Transaksi Digital Banking Tembus Rp15.148 Triliun di Triwulan III-2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia ( BI ) melaporkan bahwa kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Pada triwulan III-2023, nilai transaksi uang elektronik (UE) meningkat 10,34% (yoy) sehingga mencapai Rp116,54 triliun.
"Sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp15.148,71 triliun atau tumbuh sebesar 12,83% (yoy)," ungkap Gubernur BI, Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Selain itu, nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 87,90% (yoy) dan mencapai Rp56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta. Jumlah merchantnya 29,04 juta dan sebagian besar merupakan UMKM.
"Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital," ucap Perry.
Sementara itu, dia mengatakan bahwa nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp2.041,72 triliun atau turun sebesar 4,94% (yoy).
Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada triwulan III 2023 meningkat 6,16% (yoy) sehingga menjadi Rp961,59 triliun.
"Selain itu, Bank Indonesia juga terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui program pengedaran uang rupiah ke daerah terluar, terdepan, terpencil (3T) serta kegiatan Kas Keliling, Kas Titipan dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat," pungkas Perry.
"Sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp15.148,71 triliun atau tumbuh sebesar 12,83% (yoy)," ungkap Gubernur BI, Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Selain itu, nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 87,90% (yoy) dan mencapai Rp56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta. Jumlah merchantnya 29,04 juta dan sebagian besar merupakan UMKM.
"Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital," ucap Perry.
Sementara itu, dia mengatakan bahwa nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp2.041,72 triliun atau turun sebesar 4,94% (yoy).
Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada triwulan III 2023 meningkat 6,16% (yoy) sehingga menjadi Rp961,59 triliun.
"Selain itu, Bank Indonesia juga terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui program pengedaran uang rupiah ke daerah terluar, terdepan, terpencil (3T) serta kegiatan Kas Keliling, Kas Titipan dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat," pungkas Perry.
(uka)