Pelaku Logistik Kumpul Bahas Kolaborasi Menjaga Ketahanan Pangan Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Organisasi di bidang Logistics Management khususnya UKM Logistik di Indonesia, Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI) merayakan hari jadinya yang ke-3 tahun, pada Senin 9 Oktober 2023 di Hotel Santika Premiere, Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam rangkaian acara tersebut, PPLI melaksanakan seminar sehari dengan mengambil tema Kolaborasi Menjaga Ketahanan Pangan Nasional . Hadir sebagai pembicara dari Kementerian Pertanian, diwakili Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Dr. Idha Widi Arsanti, S.p., M.P., Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (BPN), Dr Rachmi Widiriani, SP, M.Si., Erlan Pramudiansyah, SE, MM, C.Spt. dari IDFOOD, Kidung Asmara Sigit ( Yayasan PIJAR), Drs. Samsul Wifodo, MA staf Ahli Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dan masih banyak lagi pembicara lainnya.
Ketua Umum (PPLI) Dedi Haris mengatakan, mengambil tema tersebut dengan tujuan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah, BUMN, swasta dan lainnya dengan tujuan menjaga ketahanan pangan nasional secara bersama-sama.
“Kita punya bidang darat, udara dan laut untuk mendistribusikan pangan ke berbagai pelosok atau daerah di Indonesia. Kita PPLI ini punya Cold Chain atau truk pendingin berjalan yang merupakan transportasi pengiriman yang dilengkapi dengan suhu pendingin dan banyak dibutuhkan untuk komoditas pangan dan membutuhkan perhatian khusus saat barang dikirimkan,” terang Dedi Haris.
“Kita juga memiliki kemitraan UMKM itu hampir 700. Kita undang semua di sini sebagai mitra kami. Dan kita juga undang kementerian dari Kementerian Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Desa dan lainnya. Dengan Kementerian BUMN dan Pos Indonesia juga kita sudah bekerjasama. Dari seminar ini kami harapkan kolaborasi ke depannya semakin baik,” harap Dedi.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (BPN), Dr Rachmi Widiriani mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden dan Kepala Badan Pangan Nasional, untuk menjaga ketahanan pangan tidak hanya pemerintah, namun juga semua pihak harus terlibat, terutama para pelaku usaha. Baik pelaku usaha pangan komoditas maupun pelaku usaha logistik sebagai sebuah usaha pengiriman pangan ke berbagai wilayah di Indonesia.
“Kita perhatikan Indonesia yang pulau-pulau dan dihubungkan dengan laut, itu kunci ketersediaan pangan dengan diseluruh wilayah bagaimana mengelola logistik dengan baik. Itu tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah saja. Dalam seminar ini untuk mendukung program pemerintah maupun programnya swasta untuk pengadaan pangan itu luar biasa menurut saya. Harus kita dukung," kata Rachmi.
“Untuk pulau-pulau besar sudah bisa tercukup dengan baik terkait ketersediaan pangan. Tapi untuk pulau-pulau terdepan, terluar dan tertinggal, itu komoditas khususnya yang butuh rantai dingin (Cold Chain) ini menjadi tantangan. Inilah dibutuhkan kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan swasta dalam hal pendistribusian,” sambung Rachmi.
Sementara itu Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Atong Soekirman mengatakan, Kementerian Perekonomian dengan Kementerian Pertanian, Lembaga, DPR dan industri lainnya sudah menghitung kebutuhan komoditas tertentu seperti beras, daging, garam, gula dan jagung.
“Suplai kebutuhan masyarakat dan industri ini kita perhatikan. Ini tantangan tersendiri yang harus kita respons. Masing-masing daerah punya keunggulan untuk memasok komoditas. Dan ada satu daerah yang juga kurang komoditas. Pasokan inilah yang harus kita perhatikan dengan baik untuk bekerjasama dengan usaha logistik dalam hal pengiriman komoditas yang mesti sampai di daerah-daerah dengan tepat dan baik,” jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Yuli Sri Wilanti selaku Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Holtikultura Kemenko Perekonomian, pihaknya mengapresiasi seminar sehari ini untuk membentu semangat saling mendukung dan berkolaborasi dalam mendistribusikan ketersediaan pangan di seluruh Indonesia.
“Keberadaan PPLI ini strategis menjadi alternatif selain kita pemerintah punya armada sendiri, namun tidak bisa bekerja sendiri. Harus kolaborasi, karena logistik ini jadi sangat penting. Kami berharap PPLI bisa ambil peran dari daerah yang surplus menuju ke daerah yang defisit (Terkait Ketersediaan Pangan). Tentunya ini juga harus kerjasama dengan yang lain terutama untuk ketersediaan 11 bahan pangan termasuk beras. Mendukung distribusi antar pulau,” ungkap Yuli.
Dalam rangkaian HUT PPLI Ke-3, dilanjutkan dengan penandatanganan Kerjasama (MoU) antara PPLI dengan APPLI (Asosiasi Pendidikan dan Pelatihan Logistik Indonesia). Penandatanganan dilakukan langsung oleh Ketua PPLI Dedi Haris dan Ketua APPLI Drs. Wurdono, M.Pd. Selanjutnya juga dilakukan potong tumpeng dan acara hiburan hingga sore hari untuk seluruh angora PPLI dan tamu undangan.
