Kerahkan 300 Ribu Tentara Cadangan Lawan Pejuang Hamas Bikin Israel Tekor Rp106 Triliun
loading...
A
A
A
Pada hari Selasa, Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa perekonomian dunia menghadapi ketidakpastian baru akibat perang antara Israel dan Hamas dan dapat melihat dampak dari konflik Timur Tengah – khususnya terhadap harga minyak.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat menjadi 2,9% pada tahun 2024 dari perkiraan 3% pada tahun ini. Perkiraan untuk tahun depan turun sedikit dari perkiraan 3% pada bulan Juli. Hal ini terjadi karena dunia belum sepenuhnya pulih dari resesi COVID-19 yang berumur pendek dan masih belum pulih dari dampak kenaikan suku bunga dan invasi Ukraina.
Masih “terlalu dini” untuk menilai dampak perang antara Israel dan Hamas terhadap pertumbuhan ekonomi global, kata kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas pada konferensi pers. Dia mengatakan IMF “memantau situasi dengan cermat” dan mencatat bahwa harga minyak telah meningkat sekitar 4% dalam beberapa hari terakhir.
“Kita telah melihatnya dalam krisis-krisis dan konflik-konflik sebelumnya. Dan tentunya hal ini mencerminkan potensi risiko terganggunya produksi maupun pengangkutan minyak di kawasan,” ujarnya.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat menjadi 2,9% pada tahun 2024 dari perkiraan 3% pada tahun ini. Perkiraan untuk tahun depan turun sedikit dari perkiraan 3% pada bulan Juli. Hal ini terjadi karena dunia belum sepenuhnya pulih dari resesi COVID-19 yang berumur pendek dan masih belum pulih dari dampak kenaikan suku bunga dan invasi Ukraina.
Masih “terlalu dini” untuk menilai dampak perang antara Israel dan Hamas terhadap pertumbuhan ekonomi global, kata kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas pada konferensi pers. Dia mengatakan IMF “memantau situasi dengan cermat” dan mencatat bahwa harga minyak telah meningkat sekitar 4% dalam beberapa hari terakhir.
“Kita telah melihatnya dalam krisis-krisis dan konflik-konflik sebelumnya. Dan tentunya hal ini mencerminkan potensi risiko terganggunya produksi maupun pengangkutan minyak di kawasan,” ujarnya.
(uka)