Ganjar Sebut Kepastian Hukum Jadi Kunci Tingkatkan Penerimaan Pajak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Presiden Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa salah satu faktor kunci dalam upaya meningkatkan pendapatan negara melalui rasio pajak pajak dan penerapan kepastian dalam penegakan hukum terhadap pengusaha dan investor.
"Bicara pendapatan negara, maka kita bicara tentang pajak. Kuncinya adalah penegakan hukum," ujar Ganjar dalam acara ‘11th US-Indonesia Investment Summit Mapping the Legacy’ di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Ganjar menyoroti bahwa salah satu elemen kunci dalam meningkatkan pendapatan negara melalui pajak adalah memberikan kepastian dalam penegakan hukum terhadap pengusaha dan investor.
Rasio Pajak di Indonesia
Selain itu, Ganjar menilai rasio pajak di Indonesia saat ini masih rendah, dan untuk meningkatkannya, langkah yang dapat diambil adalah mempermudah investor dan pengusaha dalam memenuhi kewajiban pajak mereka kepada negara.
Ia mengatakan, "Rasio pajak kita masih terlalu lemah, dan kita perlu untuk memastikan bahwa presiden memiliki dashboard khusus untuk pendapatan negara. Hal ini menjadi perhatian bersama bagi kita saat ini." lanjutnya.
Pada 2022, data menunjukkan bahwa rasio pajak Indonesia hanya mencapai 10,4 persen, angka yang berada di bawah rata-rata global sekitar 13,5 persen. Dalam konteks regional ASEAN, Indonesia juga tertinggal dalam hal rasio pajak.
Penegakan Hukum Bukan Menakuti Wajib Pajak
Selanjutnya, Ganjar Pranowo menyoroti bahwa pemerintah tidak seharusnya menggunakan taktik menakut-nakuti wajib pajak. Dirinya menilai menakut-nakuti masyarakat atas pajak malah mendorong mereka untuk mengabaikan kewajibannya.
"Orang mau bayar pajak kadang sulit atau takut, ini sesuatu yang mesti menjadi perhatian bersama," ucap Ganjar.
Ganjar juga menyoroti permasalahan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki dampak signifikan terhadap penerimaan pajak negara.
"Tentu masih banyak potensi pendapatan kita umpama dari state own bisnis kita ya, dari BUMN.” Lanjutnya.
Ia berpendapat bahwa dengan langkah-langkah ini, dapat diciptakan kepastian hukum yang dibutuhkan bagi pengusaha dan investor. Dengan demikian, diharapkan pendapatan negara dari pajak dapat meningkat.
Secara singkat, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya upaya konkret untuk memastikan bahwa pajak menjadi instrumen yang lebih efektif. Beberapa caranya adalah peningkatan rasio pajak, tidak mengintimidasi wajib pajak, dan dengan fokus pada penegakan hukum dan integritas.
US-Indonesia Investment Summit 2023
Ganjar Pranowo diundang sebagai pembicara dalam US-Indonesia Investment Summit 2023 yang menampilkan berbagai pelaku bisnis, pengamat ekonomi, serta kementerian terkait. Topik yang dibahas meliputi keberhasilan Presiden Jokowi dalam kebijakan ekonomi dan tantangan ekonomi yang belum terselesaikan. Dalam konteks acara ini, AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce juga akan merilis Laporan Investasi 2023
"Bicara pendapatan negara, maka kita bicara tentang pajak. Kuncinya adalah penegakan hukum," ujar Ganjar dalam acara ‘11th US-Indonesia Investment Summit Mapping the Legacy’ di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Ganjar menyoroti bahwa salah satu elemen kunci dalam meningkatkan pendapatan negara melalui pajak adalah memberikan kepastian dalam penegakan hukum terhadap pengusaha dan investor.
Rasio Pajak di Indonesia
Selain itu, Ganjar menilai rasio pajak di Indonesia saat ini masih rendah, dan untuk meningkatkannya, langkah yang dapat diambil adalah mempermudah investor dan pengusaha dalam memenuhi kewajiban pajak mereka kepada negara.
Ia mengatakan, "Rasio pajak kita masih terlalu lemah, dan kita perlu untuk memastikan bahwa presiden memiliki dashboard khusus untuk pendapatan negara. Hal ini menjadi perhatian bersama bagi kita saat ini." lanjutnya.
Pada 2022, data menunjukkan bahwa rasio pajak Indonesia hanya mencapai 10,4 persen, angka yang berada di bawah rata-rata global sekitar 13,5 persen. Dalam konteks regional ASEAN, Indonesia juga tertinggal dalam hal rasio pajak.
Penegakan Hukum Bukan Menakuti Wajib Pajak
Selanjutnya, Ganjar Pranowo menyoroti bahwa pemerintah tidak seharusnya menggunakan taktik menakut-nakuti wajib pajak. Dirinya menilai menakut-nakuti masyarakat atas pajak malah mendorong mereka untuk mengabaikan kewajibannya.
"Orang mau bayar pajak kadang sulit atau takut, ini sesuatu yang mesti menjadi perhatian bersama," ucap Ganjar.
Ganjar juga menyoroti permasalahan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki dampak signifikan terhadap penerimaan pajak negara.
"Tentu masih banyak potensi pendapatan kita umpama dari state own bisnis kita ya, dari BUMN.” Lanjutnya.
Ia berpendapat bahwa dengan langkah-langkah ini, dapat diciptakan kepastian hukum yang dibutuhkan bagi pengusaha dan investor. Dengan demikian, diharapkan pendapatan negara dari pajak dapat meningkat.
Secara singkat, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya upaya konkret untuk memastikan bahwa pajak menjadi instrumen yang lebih efektif. Beberapa caranya adalah peningkatan rasio pajak, tidak mengintimidasi wajib pajak, dan dengan fokus pada penegakan hukum dan integritas.
US-Indonesia Investment Summit 2023
Ganjar Pranowo diundang sebagai pembicara dalam US-Indonesia Investment Summit 2023 yang menampilkan berbagai pelaku bisnis, pengamat ekonomi, serta kementerian terkait. Topik yang dibahas meliputi keberhasilan Presiden Jokowi dalam kebijakan ekonomi dan tantangan ekonomi yang belum terselesaikan. Dalam konteks acara ini, AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce juga akan merilis Laporan Investasi 2023
(nng)