Wall Street Melemah Tertekan Kekacauan di Gedung Putih

Sabtu, 19 Agustus 2017 - 10:30 WIB
Wall Street Melemah Tertekan Kekacauan di Gedung Putih
Wall Street Melemah Tertekan Kekacauan di Gedung Putih
A A A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan kemarin ditutup melemah, menyusul adanya kekacauan di Gedung Putih dan meningkatkan fokus pada prospek agenda administrasi Presiden Donald Trump dan reli pasca kenaikan.

Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (19/8/2017), Indeks Dow Jones Industrial Average turun 76,22 poin atau 0,35% menjadi 21.674,51, Indeks S&P 500 kehilangan 4,46 poin atau 0,18% menjadi 2.425,55 dan Nasdaq Composite turun 5,39 poin atau 0,09% menjadi 6.216,53.

Indeks S&P 500 ditutup kira-kira 1% di bawah rata-rata pergerakan 50 hari, yang terjauh di bawah ukuran teknis utama sejak pertengahan April dan yang paling dekat dengan rata-rata pergerakan 200 hari sejak pemilihan.

Kemarin menandai saham pertama kali tidak meningkat dalam sehari setelah turun lebih dari 1% sejak Donald Trump terpilih menjadi presiden pada 8 November 2016.

Penurunan 1,5% pada Indeks S&P 500 di AS terjadi seminggu setelah kejatuhan serupa. Namun, hanya penurunan keempat lebih dari 1% untuk indeks tahun ini.

"Sementara, koreksi mini yang kami lihat mungkin tidak banyak, itu mungkin disebabkan oleh eskalasi keraguan semua hal yang tampaknya diharapkan investor pada awal administrasi Trump," kata J Bryant Evan, penasihat investasi dan manajer portofolio di Cozad Asset Management, di Champaign, Illinois.

Gedung Putih mengatakan, Trump pada Jumat memecat kepala ahli strategi Steve Bannon yang dikenal sebagai nasionalis ekonomi.

Sementara saham berbalik menguat karena laporan keberangkatan Bannon mulai beredar, mereka kehilangan keuntungan. Ketiga indeks utama tersebut membukukan kerugian selama sepekan.

Berita tersebut menyusul seminggu penuh dengan spekulasi dan fokus pada Gedung Putih. Pada Kamis, ada kekhawatiran tentang kemungkinan kepergian Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gary Cohn, sementara Trump membubarkan dua dewan bisnis pada hari Rabu.

Trump telah mengasingkan beberapa pemimpin perusahaan dan sekutu AS dengan komentarnya sejak kekerasan di Charlottesville, Virginia, setelah demonstrasi nasionalis kulit putih melawan pemindahan patung Konfederasi.

Kampanye presiden menjanjikan pemotongan pajak dan pengeluaran infrastruktur yang lebih tinggi telah membantu kenaikan pasar. Indeks S&P 500 masih naik 13,4% sejak pemilihan, namun turun 2,1% dalam dua pekan terakhir, terbesar sejak dua pekan sebelum pemilihan.

Untuk pekan ini, Indeks Dow Jones turun 0,8%, Indeks S&P 500 turun 0,7% dan Nasdaq turun 0,6%. Pada Jumat, menandai hari kedelapan berturut-turut di mana NYSE dan Nasdaq memiliki lebih banyak saham membuat posisi terendah baru 52 pekan dari level tertinggi, sesuai tren serupa menjelang pemilihan Trump.

Sekitar 290 isu menandai titik terendah 52 pekan pada Jumat, paling banyak setelah pemilihan Trump. Saham pengecer barang olahraga dan Deere membebani pasar menyusul hasil yang mengecewakan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3297 seconds (0.1#10.140)