Baca Juga
Dalam rangkaian acara tersebut, PPLI melaksanakan seminar sehari dengan mengambil tema Kolaborasi Menjaga Ketahanan Pangan Nasional . Hadir sebagai pembicara dari Kementerian Pertanian, diwakili Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Dr. Idha Widi Arsanti, S.p., M.P., Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (BPN), Dr Rachmi Widiriani, SP, M.Si., Erlan Pramudiansyah, SE, MM, C.Spt. dari IDFOOD, Kidung Asmara Sigit ( Yayasan PIJAR), Drs. Samsul Wifodo, MA staf Ahli Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dan masih banyak lagi pembicara lainnya.
Ketua Umum (PPLI) Dedi Haris mengatakan, mengambil tema tersebut dengan tujuan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah, BUMN, swasta dan lainnya dengan tujuan menjaga ketahanan pangan nasional secara bersama-sama.
“Kita punya bidang darat, udara dan laut untuk mendistribusikan pangan ke berbagai pelosok atau daerah di Indonesia. Kita PPLI ini punya Cold Chain atau truk pendingin berjalan yang merupakan transportasi pengiriman yang dilengkapi dengan suhu pendingin dan banyak dibutuhkan untuk komoditas pangan dan membutuhkan perhatian khusus saat barang dikirimkan,” terang Dedi Haris.
“Kita juga memiliki kemitraan UMKM itu hampir 700. Kita undang semua di sini sebagai mitra kami. Dan kita juga undang kementerian dari Kementerian Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Desa dan lainnya. Dengan Kementerian BUMN dan Pos Indonesia juga kita sudah bekerjasama. Dari seminar ini kami harapkan kolaborasi ke depannya semakin baik,” harap Dedi.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (BPN), Dr Rachmi Widiriani mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden dan Kepala Badan Pangan Nasional, untuk menjaga ketahanan pangan tidak hanya pemerintah, namun juga semua pihak harus terlibat, terutama para pelaku usaha. Baik pelaku usaha pangan komoditas maupun pelaku usaha logistik sebagai sebuah usaha pengiriman pangan ke berbagai wilayah di Indonesia.
“Kita perhatikan Indonesia yang pulau-pulau dan dihubungkan dengan laut, itu kunci ketersediaan pangan dengan diseluruh wilayah bagaimana mengelola logistik dengan baik. Itu tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah saja. Dalam seminar ini untuk mendukung program pemerintah maupun programnya swasta untuk pengadaan pangan itu luar biasa menurut saya. Harus kita dukung," kata Rachmi.
“Untuk pulau-pulau besar sudah bisa tercukup dengan baik terkait ketersediaan pangan. Tapi untuk pulau-pulau terdepan, terluar dan tertinggal, itu komoditas khususnya yang butuh rantai dingin (Cold Chain) ini menjadi tantangan. Inilah dibutuhkan kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan swasta dalam hal pendistribusian,” sambung Rachmi.
Sementara itu Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Atong Soekirman mengatakan, Kementerian Perekonomian dengan Kementerian Pertanian, Lembaga, DPR dan industri lainnya sudah menghitung kebutuhan komoditas tertentu seperti beras, daging, garam, gula dan jagung.
“Suplai kebutuhan masyarakat dan industri ini kita perhatikan. Ini tantangan tersendiri yang harus kita respons. Masing-masing daerah punya keunggulan untuk memasok komoditas. Dan ada satu daerah yang juga kurang komoditas. Pasokan inilah yang harus kita perhatikan dengan baik untuk bekerjasama dengan usaha logistik dalam hal pengiriman komoditas yang mesti sampai di daerah-daerah dengan tepat dan baik,” jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Yuli Sri Wilanti selaku Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Holtikultura Kemenko Perekonomian, pihaknya mengapresiasi seminar sehari ini untuk membentu semangat saling mendukung dan berkolaborasi dalam mendistribusikan ketersediaan pangan di seluruh Indonesia.
“Keberadaan PPLI ini strategis menjadi alternatif selain kita pemerintah punya armada sendiri, namun tidak bisa bekerja sendiri. Harus kolaborasi, karena logistik ini jadi sangat penting. Kami berharap PPLI bisa ambil peran dari daerah yang surplus menuju ke daerah yang defisit (Terkait Ketersediaan Pangan). Tentunya ini juga harus kerjasama dengan yang lain terutama untuk ketersediaan 11 bahan pangan termasuk beras. Mendukung distribusi antar pulau,” ungkap Yuli.
Dalam rangkaian HUT PPLI Ke-3, dilanjutkan dengan penandatanganan Kerjasama (MoU) antara PPLI dengan APPLI (Asosiasi Pendidikan dan Pelatihan Logistik Indonesia). Penandatanganan dilakukan langsung oleh Ketua PPLI Dedi Haris dan Ketua APPLI Drs. Wurdono, M.Pd. Selanjutnya juga dilakukan potong tumpeng dan acara hiburan hingga sore hari untuk seluruh angora PPLI dan tamu undangan.
(akr)