Ceruk Pasar Apartemen Kelas Menengah Masih Bergeliat

Kamis, 27 Juli 2017 - 00:34 WIB
Ceruk Pasar Apartemen Kelas Menengah Masih Bergeliat
Ceruk Pasar Apartemen Kelas Menengah Masih Bergeliat
A A A
SURABAYA - Perlambatan ekonomi di Indonesia masih memberikan harapan pada penjualan apartemen untuk terus eksis. Terbukti, di tengah daya beli masyarakat yang turun, ceruk pasar apartemen kelas menengah di Surabaya terus bergeliat.

CEO Gunawangsa Group Triandi Gunawan menuturkan, laju ekonomi memang belum begitu bagus di sepanjang semester pertama kemarin. Namun, masih ada ceruk pasar penjualan apartemen kelas menengah yang terus diminati masyarakat.

"Kalau dirasakan penjualan masih tetap stabil dan ada kecenderungan meningkat sampai akhir tahun ini," ujar Triandi ketika ditemui di sela-sela Topping Off Gunawangsa Tidar Superblock, Rabu (26/7/2017).

Ia melanjutkan, dukungan dari perbankan dalam memberikan keringanan pada konsumen yang mengambil kredit kepemilikan apartemen (KPA) menjadi salah satu faktor penjualan apartemen terus meroket. Didukung lagi kepercayaan masyarakat terhadap properti sebagai investasi yang menjanjikan setelah emas.

Kalau laju penjualan properti tidak terus digeber, katanya, maka kepercayaan masyarakat juga ikut turun. Pihaknya sendiri selalu ingin menepati janji penyelesaian pembangunan apartemen. Sehingga kepercayaan konsumen terus meningkat.

Dari tiga tower yang dibangun, pihaknya akan melakukan serah terima kunci untuk tower A dan B pada pertengahan 2018. Sementara untuk tower C serah terima kunci akan dilakukan pada 2019.

"Penjualan untuk tower A dab B sudah mencapai 85%. Sementara untuk tower C masih berjalan 40%. Jadi sebenarnya penjualan apartemen masih bagus di tengah lesunya perekonomian saat ini," jelasnya.

Meskipun berada di jantung Kota Pahlawan, katanya, keberadaan apartemen Gunawangsa tetap menyasar pasar menengah. Makanya harga yang diberikan pun tetap di kisaran Rp500 juta. Besarnya pasar kalangan menengah yang terus meledak tiap tahun menjadi segmen yang paling menjanjikan.

"Memang sekarang jarang pengembang yang membangun apartemen di pusat kota. Kebanyakan memilih ke kawasan pinggir, baik di timur maupun barat," jelasnya.

General Manager Gunawangsa Group, Ufuk Saputra Wibowo menjelaskan, akses jalan yang luas menjadi prioritas dalam pembangunan hunian di kota-kota besar. Meskipun harga lahan terus naik, akses yang mendukung bisa menambah poin lebih.

Bahkan, pihaknya juga aktif bersama Pemerintah Kota Surabaya dalam membangun sistem drainase di kawasan Tidar. Kalau persoalan banjir serta kemacetan bisa terurai, maka harga properti bisa terus melambung tinggi.

"Saat ini saja kenaikan tiap tahun bisa di atas 10%. Jadi Surabaya memiliki potensi yang besar setelah Jakarta untuk pengembangan nilai properti,"sambungnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9897 seconds (0.1#10.140)