BPS: Semua Wilayah Minus, Kecuali Papua dan Maluku
loading...
A
A
A
JAKARTA - Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 minus 5,32%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, semua pulau di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi.
"Jawa dan Sumatera memberikan kontribusi terbesar ekonomi yang mana semuanya minus. Jawa yang paling tinggi minusnya, mencapai 6,69%," papar Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
(Baca Juga: Sinyal Resesi Makin Kuat, Pemerintah Kencangkan 'Sabuk Pengaman')
Dia melanjutkan, hanya dua wilayah yang meski terkontraksi, pertumbuhan ekonominya tidak minus, yaitu Maluku dan Papua. Hal ini dikarenakan pandemi virus corona belum banyak berdampak pada kedua wilayah tersebut. "Kecuali Maluku dan Papua yang mana positif 2,36%, khususnya di Papua Baarat dan Timur," jelas Suhariyanto.
BPS dalam pengumumannya menyebutkan, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi cukup dalam di kuartal II/2020 dimana sebanyak 17 sektor melambat dan hanya 7 sektor saja yang masih tumbuh.
(Baca Juga: Pengumuman! Ekonomi Indonesia Resmi Minus 5,32% di Kuartal II/2020)
Konsumsi rumah tangga tercatat sebagaui kontributor terbesar dalam pelemahan ekonomi Indonesia di periode ini. Merosotnya daya beli menjadi penyebab anjloknya konsumsi.
Sementara itu, sektor pertanian pada kuartal II/2020 mencatatkan kenaikan kontribusi menjadi 15,46% dari sebelumnya 13,57% pada periode yang sama tahun lalu.
"Jawa dan Sumatera memberikan kontribusi terbesar ekonomi yang mana semuanya minus. Jawa yang paling tinggi minusnya, mencapai 6,69%," papar Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
(Baca Juga: Sinyal Resesi Makin Kuat, Pemerintah Kencangkan 'Sabuk Pengaman')
Dia melanjutkan, hanya dua wilayah yang meski terkontraksi, pertumbuhan ekonominya tidak minus, yaitu Maluku dan Papua. Hal ini dikarenakan pandemi virus corona belum banyak berdampak pada kedua wilayah tersebut. "Kecuali Maluku dan Papua yang mana positif 2,36%, khususnya di Papua Baarat dan Timur," jelas Suhariyanto.
BPS dalam pengumumannya menyebutkan, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi cukup dalam di kuartal II/2020 dimana sebanyak 17 sektor melambat dan hanya 7 sektor saja yang masih tumbuh.
(Baca Juga: Pengumuman! Ekonomi Indonesia Resmi Minus 5,32% di Kuartal II/2020)
Konsumsi rumah tangga tercatat sebagaui kontributor terbesar dalam pelemahan ekonomi Indonesia di periode ini. Merosotnya daya beli menjadi penyebab anjloknya konsumsi.
Sementara itu, sektor pertanian pada kuartal II/2020 mencatatkan kenaikan kontribusi menjadi 15,46% dari sebelumnya 13,57% pada periode yang sama tahun lalu.
(fai)