar Burhan membeberkan persoalan dan tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit.
"Banyak tantangan dan isu negatif tentang petani sawit, bahwa sangat sedikit petani yang diuntungkan dari minyak kelapa sawit," kata Djono.
Melalui kegiatan ini, Djono mendorong agar mahasiswa bisa menjadi kepanjangan tangan dari pelaku industri kelapa sawit yang kerap dirugikan akibat persaingan bisnis global saat ini.
Djono berharap mahasiswa bisa lebih terbuka dan menyaring informasi sejak dini untuk mengurangi hoaks yang terjadi pada industri kelapa sawit.
"Diharapkan untuk Gen Y dan Gen Z untuk bisa melawan hoaks sawit dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas petani sawit dengan digitalisasi dan juga memperbaiki administrasi perusahaan industri kelapa sawit," pungkas Djono.
Selain talkshow, berbagai kegiatan lainnya dilakukan untuk memeriahkan kegiatan tersebut, seperti penampilan LED Dance, Keroncong Tujuh Putri, dan penampilan pamungkas dari Aziz Hedra.
Adapun kegiatan perlombaan yang dilakukan seperti Lomba Narasi Sawit, yakni menyampaikan ide dan gagasan dari Mahasiswa terhadap sektor industri kelapa sawit. Pemenang dalam lomba tersebut mendapatkan hadiah senilai total 5 juta rupiah. Berikut pemenang dalam kegiatan Lomba Narasi Sawit:
1. Anindya Putri Maharani, Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad
2. Raisya Putri Aliefia, Ilmu Gizi FPOK UPI
3. Immanuel Lukas, Geofisika FMIPA Unpad
Para mahasiswa tersebut tergabung dalam Aliansi Himpunan Mahasiswa Bandung dan diikuti dari berbagai jurusan dan universitas. Sejumlah universitas ikut andil meramaikan kegiatan tersebut, seperti Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, dan Universitas Jenderal Ahmad Yani (UNJANI).
(nng)