Sejarah Berdirinya McDonald’s, Perusahaan Makanan Cepat Saji Terbesar di Dunia

Sabtu, 21 Oktober 2023 - 20:55 WIB
loading...
Sejarah Berdirinya McDonald’s, Perusahaan Makanan Cepat Saji Terbesar di Dunia
McDonald’s menjadi restoran cepat saji terbesar di dunia. Foto/Dok.McDonald’s
A A A
JAKARTA - Sejarah berdirinya McDonald’s menarik diulas. Restoran cepat saji ini menjadi salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia.

Kenikmatan sajian menu McDonald’s membuat banyak orang menyukainya. Banyak pilihan makanan dan minuman yang menjadi daya tarik restoran satu ini.

Pelayanan yang cepat dan praktis membuat McDonald’s banyak digemari masyarakat. Hal tersebut membuat restoran cepat saji ini semakin melokal dan tersebar hingga ke pelosok negeri.

Kisah dibalik kesuksesan McDonald’s pun membuat sebagian orang penasaran. Sebelum menjadi raksasa franchise, McDonald’s hanya sebuah restoran kecil biasa.

Sejarah Berdirinya McDonald’s


Dilansir dari laman resminya, McDonald’s pertama kali berdiri pada tahun 1940 di San Bernardino, California, Amerika Serikat. Pada saat itu, restoran cepat saji ini menjual menyajikan hamburger, minuman ringan, pai, kentang goreng, susu, kopi, dan milkshake.



Kemudian pada tahun 1948, McDonald’s konsep restoran berubah menjadi layanan “Speedee System”, yang merupakan prinsip dasar dari restoran cepat saji modern. McDonald’s juga memperkenalkan logo Golden Arches yang menjadi ciri khas McDonald’s hingga sekarang.

Logo tersebut rupanya dirancang oleh arsitek Stanley Clark Meston dan pertama kali digunakan pada tahun 1953 di sebuah lokasi di Phoenix, Arizona.

Pada tahun 1954, seorang pengusaha bernama Ray Kroc bergabung dengan perusahaan sebagai agen waralaba dan mulai membeli rantai restoran dari McDonald’s bersaudara.

Ray Kroc memiliki visi untuk menjadikan McDonald’s sebagai jaringan restoran terbesar di dunia dengan menyebarkan waralaba ke seluruh Amerika dan negara-negara lainnya. Pada tahun 1961, ia membeli hak kepemilikan penuh atas McDonald dari McDonald bersaudara dengan harga USD2,7 juta.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2112 seconds (0.1#10.140)