5 Dinamika Perubahan Global Jadi Sorotan Perry Warjiyo, Intip Detailnya
loading...
A
A
A
"Suku bunga US Treasury, obligasi Paman Sam tinggi sekitar 5,2%, tapi tenor 10 tahun 4,8%, yang 30 tahun juga naik, ini bedanya dengan bulan lalu," kata Perry.
Dia mengatakan bahwa ini adalah bentuk itu term premia, perbedaan suku bunga tenor jangka panjang dan jangka pendek. Sekarang, term premia naik, sehingga suku bunga jangka panjang mulai bergerak naik.
"Naik karena kebutuhan pembiayaan utang pemerintah negara-negara maju dan juga negara berkembang. Utangnya buat apa? Selama COVID-19, para pemerintah berbagai negara butuh pembiayaan fiskal tinggi, utangnya tinggi, dan market sudah mulai price ini," papar Perry.
Jadi situasi higher for longer bukan hanya berlaku untuk FFR, dan sekarang juga akan higher untuk yield surat berharga obligasi pemerintah dari negara-negara maju.
"Implikasinya dari yang keempat, sehingga aliran modal dari negara emerging yang tadinya sudah mulai stabil, dan mulai masuk ke Indonesia dan negara-negara EM, sekarang kembali lagi ke negara maju dan memperkuat dolar AS," pungkas Perry.
Dia mengatakan bahwa ini adalah bentuk itu term premia, perbedaan suku bunga tenor jangka panjang dan jangka pendek. Sekarang, term premia naik, sehingga suku bunga jangka panjang mulai bergerak naik.
"Naik karena kebutuhan pembiayaan utang pemerintah negara-negara maju dan juga negara berkembang. Utangnya buat apa? Selama COVID-19, para pemerintah berbagai negara butuh pembiayaan fiskal tinggi, utangnya tinggi, dan market sudah mulai price ini," papar Perry.
Jadi situasi higher for longer bukan hanya berlaku untuk FFR, dan sekarang juga akan higher untuk yield surat berharga obligasi pemerintah dari negara-negara maju.
"Implikasinya dari yang keempat, sehingga aliran modal dari negara emerging yang tadinya sudah mulai stabil, dan mulai masuk ke Indonesia dan negara-negara EM, sekarang kembali lagi ke negara maju dan memperkuat dolar AS," pungkas Perry.
(akr)